Jerusalem Hills, Israel – Kebakaran hutan besar yang melanda wilayah Jerusalem Hills hingga menyebar ke Tel Aviv dan Lembah Yordania pada awal Mei 2025 kini menjadi pusat perhatian publik setelah muncul laporan dari media lokal yang membantah pernyataan resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pernyataan awalnya, Netanyahu menyebut bahwa pihak keamanan telah menahan 18 orang yang dicurigai sebagai pelaku pembakaran. Ia bahkan menyatakan bahwa salah satu dari mereka tertangkap tangan saat melakukan aksinya.
“Kami telah menahan 18 orang, salah satunya ditangkap saat tengah beraksi,” ucap Netanyahu dalam keterangannya, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Kamis (1/5/2025). Ia juga menambahkan, “Saya ingin memperlihatkan dukungan saya kepada para pemadam kebakaran dan semua yang membantu melindungi tanah ini.”
Namun, laporan investigasi Channel 12 menyampaikan hal berbeda. Media tersebut menyatakan bahwa kebakaran utama di kawasan tersebut tidak dimulai secara sengaja, melainkan karena kelalaian.
“Berbeda dengan pernyataan Netanyahu, kebakaran utama di Jerusalem Hills, tidak dimulai secara sengaja,” bunyi laporan Channel 12 yang dikutip dari Middle East Monitor. Dalam laporan itu, Channel 12 menyebut hanya tiga orang yang ditangkap, dan tidak satu pun terkait langsung dengan insiden kebakaran di Yerusalem.
Lebih lanjut, Kepolisian Israel juga menyampaikan bantahan atas klaim yang disampaikan oleh Netanyahu. Polisi menegaskan bahwa tidak ada 18 orang yang ditahan terkait penyebab kebakaran di kawasan Yerusalem.
Kebakaran hutan yang terjadi telah meluas ke area pertanian dan lahan hijau, didorong oleh suhu tinggi dan angin kencang. Peringatan telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Israel terkait potensi meluasnya api karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Polemik ini memicu reaksi dari berbagai pihak di dalam negeri. Pasalnya, selain berdampak pada lingkungan dan masyarakat, kebakaran ini juga memunculkan ketegangan politik terkait akurasi informasi yang disampaikan oleh kepala pemerintahan.