Solok EKOIN.CO – Udara sejuk di Kampung Tabek Talang Babungo, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, menyambut pagi Minggu (3/8) dengan cara sederhana. Warga menyajikan segelas minuman tebu hangat, sepiring kare-kare, dan sambutan ramah kepada tamu yang datang. Dari halaman sekolah, terdengar denting tari piring dimainkan anak-anak. Suasana ini menjadi gambaran nyata perubahan kampung yang kini dikenal sebagai Kampung Berseri Astra.
Dahulu, Tabek Talang Babungo dipandang sebagai kampung miskin dan terisolir. Kini, ia berkembang menjadi kampung wisata budaya dan edukasi yang menyatukan keindahan alam Bukit Barisan dengan kekuatan gotong royong warganya. Berbagai program telah tumbuh, mulai dari agrowisata, homestay, hingga Rumah Pintar yang menjadi pusat pembelajaran masyarakat.
Transformasi ini tidak lepas dari kolaborasi antara warga dan Astra melalui program Kampung Berseri Astra. Pembangunan tidak sekadar fisik, tetapi juga pemberdayaan. Warga diajak mengelola potensi yang ada, mulai dari produksi gula semut, pengelolaan sampah, hingga pengembangan UMKM. Semuanya diarahkan untuk keberlanjutan ekonomi dan sosial.
“Pembangunan Rumah Pintar ini lahir dari gotong royong masyarakat. Dukungan dari Astra mulai dari menyediakan peralatan dan pendampingan, dan semangat tersebut datang dari warga sendiri,” kata Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo, Kasri Satra.
Kasri menambahkan, dari inisiatif itu lahir rumah produksi gula semut, rumah maggot, bank sampah, hingga kolam ikan. Semua saling terhubung, dan hasilnya dapat dirasakan warga. Tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian, namun juga mendukung pendidikan serta kesehatan keluarga kurang mampu.
Rumah produksi gula semut kini menjadi salah satu pusat ekonomi utama. Sebanyak 20 keluarga mengelola produksi yang mencapai 50 kilogram per hari. Produk tersebut dipasarkan ke berbagai kota, termasuk Jakarta dan Batam. Keberhasilan ini membuktikan bahwa potensi lokal mampu bersaing di pasar luas.
Limbah organik dari produksi gula semut dialihkan ke rumah maggot, sementara limbah anorganik masuk ke bank sampah yang dikelola warga. Hasil pengelolaan kembali diputar untuk kepentingan masyarakat, termasuk beasiswa bagi anak-anak hingga pendidikan ke Jepang. Inovasi ini menjadi teladan bagi kampung lain.
Astra hadir melalui Kampung Berseri Astra dengan peran sebagai pendamping. Program yang dijalankan tidak mengubah arah, melainkan memberi dorongan kecil agar langkah warga bisa lebih jauh. Melalui pelatihan, peralatan produksi, hingga promosi, UMKM setempat lebih percaya diri membawa produk mereka ke luar daerah.
Roadshow Foto Astra 2025
Kisah inspiratif dari Tabek Talang Babungo menjadi latar Roadshow Kedua Lomba Foto Astra & Anugerah Pewarta Astra 2025. Acara tersebut digelar Minggu (3/8) dengan diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari jurnalis, mahasiswa, komunitas fotografi, dan warga sekitar.
Para peserta mendapatkan pembelajaran fotografi dan penulisan dari Redaktur Pelaksana Antara Foto, Prasetyo Utomo, serta Redaktur Harian Haluan, Afrianita. Selain itu, mereka juga berkesempatan mendengarkan langsung cerita dari Kasri Satra tentang perjalanan Kampung Berseri Astra.
“Kampung ini tidak hanya menyimpan warisan, tapi juga semangat untuk mempertahankannya. Kehadiran para peserta roadshow membuat kami merasa cerita ini bisa sampai lebih jauh,” kata Kasri.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan Astra, mulai dari pembangunan hingga bantuan peralatan dan pelatihan usaha, semakin menguatkan keyakinan warga untuk terus melangkah. Dengan adanya kolaborasi, hasil nyata dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Kampung Wisata Edukasi dan Budaya
Kini, Tabek Talang Babungo memiliki 45 homestay, jalur wisata alam, dan ruang belajar terbuka untuk pengunjung. Dari kebun, wisatawan bisa memetik tebu, melihat langsung proses produksi gula semut, atau sekadar menikmati kopi tubruk di udara sejuk pegunungan.
Tradisi tetap terjaga. Dari panggung kecil, anak-anak menari dengan piring di tangan, menandakan bahwa budaya lokal tidak hilang oleh zaman. Kehadiran wisatawan justru memberi ruang lebih luas bagi tradisi untuk berkembang.
Semangat kolaborasi antara Astra dan masyarakat Tabek Talang Babungo juga sejalan dengan cita-cita mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Fokusnya tidak hanya pada ekonomi, tetapi juga lingkungan dan pendidikan.
Kehadiran kampung ini diharapkan menjadi contoh bagaimana masyarakat mampu bangkit dari keterbatasan. Dengan dukungan yang tepat, potensi lokal dapat menjadi motor penggerak perubahan. Perjalanan panjang ini membuktikan bahwa kerja bersama menghasilkan dampak besar.
Melalui program berkelanjutan, kampung tersebut kini tidak hanya menjadi tempat tinggal, melainkan juga ruang belajar, laboratorium sosial, dan destinasi wisata. Model ini bisa direplikasi oleh kampung lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.
Penting untuk menekankan bahwa keberhasilan Tabek Talang Babungo lahir dari kekuatan warga. Gotong royong, kreativitas, dan dukungan pihak luar berpadu menjadi kekuatan besar. Hal ini sejalan dengan filosofi pembangunan yang tidak hanya top-down, tetapi juga bottom-up.
Bagi generasi muda, keberadaan Rumah Pintar dan program beasiswa menjadi peluang besar. Pendidikan menjadi pintu utama agar perubahan yang sudah dimulai dapat terus berlanjut. Harapannya, anak-anak kampung bisa kembali membawa ilmu dan membangun daerahnya.
Astra melalui program Kampung Berseri Astra telah menunjukkan bahwa dukungan kecil bisa menghasilkan perubahan besar. Masyarakat merasakan langsung manfaatnya, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya.
Sebagai penutup, perjalanan Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo merupakan inspirasi nyata. Transformasi yang dilakukan bukan sekadar pembangunan, melainkan juga pemberdayaan. Warga kini percaya diri melangkah lebih jauh bersama potensi lokal mereka.
Kampung ini memperlihatkan bahwa kerja sama antara perusahaan dan masyarakat mampu menghasilkan solusi berkelanjutan. Sinergi yang tercipta menghadirkan manfaat luas, bukan hanya bagi warga kampung, tetapi juga bagi generasi mendatang.
Dengan keberhasilan yang ada, diharapkan banyak daerah lain di Indonesia yang terinspirasi untuk membangun potensi lokalnya. Tabek Talang Babungo menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah sederhana, kemudian berkembang menjadi kekuatan besar.
Kekuatan masyarakat, dukungan perusahaan, dan keterlibatan generasi muda menjadi tiga pilar penting dalam menjaga keberlanjutan. Jika kolaborasi ini terus dijaga, bukan tidak mungkin semakin banyak kampung di Indonesia yang bangkit.
Akhirnya, Tabek Talang Babungo mengajarkan bahwa perubahan tidak selalu datang dari luar, tetapi bisa tumbuh dari dalam. Selama ada kemauan, dukungan, dan kerja sama, kampung kecil pun bisa memberi inspirasi besar bagi negeri. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v