Jakarta EKOIN.CO – Proyek pembangunan Menara Jakarta yang sempat mengalami stagnasi selama bertahun-tahun, kini kembali dilanjutkan di bawah kendali Agung Sedayu Group, konglomerasi properti milik Aguan. Proyek prestisius yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat ini sebelumnya mangkrak selama lebih dari satu dekade. Saat ini, pembangunan menara setinggi 500 meter tersebut tengah berlangsung secara bertahap, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com pada Senin, 29 Juli 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Proyek Menara Jakarta awalnya dirintis oleh PT Gentala Anugrah Sejahtera, namun kemudian terhenti karena berbagai kendala, termasuk masalah pendanaan dan legalitas. Pihak pengembang lama tidak dapat menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal. Setelah lebih dari sepuluh tahun mangkrak, proyek ini akhirnya diambil alih oleh Agung Sedayu Group.
Menurut CEO Agung Sedayu Group, Nono Sampono, pembangunan kembali menara ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan kawasan strategis ibu kota. “Kami ingin menjadikan Menara Jakarta sebagai ikon baru kota ini yang mencerminkan kemajuan dan semangat kebangkitan ekonomi nasional,” kata Nono.
Proyek Mangkrak Sejak 2010 Kini Diambil Alih
Pembangunan Menara Jakarta telah dimulai sejak 2010 namun tidak kunjung rampung hingga 2024. Area proyek pun sempat ditumbuhi semak belukar dan tidak terurus. Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan publik mengenai nasib investasi properti skala besar tersebut.
Pihak pemerintah kemudian turut mendorong agar proyek tersebut diselesaikan. Setelah melewati sejumlah proses hukum dan administrasi, Agung Sedayu Group resmi mengambil alih pembangunan pada awal 2025. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra strategis, termasuk BUMN di sektor konstruksi.
Dalam keterangannya, Aguan menyatakan bahwa penyelesaian Menara Jakarta akan dilakukan dalam beberapa tahap, dan tahap pertama ditargetkan rampung pada 2027. “Kami tidak hanya fokus pada penyelesaian fisik, tetapi juga pada fungsionalitas menara agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Aguan.
Fase Baru Pembangunan dan Target Penyelesaian
Menara Jakarta dirancang menjadi kompleks multifungsi yang mencakup perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, serta area rekreasi. Selain itu, menara ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan bisnis dan pariwisata baru di Jakarta. Total luas lahan yang digunakan mencapai 20 hektare, dengan nilai investasi ditaksir lebih dari Rp10 triliun.
Proses pembangunan saat ini telah memasuki fase fondasi ulang dan pemulihan struktur bangunan yang sempat terbengkalai. PT Waskita Karya ditunjuk sebagai kontraktor utama yang menangani pembangunan fisik menara tersebut. Sementara itu, pengawasan proyek dilakukan oleh konsultan independen dari Jepang dan Singapura.
Kepala Dinas Cipta Karya DKI Jakarta, Hendra Wijaya, menyatakan bahwa proyek ini telah mengantongi semua izin yang diperlukan. “Kami memastikan proses perizinan sesuai dengan ketentuan dan memantau ketat pelaksanaan proyek agar berjalan tepat waktu,” ucap Hendra.
Salah satu keunikan Menara Jakarta adalah desain arsitekturnya yang menggabungkan unsur budaya lokal dengan teknologi ramah lingkungan. Menara ini dirancang tahan gempa dan menggunakan sistem energi terbarukan. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu bangunan pencakar langit paling modern di Asia Tenggara.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut positif pembangunan kembali menara tersebut, karena akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya tarik investasi. Selain itu, kawasan Kemayoran diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru seiring rampungnya proyek ini.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Kemayoran (BPKK), Arief Budiman, mengungkapkan bahwa kehadiran Menara Jakarta dapat menghidupkan kembali potensi kawasan tersebut. “Kawasan ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi baru yang terintegrasi dan berstandar internasional,” kata Arief.
Proyek ini juga menjadi bagian dari pengembangan konsep kota pintar atau smart city yang diusung Pemprov DKI Jakarta. Fasilitas digital dan konektivitas berkecepatan tinggi akan menjadi bagian integral dari Menara Jakarta dan lingkungan sekitarnya.
Hingga akhir Juli 2025, progres pembangunan mencapai 15 persen dengan target mencapai 40 persen pada akhir tahun. Agung Sedayu Group memastikan semua aspek proyek, termasuk dampak lingkungan, dipantau secara ketat agar tidak mengganggu masyarakat sekitar.
pembangunan kembali Menara Jakarta menjadi simbol optimisme bagi sektor properti nasional yang sempat terdampak pandemi. Proyek ini menunjukkan bahwa investasi jangka panjang tetap memiliki prospek cerah di ibu kota. Dengan kolaborasi antara swasta dan pemerintah, Menara Jakarta diproyeksikan menjadi landmark baru yang membanggakan.
Agar pembangunan ini berkelanjutan, diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat sekitar, agar manfaat ekonomi dan sosial dapat dirasakan secara merata. Selain itu, penyelesaian proyek tepat waktu akan menunjukkan kredibilitas pengembang dan daya saing Jakarta sebagai kota global.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Menara Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat inovasi dan kreativitas, sekaligus simbol modernisasi urban. Pemerintah pun diharapkan terus memantau dan memberi fasilitasi demi suksesnya pembangunan.
Investasi besar dalam proyek ini juga harus disertai dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan, agar pembangunan tidak hanya monumental, tetapi juga bermanfaat jangka panjang. Ke depan, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci agar proyek ini berjalan sesuai harapan.
Pada akhirnya, Menara Jakarta bukan sekadar bangunan, tetapi lambang kebangkitan ekonomi, teknologi, dan identitas ibu kota yang semakin maju dan inklusif. ( * )