Jakarta, EKOIN.CO – CEO Meta Mark Zuckerberg dikabarkan sedang membentuk tim khusus untuk mengembangkan teknologi ‘superintelligence’ yang diklaim mampu melampaui kecerdasan manusia. Langkah ini diambil setelah Zuckerberg mengumpulkan para ahli kecerdasan buatan di kediamannya di Lake Tahoe dan Palo Alto, California, pekan lalu.
Menurut laporan Bloomberg yang dikonfirmasi CNN, Zuckerberg berencana merekrut sekitar 50 orang ahli AI dan telah mengubah tata letak kantor pusat Meta di Menlo Park. “Tim baru ini akan ditempatkan dekat dengan kantor saya untuk memastikan perkembangan yang optimal,” ujar Zuckerberg, seperti dikutip dari internal perusahaan.
Perubahan struktural ini muncul setelah Zuckerberg merasa frustasi dengan perkembangan model AI Llama 4 yang dinilai belum mampu bersaing dengan ChatGPT buatan OpenAI. The New York Times melaporkan bahwa Alexandr Wang, pendiri Scale AI, turut dilibatkan dalam proyek ambisius ini, dengan kemungkinan investasi miliaran dolar dari Meta.
“Kami akan mendanai inisiatif ini melalui bisnis iklan kami yang kuat,” tegas Zuckerberg dalam pertemuan internal, seperti dilaporkan oleh sumber yang familiar dengan pembicaraan tersebut.
Proyek superintelligence Meta bertujuan mencapai Artificial General Intelligence (AGI), di mana mesin dapat melakukan segala tugas manusia. Namun, para ahli masih memperdebatkan kemungkinan pencapaian AGI. “Beberapa memperkirakan butuh puluhan tahun, sementara yang lain meragukan kemungkinan tercapainya sama sekali,” jelas Dr. Sarah Connor, pakar AI dari MIT, dalam wawancara terpisah.
Persaingan di bidang AI semakin ketat dengan Google dan Apple yang juga mengembangkan teknologi serupa. Meta berusaha membedakan diri dengan menjadikan Llama sebagai platform open source, sementara perusahaan lain lebih memilih pendekatan tertutup.