Jakarta, EKOIN.CO – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali mencatatkan namanya dalam daftar bergengsi Fortune 500 Southeast Asia (FSEA500) 2025. Daftar yang dirilis oleh Fortune ini berisi 500 perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan pendapatan yang mereka peroleh hingga akhir tahun fiskal 31 Desember 2024. Prestasi ini menandai kali kedua bagi Pelindo masuk ke dalam daftar tersebut.
Berdasarkan laporan Fortune, Pelindo berhasil menempati peringkat keempat dalam kategori industri pelayaran di Asia Tenggara. Di samping itu, Pelindo juga menduduki posisi ke-157 dari total 500 perusahaan yang memiliki pendapatan terbesar di kawasan ini.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, menjelaskan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata dari upaya perusahaan yang tak pernah berhenti untuk memperkuat fundamental bisnis. “Kami terus berupaya memperkuat fundamental bisnis dengan fokus pada transformasi layanan, peningkatan kapabilitas SDM, serta sinergi dalam pengembangan ekosistem maritim yang lebih efisien,” ungkap Ali melalui keterangan tertulis yang diterima pada Senin (11/8/2025).
Lebih lanjut, Ali juga menyoroti berbagai proyek strategis yang telah dan sedang digarap Pelindo untuk memperluas bisnis dan memperkuat konektivitas logistik. Beberapa proyek utama yang disebutkan, antara lain Pengembangan Ekosistem Kalibaru, Pengembangan Kawasan Industri JIIPE, Pembangunan Terminal dan Kawasan Industri Kijing, serta pengoperasian pelabuhan Makassar New Port.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, Pelindo juga meluncurkan Customer Care Pelindo 102 pada bulan Mei lalu. Layanan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna jasa yang menginginkan akses layanan yang cepat, mudah, dan responsif.
Dari sisi operasional, Pelindo mencatatkan pertumbuhan yang solid sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan positif ini terlihat di hampir seluruh lini layanan pelabuhan. Volume arus peti kemas mencapai 18,8 juta TEUs, naik 7% dari tahun 2023. Arus barang bahkan melonjak hingga 201 juta ton, meningkat 18% dari periode sebelumnya. Tidak hanya itu, arus kapal juga mengalami kenaikan 11% menjadi 1,4 miliar GT, sementara arus penumpang juga meningkat 8% menjadi 19,4 juta orang.
“Kami akan terus berkomitmen menjaga tren positif ini dengan fokus pada transformasi layanan, penguatan konektivitas antar pelabuhan, integrasi layanan peti kemas serta kerja sama strategis,” pungkas Ali.