• Latest
  • Trending
  • All
Kesepakatan Nuklir Iran Ditargetkan Rampung Agustus

Kesepakatan Nuklir Iran Ditargetkan Rampung Agustus

17 Juli 2025
Pemangkasan TKD 2026 Bisa Picu Gejolak

Pemangkasan TKD 2026 Bisa Picu Gejolak

9 September 2025
Kinerja BNI Positif, Laba Bersih Rp10,1 Triliun.

Kinerja BNI Positif, Laba Bersih Rp10,1 Triliun.

9 September 2025
BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau 2025.

BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau 2025.

9 September 2025
Bumbi Surabaya Berdayakan Perempuan dan Disabilitas.

Bumbi Surabaya Berdayakan Perempuan dan Disabilitas.

9 September 2025
Layanan Perbankan BRI Lancar di Libur Maulid.

Layanan Perbankan BRI Lancar di Libur Maulid.

9 September 2025
10 Tahun Buron, Warga Negara Tiongkok Berhasil Dibekuk Imigrasi RI dan Dideportasi

10 Tahun Buron, Warga Negara Tiongkok Berhasil Dibekuk Imigrasi RI dan Dideportasi

9 September 2025
Menteri PKP Gandeng Danantara dan KADIN Indonesia Sosialisasi KUR Perumahan

Menteri PKP Gandeng Danantara dan KADIN Indonesia Sosialisasi KUR Perumahan

9 September 2025
Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

8 September 2025
Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Sejumlah Menteri Terafiliasi Geng Solo Perlahan Digusur

Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Sejumlah Menteri Terafiliasi Geng Solo Perlahan Digusur

8 September 2025
Jadi Menkop Baru Gantikan Budi Arie, Ferry Langsung Berdoa Gini

Jadi Menkop Baru Gantikan Budi Arie, Ferry Langsung Berdoa Gini

8 September 2025
Siap Bahas RAPBN 2026, Begini Rencana Menkeu Purbaya

Siap Bahas RAPBN 2026, Begini Rencana Menkeu Purbaya

8 September 2025
Purbaya Respons IHSG Anjlok Saat Dirinya Dilantik Jadi Menkeu

Purbaya Respons IHSG Anjlok Saat Dirinya Dilantik Jadi Menkeu

8 September 2025
Selasa, September 9, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home PERISTIWA

Kesepakatan Nuklir Iran Ditargetkan Rampung Agustus

Kesepakatan nuklir Iran ditargetkan tuntas akhir Agustus. Jika gagal, sanksi PBB otomatis diberlakukan kembali.

by Akmal Solihannoer
17 Juli 2025, 10:38
in PERISTIWA, INTERNASIONAL
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
Kesepakatan Nuklir Iran Ditargetkan Rampung Agustus

Washington, EKOIN.CO – Amerika Serikat bersama Prancis, Jerman, dan Inggris menetapkan akhir Agustus 2025 sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Iran. Keputusan ini diambil dalam sebuah panggilan telepon antar Menteri Luar Negeri dari keempat negara pada Senin, 14 Juli 2025, sebagaimana dilaporkan oleh situs berita Axios pada Selasa, 15 Juli 2025.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

10 Tahun Buron, Warga Negara Tiongkok Berhasil Dibekuk Imigrasi RI dan Dideportasi

Menteri PKP Gandeng Danantara dan KADIN Indonesia Sosialisasi KUR Perumahan

Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Ketiga sumber yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut menyebutkan bahwa jika kesepakatan tidak tercapai hingga batas waktu yang ditentukan, negara-negara Eropa itu akan mengaktifkan mekanisme “snapback”. Mekanisme ini memungkinkan pengembalian otomatis seluruh sanksi Dewan Keamanan PBB yang telah dicabut berdasarkan perjanjian nuklir Iran tahun 2015.

Langkah ini diambil untuk mengoordinasikan sikap keempat negara terkait upaya diplomasi nuklir dengan Iran. Mereka berencana menekan Iran agar mengambil langkah-langkah konkret yang dapat meyakinkan dunia internasional tentang niat damai dari program nuklirnya.

Ultimatum Eropa untuk Iran

Dua dari tiga sumber Axios menyatakan bahwa negara-negara Eropa kini merencanakan pendekatan diplomatik intensif kepada Iran dalam waktu dekat. Mereka akan menyampaikan pesan bahwa Iran masih dapat menghindari sanksi snapback jika bersedia memenuhi sejumlah persyaratan teknis dan diplomatik.

Salah satu langkah yang diminta adalah dimulainya kembali pemantauan penuh oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) terhadap fasilitas nuklir Iran. Selain itu, Iran diminta menarik sekitar 400 kilogram uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen dari lokasi penyimpanannya.

Permintaan tersebut disampaikan sebagai upaya menurunkan ketegangan global yang meningkat usai pecahnya konflik antara Iran dan Israel pada Juni 2025. Ketegangan itu memicu kekhawatiran dunia akan potensi kembalinya krisis nuklir di Timur Tengah.

Salah satu sumber Axios juga menyebutkan bahwa keempat negara berkomitmen mendukung pendekatan multilateral dan menghindari langkah sepihak, sebagaimana pernah dilakukan Amerika Serikat saat menarik diri dari kesepakatan nuklir sebelumnya.

Latar Belakang JCPOA dan Konflik Terbaru

Perjanjian nuklir tahun 2015 yang dikenal dengan nama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), ditandatangani oleh Iran bersama lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Tiongkok, Rusia, Prancis, Inggris, dan AS, ditambah Jerman. Kesepakatan ini membatasi pengayaan uranium Iran dan mewajibkan pemantauan internasional.

Namun, pada 8 Mei 2018, Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari JCPOA dan kembali memberlakukan sanksi berat terhadap Iran. Langkah ini dinilai menghancurkan landasan diplomasi nuklir yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Ketegangan semakin memuncak setelah Israel, dengan dukungan penuh dari AS, melancarkan serangan militer ke Iran pada 13 Juni 2025 selama 12 hari berturut-turut. Serangan tersebut menargetkan lokasi militer, nuklir, dan tokoh-tokoh penting Iran, termasuk komandan militer dan ilmuwan nuklir.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan drone ke berbagai fasilitas militer dan intelijen Israel. Situasi ini menciptakan krisis besar yang akhirnya mereda setelah AS berhasil menengahi gencatan senjata antara Teheran dan Tel Aviv pada 24 Juni 2025.

Kini, Eropa dan AS kembali memfokuskan perhatian mereka pada diplomasi nuklir guna mencegah eskalasi lebih lanjut. Batas waktu akhir Agustus menjadi ujian besar bagi keseriusan semua pihak dalam mencegah sanksi global yang lebih luas.

Meski belum ada tanggapan resmi dari Iran terhadap ultimatum ini, para diplomat menyatakan bahwa komunikasi intensif dengan Teheran akan menjadi kunci dalam beberapa minggu ke depan. Mereka berharap Iran menunjukkan itikad baik demi stabilitas kawasan.

Pihak Eropa, menurut laporan tersebut, menyatakan siap menggunakan semua jalur diplomatik untuk menekan Iran tanpa harus menggunakan kekuatan militer atau tindakan koersif lain yang dapat memperburuk situasi.

Kebijakan ini mencerminkan komitmen untuk menjaga perjanjian internasional yang telah disepakati, meskipun sempat terhenti akibat dinamika politik global dan konflik di Timur Tengah.

Keputusan ini juga menandai konsolidasi posisi Barat dalam menghadapi risiko proliferasi senjata nuklir di kawasan sensitif. Hal ini dilakukan tanpa menutup peluang bagi Iran untuk tetap menjadi bagian dari komunitas internasional yang damai.

Selain itu, pengaktifan mekanisme snapback juga akan memberi sinyal kuat bahwa pelanggaran terhadap perjanjian internasional tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.

JCPOA dianggap sebagai salah satu perjanjian non-proliferasi yang paling signifikan dalam dua dekade terakhir. Gagalnya implementasi ulang perjanjian ini akan berdampak buruk pada kredibilitas diplomasi global.

Sementara itu, pengaruh konflik Iran-Israel juga turut memengaruhi dinamika perundingan. Banyak pihak menilai bahwa stabilitas di kawasan akan sulit dicapai jika masalah nuklir Iran tidak segera diselesaikan.

Ketegangan tersebut bahkan mendorong negara-negara Teluk untuk menyuarakan keprihatinan mereka atas ancaman keamanan yang meningkat akibat kebuntuan diplomasi antara Iran dan negara-negara Barat.

Hingga kini, belum ada konfirmasi langsung dari kantor Kementerian Luar Negeri Iran terkait perkembangan ini. Namun, para pengamat menilai bahwa tanggapan Iran terhadap ultimatum tersebut akan menentukan arah diplomasi regional ke depan.

situasi nuklir Iran kembali menjadi perhatian dunia internasional, terutama setelah ketegangan baru yang melibatkan Israel dan Amerika Serikat. Keputusan AS dan tiga negara Eropa untuk menetapkan batas waktu akhir Agustus menunjukkan urgensi diplomatik yang tinggi. Keberhasilan atau kegagalan kesepakatan ini akan berpengaruh pada keamanan global dan kredibilitas Dewan Keamanan PBB. Iran dituntut bersikap kooperatif demi kelangsungan perjanjian nuklir yang telah disepakati. Komunikasi intensif dan pemantauan IAEA bisa menjadi kunci keberhasilan kesepakatan tersebut.

semua pihak yang terlibat hendaknya tetap mengedepankan dialog konstruktif tanpa tekanan militer. Iran perlu membuka diri terhadap inspeksi internasional guna membuktikan komitmen damainya. Negara-negara Eropa diharapkan terus memainkan peran penengah yang aktif dan netral. AS sebaiknya menghindari pendekatan sepihak demi menjaga kepercayaan internasional. Sementara itu, masyarakat internasional perlu terus mendorong penyelesaian damai atas persoalan nuklir di Timur Tengah. (*)

 

Tags: Amerika SerikateropairanJCPOAnuklirsanksi
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

10 Tahun Buron, Warga Negara Tiongkok Berhasil Dibekuk Imigrasi RI dan Dideportasi

10 Tahun Buron, Warga Negara Tiongkok Berhasil Dibekuk Imigrasi RI dan Dideportasi

by Maykal
9 September 2025
0

JAKARTA , EKOIN - CO – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan berhasil mendeportasi seorang warga negara Republik...

Menteri PKP Gandeng Danantara dan KADIN Indonesia Sosialisasi KUR Perumahan

Menteri PKP Gandeng Danantara dan KADIN Indonesia Sosialisasi KUR Perumahan

by Maykal
9 September 2025
0

Jakarta , EKOIN - CO -Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait optimis para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam...

Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

by Yudi Permana
8 September 2025
0

Jakarta, ekoin.co - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Pelantikan yang digelar...

Jadi Menkop Baru Gantikan Budi Arie, Ferry Langsung Berdoa Gini

Jadi Menkop Baru Gantikan Budi Arie, Ferry Langsung Berdoa Gini

by Marvundo
8 September 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Ferry Juliantono telah sah menjabat sebagai Menteri Koperasi, menggantikan Budi Arie Setiadi. Usai dilantik, Ferry langsung memanjatkan...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Keluarga Muslim berfoto bersama dengan pose tangan memohon maaf di Hari Raya Idul Adha 2025

Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

4 Juni 2025
Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

0
Penumpang Lompat ke Laut  KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

Penumpang Lompat ke Laut KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

0
Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

0
Kinerja BNI Positif, Laba Bersih Rp10,1 Triliun.

Kinerja BNI Positif, Laba Bersih Rp10,1 Triliun.

9 September 2025
BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau 2025.

BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau 2025.

9 September 2025
Bumbi Surabaya Berdayakan Perempuan dan Disabilitas.

Bumbi Surabaya Berdayakan Perempuan dan Disabilitas.

9 September 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami