Jakarta — EKOIN.CO – Media Malaysia menyebut bahwa Indonesia hingga kini tengah memperkuat armada udara dengan pesanan pesawat Airbus A400M yang dianggap menjadikan TNI AU sejajar dengan angkatan udara global tingkat atas. Kabar terbaru mengungkap bahwa A400M kedua sedang menjalani pengujian sistem bahan bakar kritis sebelum melanjutkan ke bengkel pengecatan dan kemudian evaluasi darat akhir serta uji terbang pemeriksaan fungsi sebelum pengiriman.
Menurut rilis Airbus, pesanan dua A400M dalam konfigurasi multirole tanker dan transport tersebut telah memasuki lini perakitan akhir di pabrik Airbus di Sevilla, Spanyol pada 20 Januari 2025, termasuk penyambungan Horizontal Tail Plane dan Vertical Tail Plane serta pemasangan sayap ke badan pesawat Pesawat dengan nomor produksi MSN148 selanjutnya akan menjalani pemasangan mesin dan perangkat lunak serta berbagai uji coba fungsional sebelum mesin dinyalakan untuk pertama kali
Dalam sesi jumpa pers di Jakarta pada 11 Juni 2025, Head of Region Asia Pacific Airbus Defence and Space, Zakir Hamid, menyatakan bahwa pesawat pertama kini sudah keluar dari hanggar pengecatan dengan livery TNI AU dan pengiriman akan lebih cepat dari rencana awal Ia memastikan pengiriman pertama akan tiba di Indonesia pada November 2025, sedangkan unit kedua dijadwalkan menyusul pada kuartal pertama 2026
Kecanggihan Airbus A400M dan Manfaatnya
Pesawat Airbus A400M menawarkan kemampuan angkut hingga 37 ton serta mampu beroperasi dari landasan pacu kasar seperti pasir, kerikil, atau rumput. Selain itu, pesawat ini mendukung pengisian bahan bakar udara ke udara (AAR) melalui pod bawah sayap, meskipun konfigurasi probe-and-drogue terbatas pada jenis pesawat tertentu . Ed Horne, penasihat militer senior-mobilitas udara Airbus, menyebut bahwa motor berkekuatan 11.000 tenaga kuda memampukan pesawat membawa muatan berat hingga 30 ton dalam satu kali penerbangan
A400M telah menjadi pilihan banyak negara besar seperti Inggris, Prancis, Belgia, Malaysia, dan Kazakhstan. Indonesia resmi menjadi negara ke-10 operator A400M global dan negara kedua di Asia Tenggara setelah Malaysia Pesawat ini akan ditempatkan di Skuadron Udara 31/Angkut Berat, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Persiapan sarana seperti hanggar dan gudang logistik telah dimulai guna mendukung kedatangan pesawat berukuran besar tersebut
Pesawat ini juga memiliki fleksibilitas menjalankan berbagai misi strategis. Kapasitas besar dan kemampuan mendarat di lokasi terpencil menjadikan A400M andalan untuk transportasi pasukan, logistik, bantuan kemanusiaan, evakuasi medis, serta operasi penanggulangan bencana di wilayah pelosok Indonesia
Uji Sistem Bahan Bakar dan Tahapan Finalisasi
Menurut Airbus, saat ini A400M kedua tengah menjalani pengujian sistem bahan bakar kritis sebagai bagian dari evaluasi darat sebelum dilanjutkan ke pengecatan dan uji terbang pemeriksaan fungsi. Hal itu menunjukkan proses pengiriman tengah berjalan sesuai jadwal ketat pabrikan Airbus untuk memenuhi kontrak pengadaan pemerintah Indonesia.
Sementara itu, media Malaysia menyoroti bahwa pengadaan pesawat ini bukan sekadar soal kapasitas angkut, tetapi juga sebagai simbol penyelarasan TNI AU dengan standar global angkatan udara modern. Ketegangan Indo‑Pasifik dan aktivitas di Laut Cina Selatan disebut memperkuat urgensi pengadaan armada angkut strategis semacam ini.
Ed Horne juga menyebut bahwa pesawat ini dirancang agar helikopter mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara karena kecepatan relatif lambat dan kemampuan mendarat di landasan tidak beraspal . Pesawat juga mampu menampung hingga 116 personel lengkap atau peralatan berat seperti ekskavator dan kendaraan militer berlapis baja.
Dengan teknologi multirole, A400M akan memperkuat kemampuan logistik TNI Angkatan Udara di wilayah kepulauan Indonesia. Kemampuan penerbangan jarak jauh mencapai hingga 2.400 mil laut dengan muatan maksimal menjadikan pesawat ini pilihan strategis menggantikan armada Hercules yang lebih terbatas.
KSAU Marsekal Mohammad Tony Harjono menegaskan bahwa pesawat pertama diharapkan tiba November 2025. Selanjutnya unit kedua tiba tahun 2026. Dia menambahkan bahwa persiapan personel, pelatihan, dan fasilitas telah difokuskan untuk mendukung operasi A400M sejak awal kedatangannya
Dalam pernyataannya di Markas Besar AU, Harjono menekankan pentingnya pengadaan A400M sebagai bukti komitmen pemerintah memperbarui alat utama sistem senjata (alutsista). Ia menyebut bahwa kedatangan ini akan makin memperkuat kekuatan pertahanan serta mobilitas udara nasional.
Secara keseluruhan, pesawat Airbus A400M pesanan Indonesia merupakan bagian dari upaya modernisasi militer yang matang. Dengan kemampuan operasional tinggi dan fleksibilitas strategis, diharapkan pesawat ini akan menjadi tulang punggung dukungan udara dalam berbagai skenario termasuk krisis dan bencana.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dipersiapkan secara matang, kedatangan A400M akan memperkuat kemampuan TNI AU melaksanakan misi darurat dan transportasi strategis.
Dengan cakupan operasional luas, A400M diharapkan mempercepat respons pemerintah dalam keadaan bencana.
Pelatihan personel dan kesiapan fasilitas seperti hanggar harus terus berjalan untuk kelancaran operasional awal.
Transisi dari Hercules ke A400M memungkinkan efisiensi pengiriman logistik antar pulau skala besar.
Secara keseluruhan, modernisasi ini menjadi langkah konkret dalam menyelaraskan TNI AU dengan angkatan udara global (*).


























