Kuala Lumpur EKOIN.CO – Federasi Sepak Bola Asia (AFC) secara resmi telah menyelesaikan drawing babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di markas besar AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (17/7/2025). Dalam hasil undian tersebut, Timnas Indonesia dipastikan tergabung di grup yang cukup berat bersama tuan rumah Arab Saudi dan Irak.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Drawing yang dilakukan AFC ini menempatkan Indonesia dalam grup yang berisi dua kekuatan besar Asia Barat. Penentuan pembagian grup dilakukan berdasarkan peringkat FIFA terbaru bulan Juli 2025, di mana Indonesia menempati posisi ke-118 dunia. Dengan peringkat tersebut, Indonesia masuk dalam Pot 3 bersama Oman yang kini berada di peringkat 77.
Di Pot 1, dua tuan rumah yakni Qatar dan Arab Saudi mengisi slot utama. Sementara Pot 2 diisi oleh dua tim kuat lainnya dari kawasan Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab dan Irak. Hal ini membuat Indonesia menjadi satu-satunya tim non-Arab dalam grupnya.
Indonesia Siap Uji Kekuatan Jelang Babak Keempat
Sebelum menjalani pertandingan di babak keempat, Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni dua laga uji coba internasional pada periode FIFA matchday September 2025. Lawan yang akan dihadapi berasal dari kawasan Timur Tengah, yaitu Kuwait dan Lebanon.
Pertandingan ini dirancang sebagai ajang pemanasan sekaligus evaluasi menyeluruh atas taktik yang dibawa pelatih Patrick Kluivert. Tim pelatih memandang laga tersebut sebagai kesempatan mengukur sejauh mana kesiapan mental dan strategi anak asuhnya menghadapi atmosfer kompetitif di babak selanjutnya.
Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, dipercaya membawa gaya bermain yang lebih agresif dan modern untuk skuad Garuda. Melawan tim-tim Timur Tengah seperti Kuwait dan Lebanon dinilai sangat relevan dalam mempersiapkan duel sesungguhnya di fase berikutnya.
Suasana stadion yang penuh dukungan juga diharapkan dapat memotivasi pemain tampil lebih maksimal. Stadion Gelora Bung Karno (GBK), dengan kapasitas besar dan atmosfer fanatik, dinilai bisa menjadi keunggulan tersendiri saat melakoni laga kandang.
Langkah Timnas Indonesia Menjadi Sorotan Asia
Perjalanan Timnas Indonesia menuju babak keempat ini cukup mengesankan. Skuad Garuda lolos setelah menempati peringkat keempat Grup C di ronde ketiga, di bawah Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Dengan hasil itu, Indonesia berhasil menyisihkan dua pesaing lain, yakni China dan Bahrain yang hanya mampu finis di posisi kelima dan keenam.
Menurut pengamatan AFC, performa Indonesia di fase sebelumnya menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi teknis maupun mental bertanding. Meskipun belum setara dengan kekuatan elite Asia, konsistensi penampilan Indonesia mulai mendapat pengakuan.
Pertandingan mendatang akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Indonesia. Bertemu dua negara kuat seperti Arab Saudi dan Irak tentu menjadi tantangan besar. Namun demikian, kehadiran Patrick Kluivert membawa harapan baru pada peningkatan kualitas tim secara keseluruhan.
Indonesia juga dinilai akan menjadi lawan yang tidak bisa dianggap remeh. Performa yang stabil dan taktik yang mulai padu menjadikan Garuda sebagai salah satu kuda hitam yang patut diperhitungkan di babak lanjutan.
Seperti yang dilaporkan laman resmi AFC, penempatan pot murni didasarkan pada ranking FIFA terbaru tanpa pengaruh dari performa sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar pembagian grup lebih objektif dan kompetitif.
Adapun Irak yang tergabung bersama Indonesia juga memiliki tantangan sendiri. Mereka sebelumnya pernah menempati Pot 2 bersama Uni Emirat Arab dan kini harus kembali membuktikan kapasitasnya melawan tim-tim dengan gaya permainan berbeda.
Sementara itu, Arab Saudi sebagai tuan rumah tentu mendapatkan keuntungan logistik dan atmosfer pendukung. Namun sejarah menunjukkan bahwa tekanan publik juga bisa menjadi bumerang apabila tidak dikelola dengan baik.
Di sisi lain, Kuwait dan Lebanon sebagai calon lawan uji coba dipilih karena karakteristik permainan mereka yang mirip dengan Irak dan Arab Saudi. Hal ini diharapkan membantu proses adaptasi taktik Indonesia dalam menghadapi lawan sejenis.
Menurut laporan dari situs AFC, jadwal pertandingan babak keempat akan diumumkan dalam waktu dekat. Semua tim diminta mempersiapkan diri secara maksimal, baik dari sisi teknis, medis, maupun administratif.
Timnas Indonesia sendiri telah memulai pemusatan latihan sejak awal Juli dan akan terus melanjutkan program latihan intensif hingga menjelang pertandingan FIFA matchday September mendatang. Fokus utama adalah fisik, disiplin, dan pemahaman taktik.
Analis sepak bola kawasan Asia Tenggara melihat keberhasilan Indonesia lolos ke babak keempat sebagai pencapaian penting. Hal ini menjadi indikator bahwa investasi dan pengembangan sepak bola nasional mulai menunjukkan hasil.
Kesuksesan ini juga diharapkan dapat mendorong PSSI untuk meningkatkan fasilitas, kompetisi domestik, serta pembinaan usia muda yang berkesinambungan demi menjaga prestasi jangka panjang.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga memberikan dukungan penuh terhadap persiapan tim nasional. Beberapa program strategis disiapkan untuk menunjang performa Timnas selama proses kualifikasi berlangsung.
Sejumlah sponsor turut ambil bagian dalam mendukung pembiayaan operasional tim nasional. Diharapkan sinergi antara federasi, pemerintah, dan swasta ini bisa memberikan hasil maksimal di panggung internasional.
Antusiasme publik pun semakin meningkat. Penjualan tiket pertandingan uji coba dan fase lanjutan diprediksi tinggi, seiring harapan besar masyarakat terhadap kebangkitan sepak bola Indonesia.
Dalam prosesnya, pertandingan nanti tidak hanya menjadi sarana meraih kemenangan, tetapi juga sebagai bentuk pembuktian bahwa Indonesia mampu bersaing di level lebih tinggi bersama negara-negara kuat Asia.
Sebagai bentuk penguatan moral dan dukungan, berbagai kelompok suporter mulai menggalang kampanye dan gerakan sosial yang bertujuan menyatukan dukungan terhadap perjuangan Garuda di babak selanjutnya.
Timnas Indonesia kini berada di persimpangan penting dalam sejarah sepak bola nasional. Dengan komposisi pemain muda dan pelatih berpengalaman, peluang untuk mencetak sejarah baru di kualifikasi Piala Dunia terbuka lebar.
Sebagai penutup, langkah Timnas Indonesia menuju babak keempat ini adalah pencapaian yang patut diapresiasi. Kerja keras dan kekompakan tim menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan yang lebih besar. Namun, perjuangan belum usai. Konsistensi dan evaluasi terus-menerus harus dilakukan untuk menjaga momentum positif ini.
Selanjutnya, laga uji coba melawan Kuwait dan Lebanon harus dijadikan momen evaluatif yang serius. Pelatih dan pemain harus mampu memaksimalkan setiap kesempatan untuk mengukur kesiapan sebelum laga sesungguhnya.
Kehadiran dukungan publik dan infrastruktur yang memadai bisa menjadi kekuatan tambahan yang signifikan. Oleh karena itu, sinergi antara suporter, federasi, dan pemerintah sangat dibutuhkan.
Dalam konteks persaingan antarnegara, kekuatan tim Indonesia memang belum sebanding dengan para raksasa Asia. Namun semangat juang dan visi jangka panjang bisa menjadi pembeda yang membuat Garuda tetap diperhitungkan.
Dengan manajemen yang baik dan dukungan yang konsisten, langkah Indonesia menembus panggung Piala Dunia bukan lagi sekadar impian semata. Saatnya membuktikan bahwa kita bisa bersaing sejajar dengan negara-negara terbaik Asia. (*)