Indonesia, EKOIN.CO- Chromebook apakah masih dipakai, jawabnya ya masih dan ini penjelasan lengkap di rangkaian agar mudah dipahami semoga bermanfaat kami dari team redaksi ekoin.co
Apakah Chromebook masih dipakai
Ya, masih digunakan aktif.
Sejak 2021, Kemendikbudristek telah menyalurkan lebih dari 284.000 unit Chromebook ke banyak sekolah di seluruh Indonesia .
Penyaluran perangkat dilakukan lewat APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK) TIK, dengan sasaran perangkat ke sekitar 20% satuan pendidikan nasional .
Seberapa luas dan praktiskah penggunaannya
- Contoh penerapan “1 siswa – 1 Chromebook”:
- SMP Ar‑Rahfi Bandung, Chromebook aktif dipakai penuh setiap murid dengan penguncian otomatis pada malam dan bisa dilacak jika hilang
- SMPN 1 Situbondo, procurement mandiri melalui Dinas Pendidikan, dikelola lokal dengan admin sekolah dan domain sendiri .
- SMP Ar‑Rahfi Bandung, Chromebook aktif dipakai penuh setiap murid dengan penguncian otomatis pada malam dan bisa dilacak jika hilang
- Optimalisasi di DIY (Yogyakarta):
- BPMP DIY melatih guru dari sekitar 703 sekolah agar memanfaatkan Chromebook & Google Workspace for Education (GWfE) dalam pembelajaran, baik online maupun offline
- Fokus utamanya meningkatkan aktivasi akun belajar.id dan kapasitas guru dalam menggunakannya
- Pemanfaatan di SD/Madrasah:
- Di SMPN 1 Banjarmasin, penelitian menunjukkan Chromebook meningkatkan motivasi belajar dan kolaborasi siswa dalam proyek kelas.
- SDN Karangrejek II memanfaatkan Chromebook untuk mengakses e-book dan materi daring dengan manajemen kelas lebih mudah lewat aplikasi Google.
Di daerah mana saja sudah digunakan
- Jawa Barat: Bandung (SMP Ar‑Rahfi, SMP Ar Rafi’)
- Jawa Timur: Situbondo, Mojokerto, serta umum di sekolah-sekolah Jawa Timur
- Daerah Istimewa Yogyakarta: pelatihan di 703 satuan pendidikan
- Sulawesi Tenggara: pelatihan guru provinsi Sultra
- Kalimantan Timur (Kutai Kartanegara): advokasi melalui Dirjen PAUD–Dikdasmen
- Banjarmasin (Kalimantan Selatan): studi implementasi di SMPN 1
- Riau, Bali, Sulawesi Selatan: sekolah lain dengan dukungan lokal
Kesimpulan penggunaan
Aspek | Detail |
---|---|
Masih aktif? | Ya—langsung dari bantuan 2021+ |
Skala | ~20 % satuan pendidikan; ribuan perangkat |
Kelebihan | Ringan, keamanan tinggi, integrasi Google, offline support |
Kendala | Butuh internet; pelatihan guru; manajemen perangkat |
Penerapan nyata | 1:1 di sekolah, manajemen terpusat, pelacakan aset & keamanan |
Daerah pengguna | Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali – cukup merata di banyak provinsi |
Pelatihan guru adalah kunci—program advokasi dan bimtek efektif meningkatkan pemanfaatan.
- Pengadaan terpusat via DAK/APBN, plus pembinaan lokal (seperti domain belajar.id) membantu pengelolaan.
- Perlu internet stabil agar fitur optimal, jadi perlu dukungan infrastruktur daerah.
- Manfaat nyata justru terasa pada pengelolaan kelas, kolaborasi dokumentasi, dan administrasi.
Chromebook masih digunakan secara luas di Indonesia, terutama sejak 2021. Sudah diterapkan di ratusan PTA/SD/SMP di berbagai provinsi, dengan skema “1 siswa – 1 perangkat” di beberapa sekolah dan dukungan pelatihan guru di tingkat daerah. Pengelolaan terpusat dan aplikasi Google Workspace menjadi fondasi praktisnya – walaupun keberhasilan tergantung pada dukungan infrastruktur internet dan SDM.
Kalau kamu tertarik tahu lebih detail tentang implementasi di sekolah tertentu atau ingin tahu bagaimana memulai untuk sekolah di Bekasi/Bogor, tinggal bilang ya! (*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v