SULAWESI, EKOIN.CO – China mengirim setidaknya tiga pengapalan batubara kokas ke Sulawesi pada Mei 2025, sebuah langkah langka sebagai upaya menembus pasar yang selama ini dikuasai Australia dan Rusia .
Bukti Ekspor Pertama dalam Setahun
Berdasarkan data bea cukai China, ekspor ini menjadi yang pertama sejak Juli tahun lalu. Pengiriman dilakukan oleh Shanxi Coking Coal Group melalui perusahaan China Risun Group dan Hong Kong Jinteng, kemudian ditujukan ke pabrik Dexin Steel di Sulawesi .
Motif Ekspor: Uji Daya Saing
Menurut Lawrence Yan, konsultan independen, inisiatif ini bertujuan menguji daya saing China dan memberi sinyal ke negara pengekspor tradisional bahwa alternatif baru tersedia.
Tantangan Ekonomi dan Persaingan Global
Meski demikian, eksportasi massal diperkirakan masih sulit. China menghadapi biaya produksi tinggi dan tekanan persaingan dari Rusia serta Mongolia .
Prospek Jangka Panjang
Beberapa analis menyebut industri baja China yang perlahan melambat bisa membuka peluang ekspor kokas lebih besar di masa depan .
Kenaikan Permintaan Peleburan Kokas
Seiring pertumbuhan ekspor met cokel ke pasar global, terutama dari Sulawesi, kebutuhan akan batubara kokas meningkat. Namun, kapasitas berlebih kini menjadi kendala dengan tingkat utilisasi hanya sekitar 60–70% .
Dampak Kebijakan India
Eksport met coke Indonesia juga terkena dampak kebijakan proteksi impor India, yang memberlakukan pembatasan sejak Desember lalu .
Detail Pengiriman dan Subjek Terkait
- Shanxi Coking Coal Group menjual minimal tiga pengiriman batubara kokas.
- China Risun Group dan Hong Kong Jinteng berperan sebagai perantara menuju pabrik di Sulawesi .
- Salah satu muatan diduga dikirim ke pabrik Dexin Steel .
Reaksi Resmi & Sinyal Pasar
Pihak Shanxi, China Risun, dan Dexin belum memberikan tanggapan langsung, demikian juga Hong Kong Jinteng. Menurut Reuters, tidak ada respons saat diminta komentar .
Dampak bagi Industri Lokal
Pengiriman ini memberi alternatif jangka pendek bagi pabrik di Sulawesi, yang selama ini sepenuhnya bergantung pada Australia atau Rusia. Namun karena masa depan industri baja China cenderung melambat, volume ekspor bisa meningkat secara bertahap .
Langkah China ini merupakan langkah strategis untuk mengejar ceruk pasar baru. Meski masih skala terbatas dan dipengaruhi kompetisi global, aksi ini membuka babak baru dalam penyediaan batubara kokas untuk industri di Indonesia.
Kalimat penting:
- China ekspor tiga muatan batubara kokas ke Sulawesi pada Mei 2025, memecah dominasi Australia dan Rusia.
- Meski menghadapi biaya tinggi, pelambatan industri baja China bisa memperluas ekspor di masa depan.
Tag:
batubara kokas, China, Indonesia, Sulawesi, ekspor, industri baja, China Risun, Dexin Steel, pasar global, overcapacity
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v