Jakarta, EKOIN.CO – Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan media, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan kunjungan ke Kompas Group, Kamis (31/8/2025).
Pertemuan berlangsung di Menara Kompas, Jakarta, sebagai bentuk silaturahmi dan ruang diskusi strategis. Fokus utama adalah penyelarasan misi riset, inovasi, serta edukasi dengan kebutuhan masyarakat.
Turut hadir berbagai pimpinan media dari Kompas Group, termasuk CEO KG Media Andy Budiman dan VP Sustainability KG Media Wisnu Nugroho. Mereka menyambut baik inisiatif kolaborasi tersebut.
Mendiktisaintek Prof. Dr. Brian Yuliarto, Ph.D. menyampaikan perlunya pendekatan riset yang relevan dan berdampak langsung. “Kami ingin riset menjadi solusi persoalan di lapangan,” ujarnya tegas.
Ia menambahkan, peran kampus sebagai pusat R&D penting untuk menjembatani kebutuhan pemda, industri, serta kementerian dengan dunia akademik. Kolaborasi disebut kunci dari kemajuan inovasi nasional.
Sinergi Riset dan Media untuk Kepentingan Publik
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., juga menekankan pentingnya kontribusi kampus pada masyarakat. Ia menyoroti program Desanesha yang mempertemukan kepala desa dengan pakar ITB.
Melalui Desanesha, kebutuhan seperti air bersih dan akses energi terbarukan dapat ditangani lebih cepat. ITB bahkan mengalokasikan dana mandiri demi menyukseskan program pengabdian masyarakat tersebut.
“Tahun lalu, kami membangun lebih dari 50 instalasi penjernihan air di Indonesia Timur,” ungkap Prof. Tata. Ia juga menyebut kerja sama ITB dengan Pupuk Kujang dan Pertamina sebagai bukti nyata kontribusi riset.
Kerja sama tersebut menghasilkan katalis untuk produksi bahan bakar dari biomassa, yang saat ini masuk tahap pengembangan industri.
Perwakilan Kompas Group menyambut baik kehadiran delegasi pemerintah dan akademisi. Mereka menilai sinergi ini bisa memperkuat literasi publik tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Media sebagai Jembatan Inovasi dan Transparansi
Redaktur Pelaksana Harian Kompas Hernowo menyatakan, media memiliki tanggung jawab menyampaikan hasil riset secara jelas kepada publik. “Kami siap menjembatani komunikasi sains kepada masyarakat,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV Martian Damanik. Menurutnya, kolaborasi dengan kampus memberi warna baru dalam produksi konten edukatif yang berbasis bukti.
Managing Director Kompas.com Devie Emza menambahkan bahwa media daring juga siap mendukung narasi sains dan teknologi yang membumi. Perlu pendekatan komunikasi yang menarik dan akurat agar pesan sampai ke semua kalangan.
Kemdiktisaintek membuka peluang kerja sama berkelanjutan dengan media. Fokus utamanya adalah membentuk ekosistem riset yang inklusif, adaptif, dan berdaya guna untuk menghadapi tantangan nasional.
Dukungan terhadap kolaborasi ini datang dari berbagai lini Kompas Group, termasuk Bentara Budaya, Tribun Network, hingga Sonora Radio. Semua pihak menyatakan komitmen mereka dalam mendukung riset untuk publik.
Komitmen Bersama Dorong Transformasi Sains Nasional
Pertemuan ini menjadi sinyal awal terbentuknya jaringan kolaboratif antar sektor. Keterlibatan media dianggap penting untuk memastikan masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari perubahan.
Prof. Brian mengajak seluruh pihak untuk membangun semangat gotong royong dalam mengembangkan sains dan teknologi yang kontekstual. Riset tidak boleh berhenti di jurnal, tetapi harus menjawab realitas.
Dengan dukungan media, hasil penelitian dapat lebih cepat sampai ke publik. Harapannya, ini mampu menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dalam skala nasional.
Pertemuan strategis antara Kemdiktisaintek, ITB, dan Kompas Group menandai babak baru dalam kolaborasi sains, teknologi, dan komunikasi publik. Agenda tersebut memperkuat posisi riset sebagai pendorong utama pembangunan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Peran media dinilai sangat sentral untuk mengomunikasikan hasil riset secara efektif dan transparan. Melalui sinergi ini, peluang terbangunnya jejaring kolaborasi berkelanjutan semakin terbuka lebar. Dukungan terhadap kampus sebagai pusat R&D akan menjadi motor penting transformasi nasional.
Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dalam forum ini menjadi langkah nyata menuju masa depan sains Indonesia yang lebih inklusif, aplikatif, dan berdampak luas. Kolaborasi lintas sektor akan menjadi landasan penting bagi ekosistem inovasi nasional.(*)