Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Israel mengumumkan kesiapan mereka untuk mendukung upaya Lebanon dalam melucuti senjata Hizbullah. Pengumuman ini disampaikan menyusul keputusan kabinet Lebanon untuk mendukung rencana yang diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk melucuti kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin, 25 Agustus 2025, disebutkan bahwa Israel siap memfasilitasi proses ini dengan mengurangi kehadiran militernya di dekat perbatasan. Seperti dikutip oleh Al Arabiya, pengumuman itu menyebutkan, “Jika Angkatan Darat Lebanon mulai menerapkan rencana tersebut, Israel akan mempertimbangkan langkah-langkah timbal balik, termasuk mengurangi kehadiran militernya, berkoordinasi dengan mekanisme keamanan yang dipimpin Amerika Serikat (AS).”
Pada awal bulan ini, kabinet Lebanon telah menyetujui tujuan dari kerangka kerja AS yang berfokus pada pelucutan senjata Hizbullah dan faksi-faksi bersenjata lainnya. Langkah tersebut telah menimbulkan perpecahan tajam di kalangan internal negara itu. Peta jalan pelucutan senjata ini diajukan oleh utusan AS, Tom Barrack, yang merinci proposal paling komprehensif untuk mengekang kekuatan militer Hizbullah.
Di sisi lain, Hizbullah, yang dikenal sebagai kelompok pro-Iran, telah berulang kali menolak seruan untuk melucuti senjata mereka. Penentangan ini terutama menguat setelah perang dengan Israel pada akhir tahun 2024, yang menyebabkan kehancuran sebagian besar wilayah Lebanon.
Konflik tersebut akhirnya diakhiri dengan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS pada bulan November 2024. Perjanjian tersebut menyerukan Lebanon untuk menyita seluruh senjata yang dianggap “ilegal” di seluruh negeri. Di sisi lain, Israel berjanji menghentikan operasi serangan terhadap target-target di Lebanon. Namun, Israel masih mempertahankan pasukannya di lima posisi di sepanjang perbatasan selatan dan terus melancarkan serangan udara terhadap apa yang mereka sebut sebagai pejuang dan fasilitas senjata Hizbullah.