LONDON EKOIN.CO – Manchester United kembali gagal meraih kemenangan perdana mereka di Premier League musim 2025/2026 setelah ditahan imbang Fulham dengan skor 1-1 di Craven Cottage, Minggu (24/8/2025). Hasil seri ini membuat Setan Merah mengulang masalah lama mereka yang belum terselesaikan.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
MU sebelumnya datang ke London dengan ambisi besar. Setelah kalah 1-2 dari Arsenal di pekan pertama, Ruben Amorim ingin membawa timnya bangkit. Namun, meski unggul terlebih dahulu, kesalahan individu dan keputusan kontroversial membuat kemenangan kembali sirna.
Penyakit Lama Manchester United Terulang
Setan Merah terlihat kesulitan menghadapi tim papan tengah dan papan bawah. Hal ini kembali terlihat saat melawan Fulham. Jika melawan Arsenal permainan MU penuh dominasi meski kalah, maka di Craven Cottage permainan mereka mandek menghadapi permainan fisik The Cottagers.
Permasalahan ini bukan kali pertama terjadi. Sejak musim lalu, MU kerap buntu menghadapi lawan yang bermain rapat dan agresif. Amorim menyadari bahwa timnya harus segera menemukan solusi jika ingin bersaing di papan atas Liga Inggris.
Selain itu, performa lini depan juga belum menunjukkan konsistensi. Meski sempat unggul, serangan MU mudah terbaca. Kelemahan ini semakin mempertegas bahwa masalah klasik mereka masih berlanjut.
Blunder, Penalti, dan Pergantian yang Membingungkan
Gol Fulham lahir akibat blunder fatal Diogo Dalot. Saat MU unggul, sang bek kehilangan konsentrasi sehingga bola berhasil direbut lawan dan dikonversi menjadi gol oleh Emile Smith Rowe. Situasi ini menjadi catatan serius bagi Amorim karena kesalahan individu berulang kali mengorbankan hasil tim.
Tak hanya blunder, kegagalan Bruno Fernandes mengeksekusi penalti juga berpengaruh besar. Tendangan kapten MU justru melambung tinggi dan membuat momentum Setan Merah mengendur. Fulham memanfaatkan situasi itu untuk meningkatkan tekanan hingga akhir laga.
Di sisi lain, keputusan Ruben Amorim juga menuai kritik. Pergantian pemainnya dinilai tidak efektif. Casemiro digantikan Manuel Ugarte yang justru tidak mampu menjaga tempo permainan. Saat MU butuh gol, Amorim malah memasukkan Harry Maguire dan Ayden Heaven, bukan opsi menyerang seperti Joshua Zirkzee.
MU sempat terlihat lebih hidup saat bermain dengan skema false nine menggunakan Mason Mount. Namun intensitas menurun ketika Benjamin Sesko masuk. Striker muda itu tidak mendapatkan suplai bola yang cukup sehingga lini depan kembali tumpul.
Hasil imbang ini memperpanjang catatan buruk MU dalam dua laga awal. Amorim menegaskan bahwa timnya harus segera menemukan identitas bermain yang konsisten. “Kami lupa cara bermain di momen-momen penting,” ujarnya dengan nada kesal.
Kini, para suporter menuntut perubahan cepat. Dengan skuad mahal yang dimiliki, hasil imbang beruntun jelas bukan yang diharapkan. Jadwal berat menanti, dan tanpa pembenahan, MU bisa kembali tersandung di awal musim.
Hasil imbang melawan Fulham memperlihatkan kelemahan lama Manchester United yang masih menghantui. Tim ini belum mampu mengatasi lawan dengan gaya bermain fisik.
Selain itu, blunder individu kembali merugikan tim. Amorim harus mencari solusi agar kesalahan seperti ini tidak terulang.
Kegagalan penalti Fernandes juga menjadi momen krusial yang merusak kepercayaan diri tim. Efeknya terlihat jelas hingga akhir laga.
Pergantian pemain Amorim dinilai tidak memberikan pengaruh positif. Keputusan taktikalnya perlu dievaluasi jika tidak ingin kehilangan dukungan publik.
Manchester United harus segera bangkit. Jika masalah lama terus berulang, peluang mereka untuk bersaing di Liga Inggris musim ini akan semakin tipis. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v