Jakarta, EKOIN.CO – Guru Besar IPB University Prof. Tajuddin Bantacut membeberkan cara mengenali beras oplosan yang marak beredar di pasaran. “Kalau nasi terasa beda dari biasanya, dari warna, bau, tekstur, dan bentuk butiran bisa dicurigai itu beras oplosan,” jelas Tajuddin melalui keterangan resmi IPB University, Senin (14/7/2025).
Menurut pakar teknologi industri pertanian ini, terdapat lima indikator utama beras tidak murni:
1. Warna tidak konsisten dalam satu kemasan
2. Ukuran butiran beragam
3. Aroma tidak segar atau berbau kimia
4. Tekstur nasi lembek setelah dimasak
5. Adanya partikel asing saat pencucian
Tajuddin memperingatkan tiga jenis praktik pencampuran beras yang umum ditemui:
– Pencampuran dengan jagung atau bahan lain
– Blending antar varietas beras
– Proses ulang beras rusak dengan bahan kimia
“Kalau sampai ditambahkan zat kimia, bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi terus-menerus,” tegasnya mengenai risiko kesehatan seperti kerusakan organ dalam dan keracunan.
Untuk menghindari bahaya tersebut, pakar IPB merekomendasikan:
– Membeli beras berlabel jelas
– Mencuci beras sebelum dimasak
– Menyimpan maksimal enam bulan
– Waspada harga terlalu murah
Sebagai penutup, Tajuddin menekankan pentingnya pengawasan distribusi pangan. “Distribusi dan konsumsi juga harus dijaga agar kualitas pangan tetap aman dan merata,” pungkasnya.