Jakarta, EKOIN.CO – Dua atlet pencak silat asal Jawa Barat berhasil mencetak prestasi gemilang dalam ajang 1st Nusantara Championship Singapore 2025 yang digelar sejak 27 Mei hingga 1 Juni 2025. Mereka adalah Fiqi Abdilah dan Sertu Igi Rangga Barani, yang masing-masing menyabet medali emas untuk Kontingen Indonesia.
Fiqi meraih emas di kelas C putra setelah mengalahkan pesilat asal Thailand, Tinnapat Janjaroen, dalam pertandingan final yang berlangsung sengit. Sedangkan Igi Rangga tampil dominan di kelas G putra dan mengalahkan Afiq Aniq dari Malaysia.
Indonesia hanya mengirimkan tujuh pesilat pada kejuaraan tersebut—lima nomor putra dan dua nomor putri—dari total 19 kategori yang dipertandingkan. Meski demikian, kontingen Indonesia mampu memboyong lima medali emas dan dua medali perak.
Negara-negara lain yang turut serta dalam kejuaraan ini antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam. Kompetisi digelar di salah satu gelanggang olahraga ternama di Singapura, dengan atmosfer kompetitif yang ketat sejak hari pertama.
Keberhasilan Fiqi dan Igi sekaligus menambah daftar panjang prestasi para pesilat Jawa Barat yang selama ini dikenal sebagai gudang atlet pencak silat berprestasi nasional dan internasional.
Apresiasi dari Tim Pelatih dan Satuan TNI
Pelatih pencak silat Jawa Barat sekaligus pelatih nasional, Pujo Janoko, memberikan apresiasi tinggi atas perjuangan para atlet, terutama mengingat mereka baru saja mengikuti seleksi nasional pada 20 Mei 2025.
“Para atlet sudah berjuang maksimal untuk memberikan yang terbaik. Saya berharap hasil di ajang ini menjadi sinyal bagi PB IPSI bahwa pesilat Jawa Barat tetap layak untuk mendapat tempat di tim nasional dalam setiap ajang internasional,” ujar Pujo.
Sementara itu, Sertu Igi Rangga Barani, anggota Kompi Senapan B Yonif 202/Tajimalela, menjadi sorotan tersendiri usai tampil mengesankan di final melawan Malaysia. Ia menyebut kemenangan ini sebagai awal dari tujuan yang lebih besar.
“Alhamdulillah bisa menyumbang emas. Lawan kemarin cukup menantang, tapi semua bisa dihadapi. Target utama saya tetap SEA Games. Bismillah, semoga bisa juara satu di sana,” kata Igi saat diwawancarai usai pertandingan, Minggu (1/6).
Dari keterangan resmi yang dirilis Pendam Jaya pada Senin (2/6), disebutkan bahwa keberhasilan Igi menjadi kebanggaan bagi TNI AD dan menjadi bukti nyata kontribusi prajurit dalam mengharumkan nama bangsa.
Dukungan Penuh dari Batalyon 202/Tajimalela
Komandan Batalyon Infanteri 202/Tajimalela, Letkol Inf Dhavid Nur Hadiansyah, S.Sos., M.A.P, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian yang ditorehkan anak buahnya tersebut dalam turnamen internasional di Singapura.
“Atlet terbaik Tajimalela kembali mengharumkan nama satuan. Saya sangat mengapresiasi kerja keras para atlet yang selalu memberikan yang terbaik untuk satuan ini. Terus berbuat yang terbaik dan harumkan nama Batalyon 202/Tajimalela,” ujar Letkol Dhavid.
Menurut informasi resmi dari panitia, ajang 1st Nusantara Championship Singapore 2025 ini diselenggarakan sebagai wadah mempererat persahabatan antarnegara Asia Tenggara melalui seni bela diri pencak silat.
Dengan penampilan impresif para atlet, khususnya dari Indonesia, ajang ini diproyeksikan menjadi turnamen tahunan yang mempertemukan pesilat-pesilat unggulan.
Satu Prestasi, Banyak Harapan
Keberhasilan Fiqi dan Igi memperlihatkan bahwa potensi atlet daerah, jika dibina secara konsisten, mampu bersaing di tingkat internasional. Jawa Barat sebagai daerah asal keduanya menjadi contoh nyata keberhasilan pembinaan daerah.
Sebagai informasi, pencak silat akan kembali menjadi salah satu cabang unggulan Indonesia dalam SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand. Sejumlah nama yang berlaga di Singapura kemungkinan besar akan kembali memperkuat tim nasional.
Ajang di Singapura ini pun dimanfaatkan oleh PB IPSI dan tim pelatih nasional sebagai seleksi awal untuk melihat kesiapan atlet menghadapi SEA Games mendatang.
Sebagaimana disampaikan Pujo Janoko, pihaknya berharap dukungan dari berbagai pihak terus mengalir agar semangat juang atlet tetap tinggi, dan pencak silat Indonesia dapat terus berjaya di kancah global.
Keberhasilan dua atlet Jawa Barat di ajang Nusantara Championship Singapore 2025 merupakan hasil dari dedikasi panjang dalam latihan dan dukungan sistem pembinaan yang kuat. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia tidak kekurangan talenta, hanya perlu peluang yang tepat. Pemerintah dan induk organisasi olahraga perlu menangkap momentum ini sebagai sinyal positif menjelang SEA Games Thailand.
Kemenangan Fiqi dan Igi bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang inspirasi bagi generasi muda pencak silat. Penting bagi sekolah dan klub pencak silat di daerah untuk terus memupuk potensi anak muda dan memberikan akses kompetisi yang luas. Satuan militer seperti Batalyon 202/Tajimalela juga bisa menjadi contoh dalam pengembangan atlet berkarakter kuat dan berprestasi.
Dukungan yang berkesinambungan dari lembaga pemerintah, militer, dan masyarakat sangat penting agar Indonesia bisa terus mencetak juara di masa depan. Ajang seperti Nusantara Championship ini seharusnya menjadi agenda tetap dan lebih disosialisasikan agar lebih banyak atlet muda bisa merasakan panggung internasional sejak dini.(*)