Jakarta, EKOIN.CO – Pertamina kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan sumber daya manusia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, perusahaan mengumumkan 540 mahasiswa penerima Beasiswa Sobat Bumi angkatan ke-12, Senin (4/8).
Para penerima beasiswa berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sumatra hingga Papua. Tahun ini, jumlah mitra perguruan tinggi bertambah menjadi 42 institusi dengan dua mitra baru, yakni Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Lelemuku Saumlaki (UNLESA).
Program Beasiswa Sobat Bumi terus berkembang dari tahun ke tahun. Pada 2021 tercatat 381 mahasiswa, meningkat menjadi 420 pada 2022, lalu 465 pada 2023, dan 520 pada 2024. Tahun 2025, jumlah penerima mencapai 540 mahasiswa.
Salah satu penerima, A. Muh Fathi Katsirun Nawal, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta asal Bone, Sulawesi Selatan, menyampaikan rasa syukurnya. Ia menyebut beasiswa ini sebagai harapan di tengah keterbatasan hidupnya sebagai yatim piatu.
“Kehadiran beasiswa dari Pertamina benar-benar menjadi cahaya harapan yang sangat berarti bagi saya dan teman-teman lain yang memiliki latar belakang kurang beruntung namun tetap berambisi mengejar mimpi,” kata Fathi.
Potensi Daerah Terpencil Diangkat Melalui Pendidikan
Dukungan terhadap mahasiswa dari daerah tertinggal juga mendapat apresiasi dari pihak kampus. Rektor Universitas Lelemuku Saumlaki, Ferly Agustina Sairmaly menyebut program ini sebagai wujud kepercayaan terhadap potensi mahasiswa 3T.
“Ini bukan hanya beasiswa, tapi juga bentuk kepercayaan Pertamina terhadap potensi mahasiswa di daerah 3T dan membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari latar belakang ekonomi terbatas,” jelas Ferly.
Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki, Polikarpus Lalamafu, juga menyambut antusias. Menurutnya, kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam pemerataan kualitas pendidikan.
Antusiasme terhadap beasiswa ini tercermin dari meningkatnya jumlah pendaftar. Pada 2024 tercatat 19.236 pendaftar, sementara pada 2025 melonjak menjadi 23.313 mahasiswa.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menegaskan peran beasiswa sebagai jembatan menuju mimpi dan sarana penggerak perubahan berkelanjutan.
“Beasiswa Sobat Bumi hadir sebagai jembatan bagi para mahasiswa untuk meraih impian lewat dukungan finansial sekaligus sebagai wadah untuk menjadi agen keberlanjutan,” ujar Rudi.
Seleksi Ketat dan Berbasis Nilai Keberlanjutan
Seleksi beasiswa dilakukan secara ketat dan berjenjang. Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menyebut proses seleksi meliputi administrasi, wawancara, diskusi kelompok, dan penilaian kontribusi sosial.
“Selain prestasi akademik dan nonakademik, kami juga menilai keaktifan mereka dalam organisasi masyarakat dan lingkungan serta keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, dan pengetahuan terhadap energi bersih,” jelas Agus.
Penerima beasiswa akan terlibat langsung dalam dua kegiatan utama, yakni Aksi Sobat Bumi dan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI). Kegiatan ini menitikberatkan pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan energi terbarukan.
Program tersebut tidak hanya bersifat filantropi, namun juga menanamkan nilai tanggung jawab dan kepemimpinan. Penerima akan menjadi duta perubahan di komunitas masing-masing.
Keterlibatan mereka di lapangan diharapkan memberi dampak berkelanjutan, baik di sektor pendidikan, lingkungan, maupun ekonomi masyarakat desa.
Mendukung Indonesia Emas dan NZE 2060
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyatakan, program beasiswa selaras dengan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045 dan target Net Zero Emission 2060.
“Beasiswa Sobat Bumi sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung target NZE 2060, SDGs poin ke-4, ke-7, dan ke-13 serta Astacita Pemerintah dalam pembangunan SDM,” terang Fadjar.
Ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa penerima beasiswa ini juga penting untuk menularkan semangat keberlanjutan kepada masyarakat luas.
Program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pertamina dalam menyelaraskan keberlanjutan dengan pemberdayaan sosial.
Selain pendidikan, program ini menjadi kontribusi nyata Pertamina dalam menciptakan perubahan struktural menuju pembangunan yang lebih inklusif.
“Dengan semangat ini, kami berharap para penerima beasiswa menjadi agen perubahan di masyarakat,” tutup Fadjar.
Pertamina melalui Beasiswa Sobat Bumi menunjukkan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas SDM nasional, khususnya di kalangan mahasiswa dari berbagai latar belakang. Program ini menjembatani akses pendidikan sekaligus menanamkan nilai keberlanjutan sejak dini.
Peningkatan jumlah penerima, kemitraan perguruan tinggi, serta antusiasme pendaftar mencerminkan keberhasilan program dalam menjangkau generasi muda di seluruh pelosok negeri. Aktivitas lanjutan seperti Aksi Sobat Bumi dan DEB SoBI memperkaya pengalaman penerima secara langsung.
Program ini bukan hanya solusi atas keterbatasan finansial, tetapi juga wahana pembentukan karakter pemimpin masa depan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Beasiswa Sobat Bumi siap mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan cita-cita global pembangunan berkelanjutan.(*)