Jakarta, EKOIN.CO – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam kancah pendidikan nasional. Berdasarkan data resmi dari laman Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), ITS menempati peringkat kedua sebagai Kampus Paling Berprestasi tahun 2025 dengan raihan total 665 medali.
Capaian prestasi tersebut mencerminkan konsistensi ITS dalam pengembangan talenta mahasiswa di berbagai bidang. Kepala Seksi Pengembangan Talenta Direktorat Kemahasiswaan ITS, Dr Daniar Fahmi ST MT, menyatakan bahwa posisi ITS dalam pemeringkatan ini ditentukan dari jumlah dan kualitas prestasi mahasiswa sejak tahun 2015.
“Adapun dalam prestasi tersebut menunjukkan keunggulan ITS dalam kategori riset dan inovasi dengan total 525 prestasi,” terang Daniar dalam keterangannya di Surabaya, Kamis (10/7/2025). Ia juga menambahkan bahwa prestasi mahasiswa telah menjadi indikator utama dalam Sistem Informasi Manajemen Kinerja Kemahasiswaan (Simkatmawa).
Menurut Daniar, keberhasilan ini tidak lepas dari budaya akademik ITS yang menekankan dukungan penuh terhadap kegiatan kemahasiswaan. Mulai dari kebijakan kelembagaan hingga program insentif, ITS mengintegrasikan sistem yang mendorong mahasiswa untuk terus berprestasi di level nasional maupun internasional.
Sistem penilaian prestasi mahasiswa juga menjadi bagian penting dari kinerja Ditmawa ITS. “Di tahun 2024 sendiri, ITS berada di peringkat 1 dalam Simkatmawa,” ujar Daniar menegaskan capaian sebelumnya yang menjadi landasan posisi ITS tahun ini.
Komitmen ITS dalam Pengembangan Talenta Mahasiswa
Langkah-langkah konkret juga diterapkan ITS dalam mendukung kompetisi mahasiswa. Salah satunya adalah pemberian insentif serta konversi Satuan Kredit Semester (SKS) bagi mahasiswa yang berhasil meraih penghargaan dari tingkat regional hingga internasional.
ITS juga memberikan bimbingan intensif untuk program seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yang dimulai dari tahap awal hingga keberangkatan ke ajang kompetisi. Pendampingan ini menunjukkan keseriusan kampus dalam mendampingi proses mahasiswa berprestasi.
Dosen pembimbing pun tidak luput dari perhatian. Mereka mendapat insentif serta SK Rektor atas kontribusinya dalam mendukung tridharma perguruan tinggi. “Ini bentuk apresiasi nyata yang kami berikan,” jelas Daniar.
Ia menambahkan bahwa sistem ini turut memperkuat ekosistem prestasi di lingkungan kampus. Mahasiswa tidak hanya dituntut unggul di ruang kelas, tapi juga didorong untuk bersaing secara terbuka dalam forum ilmiah, teknologi, dan inovasi.
“Jumlah prestasi ini juga menjadi salah satu indikator yang disebutkan dalam pemeringkatan nasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek),” ungkap Daniar lagi.
Meningkatkan Reputasi dan Peran Global
Capaian prestasi ini turut memperkuat posisi ITS sebagai institusi pendidikan yang berdaya saing tinggi di dunia kerja. ITS membuktikan bahwa mahasiswanya mampu bersaing tidak hanya secara akademis, tetapi juga melalui pencapaian nonakademik yang signifikan.
“Berbagai pencapaian ini tidak akan bisa diraih tanpa adanya kerja sama di setiap pihaknya,” ujar Daniar, menekankan pentingnya kolaborasi antarunit, dosen, dan mahasiswa dalam menciptakan budaya prestasi yang berkelanjutan.
ITS juga mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 8 tentang Pekerjaan Layak serta Pertumbuhan Ekonomi.
Sebagai penutup, Daniar menyatakan bahwa ITS akan terus menjaga kualitas pembinaan prestasi dan memperkuat potensi mahasiswa di berbagai bidang. “Kami berharap prestasi ini dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya,” pungkasnya.
Harapan tersebut sejalan dengan strategi ITS untuk memperkuat citra sebagai pusat inovasi, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia unggul di tingkat global. Kampus ini juga menargetkan perluasan jejaring internasional demi memperkaya pengalaman mahasiswa.
Dari upaya pelatihan, insentif, hingga pemeringkatan nasional, ITS menjadikan prestasi bukan sekadar tujuan akhir, tetapi bagian dari proses pembentukan karakter unggul mahasiswa masa depan.
Prestasi ITS sebagai kampus paling berprestasi kedua secara nasional membuktikan kekuatan sistem pembinaan dan dukungan akademik yang terstruktur dan menyeluruh. ITS bukan hanya mencetak lulusan unggul secara akademis, tapi juga memperkuat aspek prestasi non-akademik.
Dengan fokus pada riset dan inovasi, serta insentif konkret bagi mahasiswa dan dosen, ITS berhasil menciptakan ekosistem prestasi yang kompetitif. Pendekatan sistemik ini membuat ITS konsisten berada di puncak pemeringkatan nasional dari tahun ke tahun.
Upaya yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan menjadikan prestasi ini bukan sekadar pencapaian institusi, melainkan kontribusi ITS terhadap kemajuan pendidikan nasional dan kesiapan generasi muda menghadapi persaingan global.(*)