Karimun,EKOIN.CO- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Jumat (5/9). Program MBG ini ditujukan bagi 60.980 penerima manfaat di wilayah tersebut, dengan harapan meningkatkan kesehatan sekaligus menekan angka stunting. Gabung WA Channel EKOIN
Kunjungan dilakukan bersama Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura. Dalam agenda ini, Ansar mendatangi SD Negeri 013 dan SMA Negeri 1 Karimun serta meninjau Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pusat distribusi makanan bergizi.
Peninjauan Program Bergizi di Karimun
Gubernur Ansar menekankan bahwa program MBG bukan hanya sekadar pemenuhan pangan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Kepri. “Program ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga investasi masa depan. Anak-anak yang sehat akan menjadi generasi emas yang mampu membawa Kepri lebih maju,” ujarnya.
Di Karimun, program ini mencakup 21.316 siswa dari 286 sekolah serta 13.610 penerima tambahan dari kalangan ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita non-PAUD. Semua penerima mendapat distribusi makanan bergizi yang dikelola melalui dapur pelayanan gizi.
Ansar berharap keberlanjutan MBG akan menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan di beberapa daerah Kepri. Ia menambahkan, keberhasilan program ini juga akan berdampak pada kualitas pendidikan dan ketahanan pangan daerah.
“Program ini harus konsisten dan terukur agar hasilnya nyata dirasakan masyarakat,” kata Ansar menegaskan.
Dukungan Wakil Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura menyoroti nilai kebersamaan dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dapur gizi menunjukkan gotong royong yang kuat di setiap daerah.
“Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun budaya hidup sehat di keluarga dan sekolah,” tuturnya.
Selain di Karimun, program MBG dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota di Kepri. Secara keseluruhan, terdapat 516.149 penerima manfaat melalui 253 satuan pelayanan yang tersebar di 3.354 sekolah.
Dengan jumlah penerima yang besar, Pemprov Kepri menilai program ini sebagai langkah strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul. Dukungan lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga masyarakat umum, dinilai penting untuk memastikan keberhasilan program.
Pemerintah daerah juga terus memantau kualitas makanan yang disalurkan. Standar gizi menjadi prioritas utama agar anak-anak dan kelompok rentan benar-benar merasakan manfaat dari MBG.
Ansar menyebut, kolaborasi dengan sekolah, tenaga kesehatan, serta masyarakat akan memperkuat basis program. Hal ini diharapkan memberi dampak berkelanjutan terhadap pertumbuhan anak-anak dan penurunan angka stunting.
Program MBG Kepri kini menjadi salah satu inisiatif unggulan pemerintah daerah yang tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga berfokus pada pembangunan manusia seutuhnya.
Dari peninjauan di Karimun, Ansar dan jajarannya memastikan pelaksanaan MBG berjalan sesuai target. Pemprov Kepri berkomitmen melanjutkan program ini secara konsisten di masa mendatang. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v