Munich — EKOIN.CO- Paris Saint-Germain (PSG) mencetak sejarah di dunia sepak bola dengan meraih kemenangan telak atas Inter Milan dalam final Liga Champions 2024/2025 yang digelar di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025) malam waktu setempat. ( Gambar diambil dari beIn SPORTS )
Laga tersebut menjadi tonggak penting bagi Les Parisiens, julukan PSG, karena untuk pertama kalinya mereka berhasil mengangkat trofi Liga Champions.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi. PSG langsung tampil menekan sejak peluit awal dibunyikan oleh wasit.
Ousmane Dembele menjadi ancaman pertama bagi Inter pada menit ke-10 lewat aksinya di sisi kanan pertahanan lawan. Namun, tembakan pertamanya masih mengarah ke kiper Inter, Yann Sommer.
Tak lama berselang, PSG berhasil memecah kebuntuan. Pada menit ke-12, Ousmane Dembele menyodorkan umpan kepada Desire Doue, yang kemudian menyisir sisi kanan dan menyodorkan bola ke Achraf Hakimi untuk dikonversi menjadi gol pertama.
PSG Kuasai Babak Pertama
Setelah gol pembuka, Inter mencoba keluar dari tekanan dan bermain lebih menyerang. Namun strategi ini justru membuka celah bagi PSG.
PSG menggandakan keunggulan pada menit ke-20. Dembele memindahkan bola dari sisi kiri ke kanan, memberikan ruang bagi Doue untuk melepaskan tembakan.
Tendangan tersebut sempat mengenai kaki Federico Dimarco dan berbelok arah, mengecoh Sommer. Skor berubah menjadi 2-0 untuk PSG.
Fabian Ruiz mencoba menambah keunggulan lewat tendangan jarak jauh. Tapi usahanya masih lemah dan mudah diamankan kiper Inter.
Meski sudah unggul dua gol, PSG tetap mempertahankan tekanan tinggi dan tidak memberi ruang bagi Inter untuk mengembangkan permainan.
Inter Kesulitan Bangun Serangan
Inter mencoba menciptakan peluang dari bola mati. Marcus Thuram hampir mencetak gol lewat sundulan dari sepak pojok, namun bola masih melenceng tipis.
PSG tetap mendominasi jalannya pertandingan hingga akhir babak pertama. Beberapa kali mencoba tembakan dari luar kotak penalti.
Desire Doue kembali mengancam lewat tendangan kerasnya di menit ke-45, namun masih meleset dari target.
Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama usai. PSG tampak nyaman dengan permainan mereka.
Luis Enrique terlihat tenang di sisi lapangan, memberi instruksi agar pemain tetap fokus dan disiplin.
Babak Kedua Milik PSG
Memasuki babak kedua, PSG langsung tancap gas. Kvicha Kvaratskhelia menusuk dari sisi kiri, tapi tembakannya belum menemui sasaran.
Inter mencoba mengubah arah permainan dan mendominasi penguasaan bola di pertengahan babak kedua.
Namun, PSG tampil lebih efektif melalui skema serangan balik cepat. Kecepatan para pemain sayap PSG menyulitkan pertahanan Inter.
Pada menit ke-63, transisi cepat PSG membuahkan hasil. Umpan backheel dari Dembele diteruskan Vitinha kepada Doue yang dengan tenang mencetak gol keduanya malam itu.
Gol ketiga ini semakin memperburuk keadaan Inter. Garis pertahanan mereka mulai kacau dan kehilangan koordinasi.
Gol Demi Gol Menyegel Sejarah
Pada menit ke-73, Kvaratskhelia mendapat bola di tengah lapangan dan berlari sendirian ke arah gawang.
Dua menit kemudian, Inter mendapat peluang emas. Marcus Thuram menerima umpan Barella, tapi tembakannya masih bisa ditepis Gianluigi Donnarumma.
PSG belum berhenti menyerang. Pada menit ke-86, giliran Sanny Mayulu mencatatkan gol.
Ia melepas tendangan dari sudut sempit yang tak mampu dijangkau Sommer. Skor berubah menjadi 5-0.
PSG Catatkan Triple Winner
Dengan kemenangan telak ini, PSG memastikan diri sebagai juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Satu pekan sebelum final, PSG juga sukses menjuarai Piala Prancis dengan mengalahkan Reims 3-0.
Di Ligue 1, Les Parisiens mengakhiri musim dengan menempati puncak klasemen. Ini menjadikan mereka meraih triple winner.
Luis Enrique sukses besar di musim pertamanya sebagai pelatih kepala PSG. Ia mengubah wajah tim menjadi kekuatan dominan Eropa.
Keberhasilan ini disambut euforia oleh pendukung PSG, baik di stadion maupun di Paris.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v