Bogor, EKOIN.CO – Kampung Unggul Balitbangtan atau ayam KUB kini menjadi alternatif usaha ternak yang menjanjikan bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi pemula. Berbeda dengan jenis ayam lain, ayam KUB memiliki keunggulan dari sisi produktivitas dan efisiensi biaya. Dengan hanya memulai dari skala kecil, yakni 10 betina dan 2 jantan, peternak bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Ayam KUB atau Kampung Unggul Balitbangtan merupakan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian yang dikembangkan untuk meningkatkan produksi ayam lokal. Ayam ini dikenal tahan terhadap penyakit serta cepat bertelur. Dalam satu tahun, seekor ayam KUB bisa bertelur sebanyak 160–180 butir.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, ayam KUB memiliki kelebihan berupa daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan tropis serta efisiensi pakan yang lebih baik dibandingkan ayam kampung biasa. Hal ini membuat biaya produksi dapat ditekan, namun tetap menghasilkan hasil yang optimal.
Modal Kecil, Hasil Maksimal
Bagi pemula, sistem ternak ayam KUB sangat cocok diterapkan karena tidak membutuhkan lahan luas. Bahkan, usaha ini bisa dimulai dari pekarangan rumah. Hanya dengan 12 ekor ayam awal (10 betina dan 2 jantan), usaha ini bisa mendatangkan cashflow hingga Rp800.000 per minggu, atau sekitar Rp10 juta per bulan.
Seperti dikutip dari laman resmi Badan Litbang Pertanian, ayam KUB juga memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Dalam waktu 2,5 bulan, anak ayam sudah bisa dipasarkan dengan berat sekitar 0,9–1,2 kilogram. Daging ayam KUB pun memiliki cita rasa khas yang digemari pasar lokal.
Untuk skala rumahan, kandang ayam KUB dapat dibuat dari bahan sederhana dengan ukuran 1 meter persegi per 5 ekor ayam. Kandang harus memiliki ventilasi cukup dan penerangan agar ayam tidak stres. Pembersihan kandang juga menjadi kunci utama dalam menjaga produktivitas.
Menurut Supriyono, salah satu peternak di daerah Cibinong, Bogor, usaha ayam KUB yang ia mulai dari 15 ekor kini telah berkembang menjadi ratusan. “Saya mulai dari belakang rumah. Ternyata permintaan terus naik karena banyak yang suka dagingnya. Sekarang bisa kirim ke warung dan rumah makan,” ujarnya saat ditemui, Jumat, 12 Juli 2024.
Ia menambahkan, kebutuhan pakan ayam KUB juga tergolong ringan. Kombinasi dedak, jagung, dan konsentrat sudah cukup mencukupi nutrisi ayam. Untuk tambahan, daun pepaya dan sayuran sisa dapur bisa diberikan sebagai pakan tambahan agar ayam tidak mudah terserang penyakit.
Pasar Terbuka dan Berkelanjutan
Peluang pasar ayam KUB masih sangat terbuka lebar, terutama di wilayah urban dan pinggiran kota. Banyak rumah makan dan katering yang kini mulai beralih menggunakan ayam kampung karena lebih sehat dan alami. Hal ini menjadi ceruk pasar yang bisa dimanfaatkan peternak pemula.
Pemerintah daerah dan dinas pertanian di berbagai wilayah juga mulai gencar mengembangkan budidaya ayam KUB melalui program pelatihan dan pendampingan bagi kelompok tani. Salah satunya di Kabupaten Bogor yang telah mendistribusikan ratusan bibit ayam KUB kepada warga.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, disebutkan bahwa rata-rata peternak ayam KUB bisa mendapatkan laba bersih 30% dari total omzet bulanan. Dengan estimasi omzet Rp10 juta, maka keuntungan bersih berkisar Rp3 juta–Rp4 juta per bulan.
Selain sebagai usaha mandiri, ternak ayam KUB juga bisa menjadi tambahan penghasilan bagi rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga yang memelihara ayam KUB sambil menjalankan aktivitas sehari-hari di rumah. Anak-anak pun dapat dilibatkan untuk membantu memberi pakan dan membersihkan kandang.
Keunggulan lain ayam KUB adalah masa panen yang lebih singkat dibandingkan ayam kampung biasa. Dalam kurun waktu 3 bulan, siklus budidaya bisa selesai dan dimulai kembali. Dengan sistem rotasi ternak yang baik, peternak bisa memperoleh penghasilan secara berkesinambungan.
Meskipun usaha ternak ayam KUB tergolong sederhana, namun tetap memerlukan perhatian serius pada aspek kesehatan ayam. Vaksinasi rutin serta pengawasan terhadap gejala penyakit harus dilakukan untuk mencegah kerugian akibat kematian ayam secara massal.
Untuk pemasaran, banyak peternak yang kini memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menjual ayam KUB. Bahkan beberapa sudah menjalin kerja sama dengan toko bahan pangan dan pasar modern yang rutin membeli ayam kampung unggulan dalam jumlah besar.
Dengan sistem manajemen yang baik, usaha ayam KUB dapat menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan. Peternak juga bisa memperluas usaha ke sektor pembibitan, penjualan telur tetas, hingga pembuatan pakan mandiri yang menambah nilai ekonomi dari bisnis ini.
Usaha ini juga sangat fleksibel dalam hal waktu. Peternak bisa menyesuaikan jam kerja dengan rutinitas pribadi karena sebagian besar aktivitas hanya berkisar pada pemberian pakan dan pengecekan kondisi kandang. Hal ini membuatnya sangat ideal bagi pemula yang baru mulai berwirausaha.
Pemerintah mendorong generasi muda dan masyarakat umum untuk memanfaatkan potensi ayam KUB sebagai sumber usaha yang berdaya saing tinggi. Dengan bantuan teknologi dan pelatihan yang tepat, diharapkan lebih banyak wirausaha muda bermunculan di sektor peternakan.
Secara keseluruhan, ternak ayam KUB dapat menjadi solusi usaha yang menguntungkan, berkelanjutan, dan mudah diakses oleh siapa saja. Dengan kebutuhan pasar yang besar dan sistem beternak yang efisien, peluang sukses di bidang ini terbuka sangat lebar bagi masyarakat luas.
usaha ternak ayam KUB memiliki prospek yang menjanjikan. Dengan modal kecil, potensi pendapatan yang diperoleh bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pemula di sektor peternakan.
Dari sisi teknis, ayam KUB sangat cocok untuk lingkungan tropis dan tidak membutuhkan perawatan rumit. Daya tahan tubuhnya kuat serta cepat berkembang. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi peternak pemula maupun berpengalaman.
Pasar ayam KUB yang terus berkembang menciptakan peluang jangka panjang. Dengan strategi pemasaran dan manajemen produksi yang tepat, usaha ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi rumah tangga.
Dukungan dari pemerintah serta keterlibatan masyarakat luas akan mempercepat pertumbuhan sektor peternakan berbasis ayam KUB. Pelatihan, subsidi bibit, dan kemitraan menjadi faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut.
untuk masyarakat yang ingin memulai adalah memanfaatkan sumber daya lokal dan memulai dari skala kecil. Pelajari terlebih dahulu dasar-dasar ternak, cari mentor, dan ikuti pelatihan agar usaha bisa berjalan lancar dan berkelanjutan. (*)