Buton Tengah EKOIN.CO – Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri acara penandatanganan Berita Acara hibah tanah antara Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Yayasan Pondok Pesantren Al Ikhlas, dan Masyarakat Adat pada Minggu (31/8/2025). Acara ini digelar dalam rangka pembangunan Pondok Pesantren Al Ikhlas serta Kampus B Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Penandatanganan hibah tanah tersebut menandai langkah penting dalam pengembangan pendidikan berbasis agama di wilayah Buton Tengah. Pemerintah daerah bersama masyarakat berkomitmen memperkuat sektor pendidikan dengan menghadirkan fasilitas pesantren dan perguruan tinggi agama Islam.
Luas tanah yang dihibahkan mencapai 25 hektare. Rinciannya, 5 hektare diperuntukkan bagi pembangunan Pondok Pesantren Al Ikhlas, sedangkan 20 hektare lainnya untuk pembangunan Kampus B IAIN Kendari.

Dukungan Pemerintah dan Kementerian Agama
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi terhadap langkah pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Ia menilai hibah tanah ini menjadi wujud nyata komitmen bersama untuk membangun kota santri sekaligus kota pendidikan di Sulawesi Tenggara.
“Hanya itu yang kita akan warisi nanti di akhirat. Wakaf itu adalah membangun bangunan surga lebih tinggi nanti di akhirat,” tegas Nasaruddin dalam sambutannya di Buton Tengah.
Ia menambahkan, pesantren tidak hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pembentukan karakter. “Sebentar lagi kita akan buka pondok sendiri di sini. Apa yang dipelajari di sekolah diamalkan di pondok. Itu pendidikan karakter,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan pesantren dan kampus baru akan menjadi fondasi lahirnya generasi santri yang berilmu, berakhlak, serta siap menghadapi tantangan zaman. Hal ini juga diharapkan menjadi pemicu bagi daerah lain untuk mengembangkan pendidikan berbasis Islam.
Kehadiran Tokoh dan Harapan Transformasi Pendidikan
Acara penandatanganan hibah tanah dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Buton Tengah, jajaran Kementerian Agama, serta tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program pembangunan pendidikan Islam di Buton Tengah.
Menag menegaskan bahwa langkah ini merupakan awal dari transformasi pendidikan di wilayah tersebut. “Dengan adanya hibah tanah ini, pembangunan pesantren dan kampus akan menjadi fondasi lahirnya generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan siap memimpin bangsa,” ungkapnya.
Selain itu, keberadaan pondok pesantren diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Pesantren menjadi pusat pembelajaran agama sekaligus penguatan moral generasi muda.
Bupati Buton Tengah dalam keterangannya menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama. Ia berharap pembangunan pesantren dan kampus dapat berjalan lancar dan segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara juga menambahkan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi Buton Tengah, tetapi juga bagi seluruh provinsi.
Transformasi pendidikan ini diharapkan melahirkan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing secara nasional dan internasional. Selain itu, kehadiran kampus baru akan memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat setempat.
Langkah besar ini sejalan dengan program pemerintah yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan agama di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, pembangunan pendidikan Islam diyakini akan lebih cepat terealisasi.
Selain pembangunan fisik, Kementerian Agama juga berkomitmen mendukung kurikulum berbasis karakter. Sistem pendidikan berbasis pesantren akan memperkuat nilai-nilai akhlak di tengah masyarakat.
Dalam jangka panjang, keberadaan Pondok Pesantren Al Ikhlas dan Kampus B IAIN Kendari akan menjadi ikon pendidikan baru di Sulawesi Tenggara. Kehadirannya diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk menempuh pendidikan berbasis agama yang modern dan berdaya saing.
Pembangunan fasilitas pendidikan tersebut juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan hadirnya ribuan mahasiswa, masyarakat sekitar berpeluang memperoleh manfaat dari sektor usaha dan jasa pendukung.
Langkah hibah tanah ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan masyarakat adat terhadap pengembangan pendidikan Islam. Dukungan ini memperlihatkan sinergi antara pemerintah, yayasan, dan masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan.
Menteri Agama mengakhiri sambutannya dengan doa agar pembangunan berjalan lancar dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Buton Tengah dan sekitarnya.
Sebagai penutup, keberhasilan ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, melainkan juga tentang membangun peradaban. Pendidikan agama menjadi fondasi bagi generasi muda dalam menatap masa depan dengan penuh optimisme.
Dalam perspektif pembangunan daerah, langkah ini adalah investasi jangka panjang. Masyarakat setempat akan menikmati manfaat pendidikan, ekonomi, dan sosial yang lebih luas.
Kehadiran Pondok Pesantren Al Ikhlas dan Kampus B IAIN Kendari akan menjadi tonggak baru lahirnya kota pendidikan berbasis Islam di Sulawesi Tenggara. Dengan dukungan semua pihak, cita-cita menjadikan Buton Tengah sebagai pusat pendidikan agama dapat segera terwujud.
Pendidikan berbasis pesantren yang diperkuat dengan kehadiran kampus negeri akan memberikan nilai tambah dalam membentuk generasi bangsa yang unggul. Sinergi antara ilmu pengetahuan dan akhlak akan menjadi ciri khas Buton Tengah di masa depan.
Dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama memperlihatkan komitmen terhadap pembangunan pendidikan Islam. Dengan demikian, kolaborasi yang terjalin dapat terus diperkuat demi mencetak generasi yang berdaya saing dan berakhlak mulia.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v