Jakarta, EKOIN.CO – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Nota Kesepahaman (NKS) dengan PT Denso Manufacturing Indonesia dan PT Aludra Solusi Indonesia, pada Selasa (24/06) di Gedung BJ Habibie, Jakarta.
Penandatanganan NKS ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi riset dan inovasi antara lembaga riset negara dengan industri swasta. Kerja sama ini mencakup kegiatan dari tahap awal riset bersama hingga pemanfaatan hasilnya.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menegaskan bahwa bentuk kerja sama ini tidak hanya sebatas pemanfaatan produk akhir, tetapi juga pengembangan riset bersama sejak tahap hulu.
“Sehingga peluang untuk dihasilkannya Kekayaan Intelektual (KI) berujung pada pemanfaatan produk inovasi melalui mekanisme lisensi akan lebih mudah diperoleh,” ujar Hendrian dalam sambutannya.
Ia menyebut, melalui Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri, BRIN akan memfasilitasi serta memonitor perkembangan kolaborasi ini secara berkala dan bukan hanya seremonial semata.
Dukungan Institusi dan Fokus Inovasi
Menurut Hendrian, tujuan akhir dari kolaborasi ini adalah pemanfaatan produk hasil riset oleh masyarakat melalui lisensi, yang tetap menjamin hak-hak peneliti dan pihak terlibat secara proporsional.
“Kami yakin, bahwa dengan mekanisme pengaturan KI, hak-hak yang dimiliki oleh para peneliti dan semua yang terlibat di dalam penelitian itu secara proporsional bisa diproteksi,” lanjutnya.
Ia menambahkan, pihak industri merupakan mitra strategis BRIN. Hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya direktorat khusus yang fokus pada kerja sama dengan dunia industri.
“Dengan dibentuknya direktorat tersebut menunjukkan komitmen BRIN untuk menciptakan scientific base economy melalui kemitraan industri,” tuturnya.
Hendrian juga mengapresiasi empat Pusat Riset (PR) BRIN yang dilibatkan dalam kerja sama ini, yaitu PR Konversi dan Konservasi Energi, PR Teknologi Industri Proses dan Manufaktur, PR Elektronika, serta PR Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup.
Kolaborasi untuk Smart Manufacturing dan Iklim
Ia berharap kerja sama ini dapat diperluas, terutama dalam riset bertema smart manufacturing bersama PT Denso, serta riset berbasis alam (nature-based research) bersama PT Aludra.
“Mudah-mudahan dengan dilakukannya kolaborasi ini nanti bisa dilibatkan lebih banyak PR di BRIN yang bisa terlibat dalam kerja sama ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan apresiasinya kepada kedua mitra industri yang telah membuka ruang kolaborasi terbuka bagi para peneliti.
“BRIN selalu berkomitmen membuka dan mengajak industri terkait untuk bisa melakukan sesuatu. Untuk para periset, saya paham pasti mereka lebih memiliki passion dalam melakukan riset,” ungkap Handoko.
Adapun PT Aludra dan BRIN akan fokus dalam riset mitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan limbah, khususnya refrigerant, tabung refrigerant, dan oli bekas yang berpotensi mencemari lingkungan.
Sedangkan PT Denso yang berdiri sejak 1997, bergerak di bidang komponen kendaraan roda empat atau lebih, akan bermitra dalam pengembangan riset dan pemanfaatan teknologi di sektor smart manufacturing.
Kolaborasi antara BRIN, PT Denso, dan PT Aludra menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan riset dengan dunia industri. Kerja sama ini tidak hanya berdampak pada pengembangan teknologi, tetapi juga menciptakan mekanisme perlindungan Kekayaan Intelektual yang adil dan berkelanjutan.
Dengan melibatkan berbagai pusat riset, BRIN menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem inovasi nasional yang inklusif dan responsif terhadap tantangan industri dan lingkungan. Dukungan dari sektor swasta juga menjadi kunci dalam memastikan hasil riset dapat dimanfaatkan secara luas.
Ke depan, kolaborasi ini diharapkan menghasilkan manfaat konkret, mulai dari produk berbasis teknologi tinggi hingga solusi lingkungan yang berdampak luas. Ini merupakan langkah nyata dalam membangun ekonomi berbasis sains dan inovasi di Indonesia.(*)