Jakarta, EKOIN.CO – Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia pada Kamis, 26 Juni 2025. Pertemuan berlangsung di Gedung Rektorat ITB, Kota Bandung.
Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Menteri Koperasi, Dr. Ferry Juliantono, S.E., Ak., M.Si., yang didampingi sejumlah pejabat, termasuk Staf Khusus Sarwoto Atmosutarno dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Henra Saragih.
Kedatangan delegasi disambut langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., serta jajaran pimpinan kampus. Kegiatan juga dihadiri pengurus Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB.
Dalam sambutannya, Prof. Tata menyoroti peran aktif KKP ITB sebagai koperasi fungsional di lingkungan akademik. Ia menjelaskan koperasi ini menjalankan unit usaha seperti simpan pinjam, warung, transportasi, e-commerce, dan sociopreneurship mahasiswa.
“Institut Teknologi Bandung merasa terhormat atas kehadiran Bapak Wakil Menteri dan rombongan. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat luas, khususnya dalam penguatan koperasi,” kata Prof. Tata.
Penguatan Koperasi Desa dan Peran Strategis ITB
Wamenkop RI menilai ITB memiliki kapasitas untuk kembali menjadi pusat pemikiran (think tank) dalam mendukung kebijakan pembangunan koperasi. Ia menggarisbawahi pentingnya data dan sains dalam transformasi kelembagaan koperasi.
Dr. Ferry mengapresiasi ITB yang membuka ruang kolaborasi untuk pengembangan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), yang telah melibatkan lebih dari 80.000 koperasi desa dalam waktu singkat.
“Saya bersama pimpinan ITB berdiskusi dan sepakat bahwa ITB harus kembali menjadi think tank negara. Kami sangat senang ITB bersedia terlibat aktif dalam mendukung suksesnya program KDMP,” ujar Ferry.
Menurutnya, KDMP merupakan program prioritas Presiden Prabowo dalam membangun industrialisasi desa berbasis koperasi. ITB diharapkan berperan pada aspek riset, sistem digitalisasi, hingga pendampingan teknis.
Selain itu, kerja sama juga diarahkan pada pengembangan kebijakan yang berbasis data presisi desa serta penguatan ekonomi rakyat berbasis koperasi sebagai motor pembangunan nasional.
Fokus Kolaborasi dan Penguatan SDM
Sejumlah area kolaborasi telah dibahas dalam pertemuan tersebut. Di antaranya pendampingan tata kelola koperasi, pelatihan manajerial, serta pengembangan produk dan inovasi rantai pasok.
Kemenkop menyampaikan kesiapan memberikan pelatihan manajemen risiko dan transparansi keuangan bagi pengelola koperasi desa. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas dan kelayakan pinjaman usaha.
ITB juga membuka peluang pengembangan teknologi tepat guna dan platform digital seperti dompet koperasi, sistem QRIS, serta tabungan koperasi. Fokusnya adalah mendorong keuangan inklusif untuk pelaku usaha desa.
Program ini turut didukung melalui inkubasi usaha koperasi yang melibatkan mahasiswa dan alumni ITB sebagai mentor dan pelaku digitalisasi di tingkat lapangan.
“Melalui kolaborasi ini, ITB tidak hanya memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pengembangan kebijakan,” jelas Rektor ITB.
Langkah Lanjut dan Harapan Jangka Panjang
Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil kunjungan ini dengan program terstruktur dan keberlanjutan jangka panjang. Sinergi ini akan melibatkan berbagai unit kerja ITB dan kementerian.
Di antaranya penyusunan kebijakan desa presisi berbasis riset, pengembangan alat pertanian modern, serta digitalisasi koperasi secara menyeluruh di wilayah perdesaan Indonesia.
Rektor ITB menyampaikan harapan agar kolaborasi ini menjadi model keterlibatan perguruan tinggi dalam mendukung transformasi ekonomi berbasis kerakyatan secara konkret dan menyeluruh.
Ia menegaskan bahwa ITB memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa melalui pendekatan ilmiah, inovatif, dan kolaboratif.
Kunjungan Kemenkop RI ke ITB membuka ruang kolaborasi strategis dalam mendukung penguatan koperasi nasional berbasis riset dan teknologi. ITB didorong untuk mengambil peran utama sebagai pusat gagasan dan pelaksana transformasi kelembagaan koperasi di Indonesia.
Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) menjadi wujud nyata dari strategi penguatan ekonomi rakyat, dan ITB diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan melalui pengembangan sistem digital, tata kelola, serta inovasi teknologi.
Sinergi antara lembaga pendidikan dan kementerian ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam membangun sistem koperasi yang modern, inklusif, dan berkelanjutan di seluruh pelosok Indonesia.(*)