Jakarta, EKOIN.CO – Rangkaian Hari Anak Nasional 2025 diselenggarakan meriah di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada Minggu pagi (20/7). Acara bertema “Kita Semua Bersaudara” ini menghadirkan semangat persatuan dari berbagai penjuru negeri.
Sebanyak 1.099 siswa dari jenjang PAUD hingga SMA, SLB, PKBM, dan madrasah binaan Kementerian Agama, ikut serta dalam perayaan. Mereka dilepas dari Kantor Kementerian Agama menuju lokasi utama kegiatan di Jalan M. H. Thamrin.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Agama turut mengawal peserta menuju lokasi. Barisan siswa tampak rapi dan antusias menyusuri jalan protokol ibu kota.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, secara resmi melepas rombongan peserta. Sejak pukul 06.00 WIB, para siswa dan guru pendamping telah berkumpul di titik awal.
Kehadiran Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka menambah semarak suasana. Sebagai Ketua Seruni Kabinet Merah Putih, ia menyatu bersama anak-anak dan menyapa satu per satu dengan hangat.
Pesan Persatuan di Tengah Keberagaman
Dalam sambutannya, Ibu Wapres menyampaikan pentingnya pendidikan dan pengasuhan sejak usia dini. Ia menekankan peran keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Melalui peringatan Hari Anak Nasional ini, mari kita tanamkan nilai-nilai persaudaraan, saling menghargai, dan kebersamaan,” ujar Selvi Ananda di depan para peserta dan pejabat kementerian.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyampaikan bahwa Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan, melainkan wujud komitmen negara. Ia mengajak semua pihak menjadikan anak sebagai subjek pembangunan.
“Tahun ini, kita mengusung tema ‘Kita Semua Bersaudara’, seruan agar kita melihat Indonesia sebagai keluarga besar. Anak-anak adalah cerminan masa depan,” ujarnya dalam pidato pembukaan.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan penuh cinta bagi anak-anak agar mereka tumbuh sebagai pribadi tangguh dan penuh toleransi.
Ragam Budaya dan Permainan Tradisional
Berbagai atraksi budaya dari seluruh nusantara mengisi panggung utama. Penampilan Tarian Sampurasun dari Jawa Barat menjadi pembuka yang menyambut para peserta parade anak-anak.
Selanjutnya, Tarian Sukohati dari Lampung menggambarkan semangat kegembiraan dan gotong royong, menyatu dalam gerakan yang dinamis. Penonton menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Tarian Talawang Dayak dari Kalimantan menjadi penutup pertunjukan budaya. Kostum penuh warna dan gerakan tangguh mencerminkan keberagaman serta kekuatan budaya Indonesia.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan 21 jenis permainan tradisional yang tersebar di sepanjang area Car Free Day. Anak-anak dan keluarga diajak mencoba permainan seperti Engrang, Rangku Alu, dan Gasing.
Ibu Wakil Presiden tampak aktif mengikuti enam permainan tradisional bersama anak-anak. Ia memainkan Congklak, Dampu, Ular Tangga, dan lainnya dengan antusias dan senyum lebar.
FlashMob Penuh Keceriaan Tutup Rangkaian Acara
Menjelang siang, suasana semakin meriah dengan FlashMob lagu Maumere dan Sajojo. Ribuan peserta dari berbagai usia menari bersama mengikuti irama dengan semangat dan kebahagiaan.
Para menteri, guru, dan siswa turut larut dalam gerakan massal yang menggambarkan kekompakan. Kegiatan ini menutup seluruh rangkaian Hari Anak Nasional 2025 dengan semangat persaudaraan.
Seluruh area Bundaran HI dipenuhi gelak tawa, semangat bermain, dan energi positif. Peringatan ini menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk tampil, berekspresi, dan dihargai keberadaannya.
Hari Anak Nasional 2025 bukan hanya ajang seremoni, melainkan perwujudan konkret kebijakan perlindungan dan partisipasi anak dalam kehidupan sosial dan budaya bangsa.
Peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Jakarta menjadi momentum penting dalam menumbuhkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kebersamaan bagi generasi muda Indonesia. Kehadiran tokoh-tokoh nasional memperkuat pesan bahwa anak adalah investasi masa depan bangsa.
Dengan mengusung tema “Kita Semua Bersaudara”, kegiatan ini menunjukkan komitmen lintas kementerian dalam menciptakan ruang aman dan penuh cinta bagi tumbuh kembang anak. Tradisi dan budaya lokal pun diangkat menjadi medium pembelajaran yang menyenangkan.
Dari parade, pertunjukan budaya, hingga permainan tradisional, seluruh rangkaian kegiatan menyuarakan semangat yang sama: membangun Indonesia dari anak-anaknya. Hari Anak Nasional 2025 berhasil menebarkan semangat positif bagi seluruh keluarga Indonesia.(*)