Jakarta EKOIN.CO – Pemerintah kembali membuka rekrutmen PPPK paruh waktu tahun 2025 dengan jadwal seleksi yang sudah ditetapkan. Program ini menjadi jalan tengah untuk melindungi karier tenaga honorer yang selama ini mengabdi di instansi pemerintahan, sekaligus mencegah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Gabung WA Channel EKOIN untuk update berita terkini
Langkah rekrutmen ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan kesempatan kerja yang lebih adil bagi honorer yang belum terakomodasi dalam formasi sebelumnya. Selain itu, status PPPK paruh waktu dinilai mampu memberikan fleksibilitas kerja, sekaligus memastikan hak pegawai tetap terlindungi.
Jadwal Seleksi PPPK Paruh Waktu
Rangkaian seleksi PPPK paruh waktu tahun 2025 dimulai dengan penarikan data final pada 19–20 Agustus. Tahapan berikutnya adalah penjadwalan seleksi kompetensi pada 21–24 Agustus, lalu pengumuman jadwal sesi ujian dari 25 Agustus hingga 1 September.
Pelaksanaan ujian kompetensi berlangsung pada 2–11 September 2025. Hasil seleksi kemudian diolah pada 12–15 September, sebelum diumumkan pada 16–18 September. Apabila diperlukan, seleksi kompetensi teknis tambahan dijadwalkan 19–23 September.
Integrasi nilai seleksi kompetensi dengan teknis tambahan berlangsung pada 24–28 September. Selanjutnya, hasil kelulusan akhir diumumkan antara 29 September hingga 1 Oktober 2025.
Tahap Akhir dan Persiapan Peserta
Setelah hasil akhir diumumkan, peserta yang lolos diwajibkan mengisi Daftar Riwayat Hidup Nomine (DRH NI) PPPK paruh waktu pada 2–16 Oktober. Kemudian, usulan penetapan Nomor Induk PPPK dijadwalkan berlangsung pada 17–31 Oktober 2025.
Pemerintah mengingatkan agar seluruh peserta selalu memantau informasi resmi yang dikeluarkan oleh Kejaksaan RI atau instansi terkait. Ketelitian dan kedisiplinan dalam mengikuti jadwal akan sangat menentukan kelanjutan proses seleksi.
Bagi peserta, menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dengan baik menjadi kunci agar bisa melalui tahapan dengan lancar. Disiplin belajar serta memahami materi seleksi akan sangat membantu.
Selain itu, pemanfaatan pelatihan daring seperti Massive Open Online Course (MOOC) bisa menjadi strategi efektif. Materi yang tersedia secara terbuka dapat membantu calon peserta memperkuat kompetensi, baik teknis maupun manajerial.
Program PPPK paruh waktu ini juga dianggap sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di instansi publik, terutama dalam mengatasi kekurangan pegawai di sektor tertentu tanpa membebani anggaran secara berlebihan.
Dengan mekanisme yang lebih fleksibel, skema ini diharapkan mampu menjaga kualitas pelayanan publik tetap optimal, sekaligus memberi ruang keberlanjutan karier bagi tenaga honorer.
Sementara itu, sejumlah tenaga honorer menyambut baik langkah pemerintah ini karena memberi harapan akan kepastian status. Meski demikian, mereka juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tahap rekrutmen.
Para pengamat kebijakan publik menilai bahwa keberhasilan rekrutmen ini akan sangat bergantung pada keadilan seleksi dan kejelasan informasi yang disampaikan. Karena itu, komunikasi pemerintah dengan peserta menjadi hal yang vital.
Dengan tahapan yang jelas dan transparan, PPPK paruh waktu 2025 diharapkan menjadi solusi nyata bagi ribuan tenaga honorer yang menanti kepastian karier di sektor pemerintahan. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v