Jakarta, EKOIN.CO – Paviliun Terminal Haji Bandara King Abdul Aziz di Jeddah pada Selasa (17/6/2025) dipenuhi suasana haru menjelang kepulangan jemaah haji Indonesia. Di antara rombongan asal Lampung, sosok lanjut usia menarik perhatian.
Perempuan itu adalah Sutiah Sunyoto, jemaah berusia 107 tahun dari Kloter JKG-19. Duduk di kursi roda, ia tampak tenang dikelilingi para petugas yang mendampinginya dengan penuh hormat dan perhatian.
Keikutsertaannya dalam ibadah haji tahun ini menjadi catatan langka dan inspiratif. Meski tanpa didampingi keluarga, Sutiah berhasil menunaikan seluruh rangkaian ibadah dengan kondisi sehat dan semangat luar biasa.
Ia juga menjadi salah satu peserta program Safari Wukuf Khusus yang diberikan tanpa pungutan biaya. Kisahnya menyentuh hati banyak orang yang menjumpainya di Tanah Suci.
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Haji, Saiful Mujab, turut menyempatkan diri untuk berbincang langsung dengan Sutiah. Percakapan berlangsung akrab dalam bahasa Jawa.
Doa dan Syukur Menemani Perjalanan
Kepada Saiful Mujab, Sutiah mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran ibadah hajinya. “Alhamdulillah, saya banyak dibantu petugas. Semuanya bisa dijalankan. Alhamdulillah,” ujar Sutiah dengan tenang.
Perempuan yang merupakan ibu dari sembilan anak dan nenek dari 25 cucu ini mengaku bahwa dirinya adalah salah satu jemaah yang mengikuti Safari Wukuf Khusus.
Meski berusia lebih dari satu abad, tidak tampak rasa lelah di wajahnya. Justru ketenangan dan rasa syukur yang terlihat jelas, mencerminkan kepasrahan dan keyakinannya sepanjang proses ibadah.
“Alhamdulillah, semoga ibu menjadi haji mabrur ya bu,” sahut Saiful Mujab kepada Sutiah, menunjukkan penghormatan dan doa tulus kepada jemaah tertua itu.
“Mohon doanya juga untuk para petugas, agar selalu diberikan kesehatan sehingga dapat terus melayani jemaah dengan baik ya bu,” imbuh Mujab yang juga menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Sambutan Hangat dan Penghormatan Petugas
Setelah menyapa rombongan JKG-19, Saiful Mujab melanjutkan kunjungannya ke jemaah dari Kloter SOC-19 yang berasal dari Kabupaten Pemalang. Mereka juga tengah bersiap pulang ke Indonesia.
Kehadiran petugas yang memberikan perhatian khusus kepada jemaah lanjut usia seperti Sutiah menjadi bagian penting dalam pelayanan ibadah haji tahun ini. Kenyamanan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama.
Kisah Sutiah menjadi sorotan banyak pihak, karena semangat dan keteguhannya membuktikan bahwa ibadah tidak dibatasi oleh usia. Ketulusannya menjadi pelajaran tentang kekuatan niat dan keimanan.
Ia pulang ke Tanah Air membawa senyum, doa, dan harapan. Doa agar ibadahnya diterima, dan harapan agar semangatnya menjadi inspirasi bagi keluarga serta sesama Muslim lainnya.
Perjalanan spiritual Sutiah menjadi pengingat bagi semua bahwa menjalankan rukun Islam kelima adalah hak setiap umat, selama ada niat dan keyakinan dalam hati.
Sutiah Sunyoto menjadi simbol kekuatan niat dan ketulusan dalam menunaikan ibadah haji. Usianya yang telah mencapai 107 tahun tidak menghalangi semangatnya menjalani rangkaian ibadah. Ia membuktikan bahwa ibadah adalah tentang keyakinan dan keikhlasan, bukan soal usia atau kondisi fisik.
Pelayanan dari petugas haji pun turut memberikan peran besar dalam kelancaran perjalanannya. Pendampingan dan fasilitas seperti Safari Wukuf Khusus menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen menyediakan pelayanan inklusif bagi semua jemaah, terutama lanjut usia.
Sutiah kini kembali ke Indonesia sebagai teladan spiritual. Kisahnya membawa pesan mendalam bahwa dengan niat tulus dan keimanan yang kuat, siapa pun bisa mencapai Tanah Suci dan menunaikan ibadah dengan khusyuk. Semoga hajinya mabrur dan menjadi berkah bagi keluarganya di Tanah Air.(*)