Jakarta, EKOIN.CO – Indonesia secara tegas menyatakan tekadnya untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada tahun 2029. Pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar pada Rabu (13/8/2025). Acara yang mengusung tema ‘Menjadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia’ ini menjadi wadah untuk memaparkan strategi ambisius tersebut.
Perry Warjiyo meyakini bahwa pencapaian target ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor yang kuat. Menurutnya, ada tiga kunci utama untuk mewujudkan ikhtiar tersebut: memperkuat rantai nilai halal, mengembangkan pembiayaan syariah yang inklusif dan adaptif, serta meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah yang berakar pada nilai-nilai luhur Islam. Untuk mendukung transformasi ini, ia memperkenalkan enam inisiatif strategis nasional.
“Inisiatif pertama, Gerbang Santri (Gerakan Pengembangan Pesantren dan Rantai Nilai Halal) untuk memperkuat kemandirian ekonomi pesantren sehingga dapat menjadi bagian dari rantai ekosistem halal,” papar Perry. Inisiatif ini dirancang untuk memberdayakan peran pesantren sebagai simpul penting dalam ekonomi syariah.
Selain itu, terdapat inisiatif GEMA Halal (Gerakan Berjamaah Akselerasi Halal) yang bertujuan untuk mempercepat rantai nilai halal melalui peningkatan jumlah produk bersertifikasi halal. Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Bank Indonesia juga menggagas inisiatif keempat dan kelima, yaitu SAPA Syariah (Sinergi Perdagangan dan Pembiayaan Syariah) dan KANAL ZISWAF (Kolaborasi Nasional Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf). Sementara itu, inisiatif keenam, LENTERA EMAS (Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah menuju Indonesia Emas), difokuskan pada berbagai program literasi untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat.
Melalui enam inisiatif strategis ini, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memanfaatkan potensi besar ekonomi syariah. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai pemain utama di panggung ekonomi syariah global, sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.