Jakarta, Ekoin.co – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan delapan strategi jangka menengah untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial dalam Rapat Paripurna DPR. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal tersebut saat membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2026, Selasa (20/05/2025).
Strategi pertama berfokus pada ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas dan stabilisasi harga. “Kami mendorong petani dan nelayan sejahtera melalui kebijakan yang tepat,” ujar Sri Mulyani.
Selanjutnya, pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan energi melalui peningkatan produksi migas dan pengembangan energi terbarukan. Program B40 akan dilanjutkan menuju B50 untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit.
Di sektor kesehatan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperluas untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM. “MBG dirancang untuk generasi sehat sejak dini,” tambahnya.
Pendidikan juga menjadi prioritas dengan alokasi anggaran Rp727–761 triliun pada 2026. Anggaran tersebut digunakan untuk perbaikan sarana sekolah, peningkatan kualitas guru, dan perluasan akses pendidikan vokasi.
Sementara itu, anggaran kesehatan mencapai Rp181–228 triliun untuk memperkuat JKN, menurunkan stunting, dan meningkatkan fasilitas kesehatan. “Layanan kesehatan berkualitas adalah kunci produktivitas,” tegas Sri Mulyani.
Pembangunan desa dan UMKM turut menjadi fokus melalui penguatan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Selain itu, pertahanan nasional dan investasi global dioptimalkan lewat pembentukan Danantara untuk meningkatkan daya saing BUMN.
“Dengan delapan strategi ini, insya Allah ekonomi Indonesia akan semakin tangguh dan sejahtera,” pungkas Menkeu, seperti dilansir dari laman resmi Kemenkeu.