Jakarta EKOIN.CO – Pengguna Android kerap kali menginstal berbagai aplikasi berdasarkan tren atau kebutuhan sementara, mulai dari aplikasi olahraga, meditasi, hingga pembelajaran bahasa asing. Namun, aplikasi-aplikasi yang tidak lagi digunakan seringkali tetap dibiarkan terpasang, mengakibatkan penyimpanan internal menjadi cepat penuh dan memperlambat kinerja perangkat.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Hal ini disampaikan dalam artikel yang dirilis KompasTekno pada Minggu, 14 Juli 2024. Disebutkan bahwa banyak aplikasi yang hanya digunakan sesekali, tetapi tetap menghabiskan ruang penyimpanan dan sumber daya ponsel. Aplikasi seperti itu sebaiknya dihapus demi optimalisasi perangkat.
Aplikasi Sementara yang Tidak Lagi Digunakan
Banyak pengguna tanpa sadar menyimpan aplikasi yang tidak lagi relevan. Contohnya, aplikasi untuk mengikuti program kebugaran atau diet yang hanya digunakan pada awal tahun. Setelah semangat awal memudar, aplikasi tersebut tetap terpasang, memakan ruang hingga ratusan megabita.
Begitu juga dengan aplikasi belajar bahasa yang sering diunduh saat seseorang hendak bepergian ke luar negeri. Setelah perjalanan selesai, aplikasi tetap tertinggal dalam sistem tanpa digunakan kembali. Aplikasi-aplikasi seperti ini, walaupun tidak dibuka, tetap bisa berjalan di latar belakang dan menyedot daya serta data.
Dalam kasus lain, aplikasi meditasi atau pengingat harian sering kali digunakan hanya sebentar. Setelah itu, pengguna lebih memilih untuk menggunakan fitur bawaan dari sistem operasi Android atau jam alarm. Namun karena lupa menghapus aplikasi tambahan, perangkat tetap terbebani.
Menurut KompasTekno, pengguna Android disarankan melakukan audit aplikasi setidaknya sebulan sekali. Tindakan ini bertujuan menjaga performa ponsel tetap prima, serta mencegah penyimpanan menjadi penuh tanpa disadari.
Pentingnya Manajemen Aplikasi di Android
Ponsel Android dengan kapasitas penyimpanan terbatas sangat mudah mengalami pelambatan jika terlalu banyak aplikasi tidak aktif yang tetap terinstal. Selain memperlambat sistem, aplikasi pasif juga bisa menjadi pintu masuk potensi kerentanan keamanan.
Pengguna juga diminta untuk mewaspadai aplikasi yang jarang diperbarui oleh pengembangnya. Aplikasi semacam itu rawan tidak kompatibel dengan versi Android terbaru dan bisa menjadi sumber bug atau crash sistem.
Aplikasi edit foto atau video yang hanya digunakan untuk satu proyek juga seringkali menjadi penyebab memori cepat habis. File cache dan sisa data dari aplikasi tersebut bisa menyita ruang besar meskipun sudah tidak digunakan.
Manajemen aplikasi sebaiknya menjadi kebiasaan rutin. Beberapa ponsel Android bahkan sudah memiliki fitur pembersihan otomatis atau notifikasi untuk menghapus aplikasi yang tidak digunakan dalam 30 hari terakhir.
KompasTekno menambahkan bahwa langkah sederhana ini tidak hanya menjaga performa perangkat, tetapi juga memperpanjang umur ponsel. Memori yang lebih lapang memungkinkan sistem beroperasi tanpa hambatan.
Selain menghapus aplikasi yang tidak digunakan, pengguna juga bisa memindahkan data aplikasi ke penyimpanan eksternal jika tersedia. Beberapa aplikasi memungkinkan pemindahan data ke microSD, yang sangat berguna untuk menghemat ruang internal.
Jika pengguna ragu tentang aplikasi mana yang bisa dihapus, mereka dapat mengunjungi menu “Pengaturan > Aplikasi” di perangkat Android. Di sana tersedia informasi tentang kapan terakhir aplikasi digunakan dan berapa besar ruang yang dikonsumsi.
Beberapa produsen ponsel bahkan menyediakan fitur “Pembersihan Pintar” yang memberikan saran otomatis untuk menghapus aplikasi dan file yang dianggap tidak perlu. Fitur ini bisa menjadi panduan mudah bagi pengguna awam.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua aplikasi yang tidak dibuka harus dihapus. Ada aplikasi sistem atau layanan latar belakang yang memang penting bagi fungsi dasar Android. Maka dari itu, pengguna perlu cermat membedakan aplikasi yang aman untuk dihapus dan yang tidak.
Jika ragu, mencari informasi aplikasi tersebut di Google Play Store atau forum pengguna dapat memberikan panduan lebih lanjut. Sumber seperti KompasTekno juga kerap memberikan rekomendasi aplikasi terbaik dan yang sudah usang.
Sebagai upaya pencegahan, pengguna bisa mengaktifkan fitur pembatasan data latar belakang atau tidak mengizinkan aplikasi tertentu berjalan otomatis. Ini membantu mengurangi beban memori dan baterai tanpa harus langsung menghapus aplikasi.
Kesimpulan dari laporan KompasTekno menekankan bahwa penghapusan aplikasi tidak hanya berpengaruh pada ruang penyimpanan, tetapi juga meningkatkan efisiensi ponsel secara keseluruhan.
Dengan menghapus aplikasi yang tidak diperlukan, pengguna juga dapat menurunkan risiko keamanan digital. Aplikasi yang tidak digunakan dan jarang diperbarui bisa menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.
Mengelola aplikasi secara berkala juga mendorong pengguna untuk lebih sadar dalam menginstal aplikasi baru. Mereka akan cenderung mempertimbangkan lebih matang sebelum mengunduh, dan hanya memasang aplikasi yang benar-benar dibutuhkan.
Terakhir, kebiasaan ini juga membantu memperpanjang masa pakai perangkat. Ponsel yang tidak kelebihan beban akan lebih awet, dan pengguna tidak perlu sering mengganti perangkat karena alasan performa.
Secara umum, manajemen aplikasi adalah langkah ringan namun berdampak besar bagi kenyamanan dan keamanan pengguna Android.
Sebagai membersihkan aplikasi yang tidak lagi digunakan adalah praktik penting dalam menjaga performa perangkat Android. Selain meningkatkan kecepatan, ini juga memberi ruang untuk aplikasi yang lebih berguna di masa depan. Pembersihan rutin memungkinkan sistem berjalan lebih stabil dan efisien. Disiplin dalam mengelola aplikasi juga menciptakan kebiasaan digital yang sehat. Dampaknya akan terasa langsung dalam kenyamanan sehari-hari saat menggunakan ponsel.
Sebagai pengguna sebaiknya menjadwalkan waktu tertentu untuk meninjau daftar aplikasi secara berkala. Hindari menginstal aplikasi hanya karena tren sesaat jika tidak benar-benar dibutuhkan. Gunakan fitur bawaan Android untuk mengidentifikasi aplikasi yang jarang digunakan. Jika tersedia, manfaatkan penyimpanan eksternal untuk menyimpan data tambahan. Dan yang terpenting, selalu pastikan aplikasi yang masih digunakan mendapat pembaruan rutin untuk keamanan dan performa optimal. (*)