Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia secara resmi melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) pada Jumat, 29 Agustus 2025. Prosesi pelantikan berlangsung di Kantor Kementerian ESDM. Posisi ini sebelumnya sempat kosong sejak Februari 2025, setelah Achmad Muchtasyar dinonaktifkan dari jabatannya. Selama kekosongan tersebut, jabatan Dirjen Migas dirangkap oleh Tri Winarno, yang juga menjabat sebagai Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Dalam sebuah wawancara yang diadakan usai pelantikan, Bahlil menekankan bahwa Laode adalah sosok yang memiliki pengalaman panjang di sektor migas. Ia merupakan pegawai karir di Kementerian ESDM. “Jadi bukan dari orang luar. Tadi arahan saya, saya menyampaikan kepada Bapak Laode agar tugas berat untuk menjalankan apa yang menjadi asta cita Presiden terkait dengan swasembada energi dan ketahanan energi,” kata Bahlil, seperti dikutip pada hari Senin, 1 September 2025.
Sejalan dengan hal tersebut, Bahlil meminta Laode untuk memperkuat sinergi dengan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Tujuan dari kerja sama yang lebih erat ini adalah untuk mengawal produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Selain itu, Bahlil juga menyoroti pentingnya reformasi regulasi. Ia secara spesifik meminta Laode untuk meninjau ulang berbagai peraturan yang dinilai menghambat percepatan pelelangan wilayah kerja migas. Mengingat, masih terdapat sekitar 60 wilayah kerja migas yang hingga saat ini belum dilelang.
“Kemudian juga adalah bagaimana bisa mempersiapkan, mengalokasikan gas untuk domestik maupun market kita di luar negeri agar semuanya bisa berjalan. Saya pikir itu,” demikian pernyataan Bahlil mengenai tugas tambahan yang diemban oleh Laode.