Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat upaya menekan angka pengangguran terbuka yang masih berada pada kisaran 6,18 persen atau sekitar 330 ribu orang, menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), dengan ada nya acara job festival Jakarta Pusat di gedung pertemuan pertamina yang berada di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat (30/9).
Mayoritas angka pengangguran tersebut berasal dari lulusan SMA dan SMK yang jumlahnya diperkirakan mencapai 10 ribu orang.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Drs. Syaripudin, M.Si., menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen kuat untuk menurunkan tingkat pengangguran melalui berbagai intervensi. Salah satu langkah strategis adalah penguatan pelatihan kerja yang difasilitasi tanpa biaya bagi warga Jakarta.
Upaya Pemerintah Menekan Pengangguran Jakarta
Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta mengoperasikan tujuh pusat pelatihan, lima di tingkat kota dan dua pusat pelatihan khusus, seperti pelatihan las serta pengembangan industri. Program ini terbuka bagi warga yang membutuhkan peningkatan keterampilan. Peserta dapat mengikuti pelatihan intensif selama 45 hingga 60 hari, sebelum diuji kompetensi dan memperoleh sertifikat resmi sebagai bekal melamar pekerjaan.
Selain itu, pemerintah juga mendorong kewirausahaan dengan memberikan pelatihan kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Program tersebut mencakup pembuatan produk makanan, pemasaran digital, hingga pengelolaan usaha berbasis teknologi. Dengan pola ini, diharapkan tercipta kemandirian ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Penurunan Angka Pengangguran
Pemerintah mencatat bahwa angka penerimaan kerja dari program pelatihan dan pameran kerja masih berada pada kisaran 30 hingga 40 persen. Hal ini terjadi akibat ketidaksesuaian antara kebutuhan perusahaan dengan kompetensi para pencari kerja. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan melalui pelatihan menjadi prioritas utama.
Pameran Kerja dan Peluang Baru
Kegiatan Jobfest yang digelar secara hybrid menjadi salah satu upaya memperluas akses pencari kerja. Dua minggu sebelum acara, masyarakat dapat mengajukan lamaran melalui sistem daring. Saat hari pelaksanaan, peserta dapat langsung mengikuti wawancara, verifikasi lamaran, hingga proses seleksi awal perusahaan.
Jobfest kali ini tidak hanya berfokus pada bursa kerja, tetapi juga memperkenalkan pusat pelatihan kerja daerah Jakarta Pusat. Di lokasi pelatihan yang berada di Kelurahan Bendungan Hilir, masyarakat dapat mengikuti berbagai kursus keterampilan sesuai minat dan kebutuhan industri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, Syaripudin, menyampaikan bahwa pihaknya berharap kegiatan ini memberikan manfaat luas. “Kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Jakarta, dan mudah-mudahan tahun ini Jakarta bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka secara signifikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemerintah juga membuka peluang kerja ke luar negeri melalui Kementerian P2MI. Peserta yang telah memiliki keterampilan tertentu, seperti montir, namun belum menguasai bahasa asing, akan disiapkan pelatihan tambahan agar mampu bersaing di pasar kerja internasional.
Dengan adanya jalur tersebut, pemerintah optimistis dapat menekan angka pengangguran, sekaligus memberi kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.
Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga memperkuat daya saing tenaga kerja lokal dalam jangka panjang.
Sejumlah warga Jakarta Pusat menyambut positif kegiatan ini. Mereka menilai bahwa fasilitas pelatihan gratis yang disediakan pemerintah sangat membantu untuk meningkatkan peluang kerja di tengah ketatnya persaingan tenaga kerja.
Di sisi lain, para pelaku usaha kecil juga menyatakan bahwa pelatihan kewirausahaan berbasis digital marketing mampu memberikan tambahan wawasan dalam mengembangkan usaha mereka. Transformasi ini diharapkan bisa meningkatkan daya jual produk lokal di pasar yang lebih luas.
Kegiatan pelatihan ini sekaligus menjadi wadah penting untuk menyesuaikan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Dengan begitu, ketidaksesuaian kompetensi yang selama ini menjadi kendala utama dapat dikurangi secara bertahap.
Selain itu, pemerintah juga berfokus pada pemerataan pelatihan di seluruh wilayah kota. Dengan distribusi fasilitas pelatihan di lima kota administratif, kesempatan untuk memperoleh keterampilan baru dapat diakses lebih merata oleh masyarakat.
Melalui sinergi antara pelatihan keterampilan, pameran kerja, kewirausahaan, dan peluang kerja internasional, Pemprov DKI Jakarta berharap mampu menciptakan ekosistem tenaga kerja yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
Langkah-langkah yang telah dilakukan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan pengangguran yang masih cukup tinggi di ibu kota.
Pemerintah menekankan bahwa keberhasilan menurunkan pengangguran juga harus diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil serta pengendalian inflasi agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Dengan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, target penurunan angka pengangguran di Jakarta diharapkan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Pada akhirnya, program pelatihan kerja dan kewirausahaan ini menjadi bagian penting dalam mencetak generasi pekerja Jakarta yang lebih kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.