JAKARTA, EKOIN.CO – Rencana akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab semakin menguat, memicu kekhawatiran di kalangan pengemudi ojek online (ojol). Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menyatakan merger ini berpotensi mengurangi pendapatan pengemudi karena membatasi akses ke dua platform sekaligus.
“Karena otomatis pengemudi yang telah mempunyai aplikasi Grab dan Gojek tidak bisa lagi menggunakan dua aplikasi tersebut dalam pekerjaannya sehari-hari mencari orderan,” kata Lily dalam keterangannya, Senin (12/5/2025), seperti dilansir dari SPAI Official.
Lebih lanjut, Lily menjelaskan bahwa pendapatan pengemudi saat ini sudah sangat minim, berkisar Rp 50.000–Rp 100.000 per hari. Biaya operasional seperti bensin, pulsa, dan potongan platform yang mencapai 30%–70% semakin memberatkan.
Sebagai contoh, merger Gojek dan Tokopedia pada 2021 lalu telah mengurangi insentif pengemudi layanan GoSend Sameday. Sebelum merger, pengemudi mendapat Rp 10.000 untuk 5 kali pengantaran, namun setelahnya hanya Rp 5.000. Begitu pula untuk 10 pengantaran, insentif turun dari Rp 45.000 menjadi Rp 20.000.
“Dari sini bisa terlihat dengan jelas bahwa bukan hanya terjadi pengurangan upah, tapi juga semakin banyak pengiriman yang dikerjakan, justru upah juga akan semakin berkurang,” ujarnya.
SPAI mendesak Kementerian Ketenagakerjaan dan DPR RI untuk segera mengakui pengemudi ojol sebagai pekerja tetap dan menyusun payung hukum yang melindungi hak-hak mereka.