Jakarta, Ekoin.co – Pasca kerusuhan di sekitar Markas Brimob, Kwitang, pada Jumat (29/8/2025) sore menimbulkan kerusakan parah terhadap sejumlah fasilitas publik, kendaraan dinas, hingga gedung milik salah satu perusahaan asuransi. Peristiwa ini bermula dari aksi massa yang sebelumnya melakukan protes atas kematian seorang warga bernama Affan Kurniawan, diduga akibat insiden dengan kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Kerusuhan pecah pada pukul 16.42 WIB, ditandai dengan kebakaran yang terjadi di sebuah gedung tiga lantai milik perusahaan asuransi di kawasan Kwitang. Api cepat membesar dan mengeluarkan asap hitam pekat yang membubung tinggi. Kepulan asap terlihat dari radius cukup jauh dan membuat suasana di sekitar lokasi semakin mencekam.

Tidak hanya itu, massa juga melakukan perusakan terhadap fasilitas umum. Halte di depan gedung yang terbakar ikut dibakar, sementara sejumlah rumah dan rumah makan di sekitar lokasi dijarah. Seorang pedagang setempat mengaku menyaksikan langsung aksi penjarahan tersebut.

“Saya lihat ada orang yang masuk ke rumah itu, keluar membawa tiga laptop dan sebuah televisi. Semuanya dibawa pergi begitu saja,” ungkap pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Pembakaran Kendaraan Brimob
Selain gedung dan rumah yang rusak, massa juga membakar kendaraan dinas milik Brimob yang terparkir di dekat Markas Brimob. Mobil tersebut habis dilalap api, menyisakan kerangka besi. Api baru dapat dipadamkan setelah beberapa jam kemudian dengan bantuan unit pemadam kebakaran.
Sejumlah warga sekitar terlihat pa

nik dan berusaha menjauh dari lokasi kerusuhan. Kepulan asap dan suara massa membuat arus lalu lintas di kawasan Kwitang terhenti total. Kendaraan pribadi maupun angkutan umum tidak bisa melintas karena jalan ditutup aparat untuk mengamankan situasi.
Keterangan dari warga sekitar menyebutkan, sebelum kerusuhan terjadi, massa telah berkumpul sejak pagi hari di depan Markas Brimob. Mereka datang untuk menuntut penjelasan atas kematian Affan Kurniawan. Suasana memanas setelah negosiasi tidak menemukan titik temu.
Kerusuhan pun pecah pada sore hari, ditandai dengan aksi pelemparan batu dan botol ke arah bangunan. Kondisi semakin tidak terkendali ketika massa mulai menyalakan api dan membakar sejumlah kendaraan serta fasilitas umum.
BACA JUGA: Kantor Gegana Kramat Raya Rusak Parah Dibakar
Menurut aparat di lapangan, tindakan massa bersifat spontan dan sulit dikendalikan karena jumlahnya cukup besar. Beberapa anggota kepolisian mencoba menghalau, namun massa terus bertindak anarkis hingga malam hari.
Aksi Penjarahan Meluas
Selain pembakaran, aksi penjarahan meluas ke beberapa rumah dan warung makan di sekitar lokasi. Sebuah rumah makan padang ikut dijarah, sejumlah barang elektronik serta peralatan usaha hilang dibawa massa.
Polisi akhirnya menambah jumlah pasukan untuk mengendalikan kerusuhan. Kendaraan taktis diturunkan untuk membubarkan massa. Meski begitu, situasi baru benar-benar terkendali beberapa jam kemudian setelah pihak TNI turun langsung untuk menenangkan masa.