GAZA, EKOIN.CO — Blokade yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza sejak 2 Maret 2025 telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin parah. Lebih dari 98% toko roti di Gaza terpaksa tutup karena kehabisan bahan bakar dan tepung, mengakibatkan kelangkaan roti sebagai makanan pokok bagi 2,4 juta penduduk Gaza.
Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan bahwa penutupan toko roti ini memperburuk kelaparan yang mengancam jiwa warga sipil. Mereka menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kejahatan ini dan menyerukan kepada PBB serta komunitas internasional untuk segera turun tangan.
Abdel Nasser Al-Ajrami, ketua Asosiasi Pemilik Toko Roti di Jalur Gaza, mengungkapkan bahwa toko roti yang sebelumnya mendapat bantuan dari Program Pangan Dunia terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan bahan baku dan bahan bakar akibat penutupan perbatasan oleh Israel. AP News
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut situasi ini sebagai eskalasi berbahaya dari aksi genosida Israel. Pada 2 Maret, Israel menutup pintu perlintasan di Gaza untuk mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, pertolongan, dan medis. Pada Ahad (31/3/2025), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meningkatkan intensitas serangan di Gaza dan merealisasikan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina.
Sejak 18 Maret, pasukan Israel melancarkan serangan udara di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.000 lainnya. Serangan ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Januari dan perjanjian pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas. (*)