Doha,
EKOIN.CO – Qatar dan Amerika Serikat (AS) telah lama menjalin kerjasama strategis melalui pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah—Al Udeid Air Base, yang diizinkan beroperasi di wilayah Qatar karena kepentingan keamanan regional dan diplomatik.
Perjanjian Defense Cooperation Agreement pertama ditandatangani pasca-Perang Teluk 1991 dan diperluas berkali-kali, termasuk perjanjian 1996 saat Qatar membangun pangkalan dengan investasi besar sekitar US$1 miliar AS diizinkan menempatkan ribuan personel dan aset militer untuk mendukung operasi di Afghanistan, Irak, dan Suriah .
Alasan Qatar Mengizinkan Pangkalan AS
Kerjasama militer ini memberikan jaminan keamanan bagi Qatar sebagai negara kecil, sekaligus menjadikan pangkalan tersebut pusat komando bagi pasukan AS di kawasan . Qatar pun berstatus Major Non‑NATO Ally sejak 2022, sebuah penghargaan yang menguatkan kerjasama ekonomi dan pertahanan kedua negara
Kehadiran AS juga mendukung peran diplomatik Qatar sebagai mediator konflik—antara lain dalam negosiasi pembebasan sandera di Gaza, Venezuela, dan Taliban . Pangkalan Al Udeid telah diperpanjang operasionalnya untuk 10 tahun ke depan, meski tidak diumumkan secara resmi oleh pemerintah AS
Mengapa Qatar Bela AS Setelah Serangan Iran
Pada peristiwa 23 Juni 2025, Iran meluncurkan puluhan rudal balistik ke pangkalan Al Udeid sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran . Qatar mengecam keras serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional, menegaskan hak untuk membalas sepadan jika perlu
Menurut pernyataan resmi, sistem pertahanan udara Qatar berhasil mencegat semua rudal tanpa menimbulkan korban manusia . Keterangan dari kantor berita Qatar menegaskan, “Qatar reserves the right to respond directly, proportionate to the nature and scale of this blatant aggression” . Hal ini menunjukkan solidaritas Qatar kepada AS atas pangkalannya dan stabilitas kawasan.
Serangan tersebut memaksa penutupan ruang udara Qatar dan negara-negara tetangga, serta evakuasi pesawat dan personel ke lokasi aman . Presiden Trump mendeskripsikan serangan itu sebagai “very weak retaliation” dan mendesak perdamaian Meskipun tak ada korban, serangan ini meningkatkan kewaspadaan AS dan Qatar di pangkalan tersebut .
Iran lewat IRGC memperingatkan kalau AS terus menyerang, “military presence di kawasan bisa runtuh” . Sementara itu, Qatar menolak keras tuduhan yang menyatakan tindakan Iran tidak ditujukan kepada Qatar, menegaskan telah diberi peringatan sebelumnya sehingga tidak menimbulkan efek massal .
Qatar menyatakan bahwa hubungan dengan AS dan Rusia tetap stabil, serta menegaskan keinginan mempertahankan stabilitas serta dialog diplomatik lebih lanjut setelah kejadian ini .
Penempatan pangkalan militer AS di Qatar penting bagi kestabilan keamanan kawasan dan peran diplomatik Doha.
Qatar perlu terus memperkuat sistem pertahanan udara dan kesiapsiagaan untuk melindungi wilayahnya.
Dilanjutkan dialog internasional diperlukan agar agresi ke pangkalan asing bisa diminimalkan.
Perluasan kerjasama militer dan diplomasi Qatar–AS harus ditempuh dengan bijak dan transparan.
Dengan menjaga keseimbangan antara dukungan militer dan peran netral, Qatar dapat menjaga kredibilitas globalnya. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v