Jakarta, Ekoin.co – Doa bersama bertajuk Jakarta Bershalawat akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu, 6 September 2025. Ribuan jemaah diperkirakan memadati kegiatan yang dipimpin oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa. Acara ini digagas dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta sebagai wujud doa bersama untuk persatuan dan kedamaian bangsa Indonesia.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Rangkaian acara dimulai selepas Magrib dengan shalat berjamaah, pembacaan Yasin, tahlil, hingga lantunan shalawat bersama. Pemprov DKI Jakarta menggandeng Majelis Taklim Nurul Musthofa dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Sejumlah tokoh ulama, habaib, dan pejabat publik dijadwalkan hadir, menjadikan momentum ini sebagai ajang spiritual sekaligus simbol kebersamaan warga Jakarta dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pembina Majelis Nurul Musthofa, Habib Athos bin Hasan Assegaf, menyampaikan harapannya agar masyarakat hadir meramaikan acara tersebut. Menurutnya, kehadiran jemaah dalam doa bersama ini akan semakin memperkuat nuansa kebersamaan.
Rangkaian Jakarta Bershalawat di Monas
Acara akan dimulai pukul 18.00 WIB yang diawali dengan shalat Magrib berjamaah. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembacaan Yasin, tahlil, serta doa-doa yang dipimpin langsung oleh para habaib dan ulama.
Habib Athos menyebut, Jakarta Bershalawat menjadi momentum untuk menguatkan ikatan umat dan menumbuhkan semangat kebersamaan. “Kami berharap masyarakat dapat hadir bersama-sama mengisi doa untuk bangsa,” ujarnya.
Kehadiran tokoh publik juga diharapkan dapat memperkuat pesan persatuan. Di antara tokoh yang dijadwalkan hadir yakni aktor dan tokoh masyarakat Dedy Mizwar, penceramah muda Habib Husein Jafar Al-Hadar, serta ulama karismatik Habib Jindan Bin Novel bin Jindan.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga dipastikan hadir. Ia menyebut acara ini bukan sekadar momen spiritual, melainkan juga lambang toleransi dan kerukunan kota Jakarta.
“Acara ini adalah simbol kebersamaan. Mari kita sambut Maulid Nabi besar Muhammad SAW dengan penuh kedamaian, serta menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, tenteram, dan damai bagi semua,” ungkap Pramono.
Tokoh dan Harapan untuk Jakarta Bershalawat
Pramono juga mengajak seluruh masyarakat untuk hadir bersama keluarga dan sahabat. “Jangan lupa ajak keluarga dan sahabat untuk hadir bersama di Jakarta Bersalawat,” ujarnya menambahkan.
Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum. Setiap warga dipersilakan datang untuk mengikuti doa bersama, tanpa batasan kelompok maupun latar belakang.
Dalam kesempatan yang sama, sejumlah ulama menekankan pentingnya doa bersama sebagai pengikat persaudaraan di tengah masyarakat yang beragam. Kehadiran ribuan jemaah diperkirakan akan menjadikan Monas penuh oleh lantunan shalawat.
Jakarta Bershalawat diharapkan mampu menciptakan atmosfer religius yang membawa ketenteraman. Lantunan doa dan zikir akan mengalun di kawasan Monas sebagai simbol doa bersama warga Jakarta.
Kegiatan ini diproyeksikan bukan hanya sebagai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai momentum mempererat ukhuwah. Dengan demikian, Jakarta dapat semakin memperlihatkan jati dirinya sebagai kota yang rukun dalam keberagaman.
Acara ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dengan majelis taklim dalam menghadirkan ruang spiritual bagi masyarakat. Dukungan penuh Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmen menghadirkan kegiatan keagamaan yang menyejukkan.

Di tengah kondisi sosial yang sedang diuji, doa bersama ini menjadi ruang kolektif untuk mendoakan bangsa agar tetap harmonis. Para tokoh agama menegaskan bahwa doa memiliki kekuatan besar untuk memperkuat persatuan.
Pramono kembali menegaskan, Jakarta Bershalawat adalah sarana untuk menghadirkan ketenteraman. “Kami ingin semua masyarakat merasakan bahwa Jakarta adalah milik bersama, tempat yang aman dan damai bagi seluruh warganya,” tuturnya.
Masyarakat pun diimbau hadir lebih awal agar dapat mengikuti rangkaian acara sejak dimulainya shalat berjamaah. Panitia memastikan seluruh fasilitas telah dipersiapkan dengan baik demi kenyamanan peserta.
Jakarta Bershalawat menjadi pengingat bahwa doa dan kebersamaan adalah kekuatan yang menyatukan. Momen ini sekaligus menegaskan bahwa perbedaan tidak menghalangi persatuan dalam bingkai kebersamaan.
Kegiatan tersebut menjadi ruang bersama bagi masyarakat untuk mendoakan kedamaian bangsa. Dari Monas, doa diharapkan bergema ke seluruh penjuru negeri, membawa pesan damai dan semangat persatuan.