Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, memasuki babak baru setelah para pelaku yang ditangkap mengakui telah membawa korban dari Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pengakuan itu disampaikan dalam pemeriksaan awal oleh pihak kepolisian.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menurut keterangan resmi, korban diduga dibawa paksa usai menyelesaikan rapat bersama rekan kerjanya di supermarket tersebut pada Rabu, 20 Agustus 2025. Informasi itu diperoleh dari rekaman CCTV yang memperlihatkan korban ditarik oleh sejumlah orang.
Kepala Unit IV Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Polisi Charles Bagaisar, menjelaskan bahwa para pelaku sudah memberikan keterangan awal mengenai peristiwa itu. “Baru interogasi awal, tetapi mereka sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” ujarnya pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Ilham diketahui baru saja menghadiri pertemuan dengan pihak Lotte Grosir sebelum kemudian meninggalkan lokasi bersama rekan-rekannya. “Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” tambah Charles.
Namun, sehari setelah peristiwa itu, jasad Ilham ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 21 Agustus 2025. Tubuh korban berada dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
Penangkapan Para Pelaku
Penemuan jasad Ilham mengawali serangkaian penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Hasilnya, empat orang pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Subdirektorat Reserse Mobile Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Timur.
Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menganalisis rekaman CCTV dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui para pelaku sempat menunggu korban sebelum akhirnya membawa paksa dari area parkir supermarket.
Meski empat pelaku sudah diamankan, satu orang lainnya yang diduga sebagai eksekutor masih dalam pengejaran. Kepolisian terus memburu keberadaannya untuk melengkapi rangkaian kasus ini.
Menurut pihak kepolisian, keterlibatan para pelaku mengindikasikan adanya aktor intelektual yang berada di balik perencanaan penculikan sekaligus pembunuhan ini. Polisi mendalami motif serta siapa yang memberikan perintah kepada para pelaku.
Dugaan Aktor Intelektual
Hingga kini, motif penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham masih terus diusut. Polisi belum bisa menyampaikan secara detail terkait latar belakang kasus ini, namun dugaan adanya pihak yang mengatur aksi tersebut semakin kuat.
“Penyelidikan masih terus dilakukan, termasuk mendalami siapa aktor intelektual yang menyuruh menculik korban,” kata Charles. Pernyataan ini menegaskan bahwa kasus belum berhenti pada pelaku lapangan semata.
BACA JUGA : Usut Korupsi Minyak Mentah, Kejaksaan Periksa 4 Saksi Baru Pejabat Pertamina
Keterangan dari pelaku yang telah ditangkap menjadi bahan penting untuk mengungkap siapa dalang di balik peristiwa ini. Menurut polisi, tidak menutup kemungkinan ada lebih banyak pihak yang terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
Kronologi sementara menyebutkan korban pertama kali diseret dari lokasi supermarket di Pasar Rebo, kemudian dibawa ke lokasi lain sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa di Kabupaten Bekasi. Proses perpindahan korban masih ditelusuri untuk memastikan detail rute perjalanan dan keterlibatan setiap pelaku.
Polisi menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dengan mengedepankan transparansi. “Kasus ini masih dalam tahap pengembangan,” tambah Charles.
Hasil autopsi sementara menunjukkan korban mengalami kekerasan fisik sebelum akhirnya tewas. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk melengkapi bukti.