Como, EKOIN.CO – Dele Alli, mantan gelandang Tottenham Hotspur dan timnas Inggris, dikabarkan telah dicoret dari skuad utama Como dan tengah mempertimbangkan untuk pensiun dari sepak bola profesional. Informasi ini diungkap oleh media Italia La Gazzetta dello Sport pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Pemain berusia 29 tahun tersebut menandatangani kontrak berdurasi 18 bulan dengan Como pada Januari 2025. Klub Serie A ini kini dilatih oleh mantan gelandang Arsenal dan Chelsea, Cesc Fabregas. Namun, Alli hanya sempat tampil satu kali untuk Como sebelum musim 2024/25 berakhir.
Penampilan perdana sekaligus terakhir Alli musim lalu terjadi melawan AC Milan. Dalam laga tersebut, ia menerima kartu merah hanya sembilan menit setelah masuk ke lapangan, yang membuat debut profesionalnya dalam dua tahun menjadi momen yang mengecewakan. Setelah insiden tersebut, ia mengalami cedera yang menghambat peluangnya bermain lagi.
Meski sempat bergabung dalam latihan pra-musim bersama skuad utama Como musim panas ini, Alli disebut kembali mengalami kesulitan mendapatkan tempat di tim inti. Ia kini berlatih terpisah dari skuad utama bersama beberapa pemain lain yang tidak masuk rencana pelatih.
Pertimbangkan Pensiun Usai Cedera dan Dicoret
La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Alli tengah serius mempertimbangkan opsi untuk pensiun dari sepak bola. Setelah penurunan performa dan masalah kebugaran, ia disebut mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya lebih awal dari usia umum pensiunnya pesepak bola.
Keputusan ini datang setelah sebelumnya Alli mengungkap keyakinannya untuk bangkit dan kembali ke performa puncaknya. Dalam pernyataan beberapa bulan lalu, ia menyatakan optimisme untuk kembali ke level permainan seperti saat membela Tottenham Hotspur dan timnas Inggris.
Alli telah tampil sebanyak 37 kali untuk timnas Inggris dan menjadi andalan dalam skuad selama beberapa tahun. Namun, cedera dan penurunan performa telah membatasi kontribusinya di level klub maupun internasional dalam beberapa musim terakhir.
Perjalanan Karier Menurun Usai Tinggalkan Tottenham
Setelah meraih kesuksesan bersama Tottenham Hotspur, di mana ia mencetak 69 gol dalam 267 pertandingan, Alli meninggalkan klub London tersebut pada Januari 2022. Kepindahannya ke Everton tak membawa keberuntungan, karena ia gagal menembus skuad inti secara reguler.
Selama masa kontraknya di Everton, Alli juga sempat dipinjamkan ke klub Turki, Besiktas. Namun, performanya tetap menurun dan ia kerap mengalami cedera. Dalam sebuah wawancara dengan Gary Neville di podcast The Overlap, Alli sempat berbicara mengenai masa lalunya yang penuh tantangan, termasuk trauma masa kecil.
Pengakuan tersebut menggambarkan tekanan mental yang dialami Alli, yang kemungkinan turut mempengaruhi perjalanan kariernya dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, ia juga berbicara mengenai usaha pemulihan dirinya dari cedera dan tekanan mental yang dihadapinya.
Saat ini, masa depan Alli di Como semakin tidak pasti. Absennya dalam skuad utama serta latihan terpisah mengindikasikan kemungkinan besar ia akan hengkang atau bahkan memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.
Alli belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan pensiun. Namun, sejumlah pihak dalam klub Como menyebutkan bahwa sang pemain tengah mempertimbangkan berbagai opsi terkait masa depannya, termasuk untuk mengakhiri karier profesionalnya.
Jika benar pensiun, keputusan ini akan menandai akhir dari perjalanan karier seorang pemain yang sempat dipandang sebagai salah satu gelandang muda terbaik di dunia. Banyak pengamat menilai bahwa cedera dan tekanan mental menjadi dua faktor utama yang menghambat potensi maksimal Alli.
Manajemen Como belum memberikan komentar resmi terkait status Dele Alli dalam tim. Sementara itu, pelatih Cesc Fabregas juga belum menanggapi isu mengenai pencoretan Alli dari skuad utama secara publik.
Situasi ini menyita perhatian media Inggris dan Italia, mengingat reputasi Alli di masa lalu sebagai bintang muda Inggris. Beberapa laporan menyebutkan bahwa jika pensiun, Alli kemungkinan akan fokus pada pemulihan mental dan fisik secara total.
Pihak keluarga maupun agen Alli juga belum mengeluarkan pernyataan publik. Sejauh ini, semua proses keputusan terkait masa depan Alli disebut masih dalam pertimbangan pribadi sang pemain.
Penampilan terakhir Alli di level tertinggi terjadi pada 2023. Sejak saat itu, ia absen cukup lama dari dunia sepak bola akibat cedera dan proses pemulihan yang panjang.
Kemungkinan pensiunnya Dele Alli menambah daftar pemain muda berbakat yang harus mengakhiri karier lebih awal. Banyak pihak kini menunggu keputusan resmi dari sang pemain dalam waktu dekat.
masa depan Dele Alli dalam dunia sepak bola tengah berada di ujung tanduk. Dicoretnya dari skuad utama Como menjadi indikator kuat bahwa ia tidak lagi menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub tersebut.
Dalam situasi ini, keputusan Alli untuk mempertimbangkan pensiun mungkin menjadi pilihan realistis mengingat kondisi fisik dan mentalnya. Keputusan tersebut juga membuka kemungkinan untuk fokus pada pemulihan total.
Bagi Como, absennya Alli tidak mempengaruhi rencana tim secara signifikan, mengingat perannya yang minim musim lalu. Klub juga tengah fokus membangun tim dengan pemain-pemain yang lebih siap secara fisik dan mental.
Sementara itu, publik dan penggemar sepak bola masih menantikan klarifikasi resmi dari Dele Alli, terutama untuk mengetahui apakah ia benar-benar akan mengakhiri kariernya dalam waktu dekat.
Jika pensiun, warisan Dele Alli di dunia sepak bola akan dikenang sebagai pemain bertalenta yang sempat bersinar di usia muda, namun harus berhadapan dengan tantangan berat di luar dan dalam lapangan. (*)