Jakarta, EKOIN.CO – Suasana malam di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (17/08/2025) menjadi saksi meriahnya Karnaval Bersatu. Sebanyak 32 kendaraan hias dari berbagai kementerian dan lembaga tampil dengan penuh kreativitas, menyuguhkan capaian pembangunan sekaligus semangat kolaborasi untuk Indonesia maju. Masyarakat yang hadir memadati kawasan Monas menyambut antusias jalannya karnaval.
Kendaraan hias yang melintas tak hanya sekadar parade visual, namun juga sarat pesan pembangunan. Penampilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Pertanian, misalnya, menggambarkan simbol swasembada pangan. KKP menonjolkan potensi protein dari sektor perikanan, sementara Kementerian Pertanian menampilkan keseimbangan pangan nasional.
Baca juga : BNI wondrX 2025 Tawarkan Gaya Hidup Digital
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan bahwa karnaval ini juga menjadi sarana komunikasi publik. “Bahwa seperti yang menjadi program prioritas Presiden kita memiliki kekuatan swasembada pangan,” ujarnya. Pesan tersebut sekaligus menegaskan peran sektor pangan dalam mendukung kemandirian bangsa.
Tidak hanya sektor pangan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menghadirkan konsep tiga dimensi yang menonjolkan tugas pokoknya. Elemen pemadam kebakaran, transformasi pelayanan digitalisasi, serta pengembangan sumber daya manusia pemerintahan dalam negeri ditampilkan dengan visual dinamis.
Kepala Biro Umum Kemendagri, Asmawa Tosepu, menjelaskan makna dari tampilan tersebut. “Keseluruhan dari itu kemudian kami visualisasikan dalam rangka mendukung, mewujudkan program prioritas nasional, khususnya program prioritas Bapak Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto yang divisualisasikan dalam tiga dimensi videotron,” katanya.
Diplomasi dan Pesan Perdamaian
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga memikat perhatian masyarakat dengan kendaraan hias bertema diplomasi. Desainnya mencerminkan lima pilar diplomasi Indonesia, mulai dari kerja sama di ASEAN, keterlibatan di PBB, hingga kontribusi dalam isu global.
Plt. Sekretaris Jenderal Kemlu, Heru Subolo, menegaskan pentingnya peran diplomasi dalam menjaga stabilitas. “Intinya perdamaian dunia adalah milik kita bersama dan perlu kita jaga. Oleh karena itu, maka peran serta seluruh masyarakat, stakeholder sangat diperlukan,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa langkah diplomasi yang ditampilkan dalam karnaval merupakan representasi komitmen Indonesia di berbagai forum internasional. “Kementerian Luar Negeri ingin juga mengaitkan dengan berbagai langkah-langkah kerja sama yang kita lakukan di ASEAN, di PBB, dan juga di beberapa negara lainnya,” lanjut Heru.
Masyarakat pun tampak terkesan dengan konsep yang diusung. Menurut Heru, Karnaval Bersatu bukan sekadar hiburan, melainkan ruang ekspresi lembaga negara dalam mendekatkan pembangunan dengan masyarakat luas.
Antusiasme penonton terlihat dari tepuk tangan meriah yang menyambut setiap kendaraan hias. Warna-warni lampu, musik, dan koreografi kolaboratif membuat suasana malam di Monas semakin semarak.
Kreativitas dan Semangat Kolaborasi
Selain Kemlu, Kementerian lain juga membawa konsep berbeda sesuai tugas dan fungsinya. Ada yang menampilkan teknologi informasi, kebudayaan, hingga transportasi ramah lingkungan. Semua berfokus pada capaian pembangunan yang sedang berjalan.
Perpaduan visual tradisional dan modern terlihat dari detail kendaraan. Misalnya, ornamen khas nusantara dipadukan dengan teknologi digital seperti videotron raksasa. Hal ini memberi kesan bahwa pembangunan Indonesia bergerak maju tanpa meninggalkan jati diri bangsa.
Sejumlah pengunjung mengaku terkesan dengan parade tersebut. “Seru sekali dan keren. Artinya bahwa tiap-tiap kementerian memberikan penampilan terbaiknya, langkah-langkah yang dilakukan masing-masing kementerian. Termasuk bagaimana mengejawantahkan visi dan misi Bapak Presiden Republik Indonesia,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan.
Kehadiran ribuan masyarakat juga menunjukkan bahwa karnaval ini menjadi sarana memperkuat interaksi antara pemerintah dan publik. Masyarakat dapat langsung melihat bentuk nyata dari capaian yang telah dilakukan kementerian.
Bagi anak-anak, parade kendaraan hias memberikan hiburan edukatif. Banyak di antara mereka yang berfoto di sekitar kendaraan hias usai acara. Hal ini menunjukkan bahwa karnaval juga menjadi sarana edukasi yang menyenangkan.
Dari sisi penyelenggaraan, acara berjalan lancar dengan pengamanan ketat. Petugas keamanan mengatur arus lalu lintas di sekitar Monas agar tidak menimbulkan kemacetan. Sementara petugas kebersihan segera membersihkan area setelah acara selesai.
Acara ini sekaligus menjadi momentum refleksi perjalanan pembangunan. Setiap kendaraan hias membawa pesan khusus mengenai kontribusi sektor masing-masing. Pesan kolaborasi antar kementerian menjadi benang merah yang terasa kuat.
Semangat kebersamaan ini diharapkan tidak hanya berhenti di karnaval, namun juga terwujud dalam program kerja berkelanjutan. Dengan demikian, kolaborasi nyata antar sektor dapat mendorong percepatan pembangunan nasional.
Bagi para pengunjung, pengalaman menyaksikan Karnaval Bersatu memberikan kebanggaan tersendiri. Mereka menyaksikan langsung bagaimana pemerintah menampilkan hasil kerja dalam format kreatif dan komunikatif.
Karnaval ini pun menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya berupa angka, melainkan juga cerita visual yang dapat dirasakan masyarakat. Hal itu sejalan dengan semangat pemerintahan yang menekankan keterbukaan dan komunikasi publik.
Sebagai bentuk hiburan sekaligus edukasi, Karnaval Bersatu di Monas pada 17 Agustus 2025 meneguhkan pesan penting: pembangunan dan diplomasi Indonesia adalah milik seluruh rakyat.
Pada akhirnya, acara ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berinovasi. Dengan menampilkan keberhasilan sektor-sektor penting, karnaval ini menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat.
Penutup dari karnaval malam itu adalah pesta kembang api yang menghiasi langit Monas. Cahaya warna-warni menambah kemeriahan dan menjadi simbol optimisme menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.
Karnaval Bersatu bukan hanya pesta budaya dan pembangunan, melainkan juga ruang kebersamaan yang memperkuat optimisme bangsa.
Masyarakat yang hadir membawa pulang pengalaman berbeda. Mereka tidak hanya terhibur, tetapi juga memperoleh gambaran jelas tentang arah pembangunan Indonesia.
Karnaval ini menunjukkan bahwa sinergi antar kementerian adalah kunci utama dalam mewujudkan program prioritas nasional.
Dari pesan swasembada pangan hingga diplomasi global, karnaval menegaskan bahwa pembangunan Indonesia berjalan dengan arah yang jelas.
Acara di Monas pada 17 Agustus 2025 menjadi momentum berharga untuk terus menguatkan semangat kebersamaan demi Indonesia yang lebih baik. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v