Jakarta Ekoin.co – Transjakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi kembali mengaktifkan halte busway Senen pada Senin, 8 September 2025. Halte yang sempat terbakar akibat kerusuhan akhir Agustus lalu ini sudah dapat digunakan masyarakat, meskipun masih dalam tahap pembangunan. Saat ini, pengerjaan masih berfokus pada pemasangan lift dan pengecatan ulang fasilitas.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Kepastian operasional halte ini disampaikan oleh pihak PT Transjakarta setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kehadiran kembali halte tersebut diharapkan dapat memulihkan layanan transportasi publik di kawasan pusat ibu kota yang sebelumnya terganggu akibat peristiwa pembakaran.
Menurut pantauan di lokasi, meskipun belum sepenuhnya rampung, area tunggu penumpang dan jalur masuk halte sudah dapat digunakan. Beberapa petugas terlihat membantu penumpang yang hendak menggunakan layanan bus Transjakarta di titik tersebut.
Latar Belakang Terbakarnya Halte
Peristiwa pembakaran halte busway Senen terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025 sekitar pukul 20.40 WIB. Insiden itu berlangsung setelah adanya penggerudukan di markas Brimob Kramat Kwitang. Kerusuhan pecah akibat ketegangan massa dengan aparat, menyusul insiden pada 28 Agustus malam ketika sebuah kendaraan taktis Brimob melindas Affan, seorang pengemudi ojek online.

Dalam kejadian itu, massa melampiaskan amarah dengan membakar sejumlah fasilitas publik. Tidak hanya halte busway, sebuah pos polisi di perempatan lampu merah Atrium Senen juga ikut menjadi sasaran amuk. Kerusakan parah membuat kedua fasilitas tidak dapat difungsikan selama beberapa hari.
BACA JUGA: Prabowo Reshuffle 5 Menteri di Kabinet, dari Menko Polkam, Menkeu hingga Menpora
Seiring waktu, perbaikan darurat dilakukan. Pos polisi di kawasan Atrium Senen kini sudah kembali berfungsi. Sementara itu, halte Transjakarta mulai dipulihkan secara bertahap hingga akhirnya dapat kembali beroperasi pada awal September ini.
Pihak Transjakarta menegaskan bahwa layanan publik tidak boleh terhenti terlalu lama. Karena itu, langkah percepatan perbaikan menjadi prioritas. “Kami bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk memastikan halte ini segera kembali melayani warga,” ujar salah satu pejabat Transjakarta.
Perubahan Nama Halte
Hal menarik dari pengoperasian kembali halte busway Senen adalah pergantian nama. Halte yang sebelumnya dikenal sebagai Central Senen kini resmi berganti menjadi Halte Jaga Jakarta. Perubahan ini dimaksudkan sebagai simbol sekaligus pengingat bagi warga agar bersama-sama menjaga fasilitas umum.
Pramono, salah satu pejabat yang hadir dalam peresmian, menjelaskan bahwa nama baru tersebut memiliki makna khusus. “Perubahan ini tentunya dengan maksud agar kita semua menjaga Jakarta secara bersama-sama. Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan masyarakat,” ujarnya.
Nama baru itu mendapat sambutan beragam dari masyarakat. Sebagian menilai langkah tersebut positif karena mengandung pesan moral, sementara lainnya masih terbiasa dengan penyebutan lama. Namun, pihak pemerintah memastikan bahwa perubahan nama akan tetap berlaku resmi.
Selain halte utama, jalur penyeberangan orang atau JPO dari arah underpass Senen menuju Kramat Raya masih belum dapat digunakan. Bagian tersebut mengalami kerusakan cukup parah akibat kebakaran dan masih dalam tahap renovasi.
Ke depan, proses pembangunan akan dilanjutkan hingga seluruh fasilitas kembali pulih. Fokus berikutnya mencakup penyelesaian akses JPO, pemasangan sistem keamanan tambahan, dan penataan ulang area sekitar halte.
Masyarakat pengguna transportasi umum menyambut baik dibukanya kembali halte. Banyak penumpang yang merasa lebih terbantu karena tidak lagi perlu berjalan jauh ke halte lain. Sejumlah warga juga berharap fasilitas ini lebih dijaga agar tidak kembali rusak.
Sementara itu, layanan Transjakarta dari Halte Jaga Jakarta sudah kembali normal untuk beberapa rute utama. Petugas mengimbau penumpang agar tetap tertib, mengingat area halte masih dalam proses penyelesaian pembangunan.
Pengaktifan kembali halte ini menandai upaya pemerintah memulihkan kepercayaan publik terhadap fasilitas umum pascakerusuhan. Dengan adanya perubahan nama dan perbaikan fasilitas, halte di kawasan Senen diharapkan menjadi simbol kebersamaan warga menjaga ibu kota.
Dalam kesempatan itu, pihak Transjakarta juga berencana menambah pengamanan di halte-halte strategis, termasuk Senen. Hal ini untuk memastikan fasilitas publik tetap aman dari potensi gangguan.
Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan halte bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga simbol kebangkitan kembali fasilitas umum pascainsiden. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam menjaga halte sangat dibutuhkan.
Sebagai bagian dari transportasi massal, halte busway Senen menjadi penghubung vital antara berbagai rute Transjakarta. Kehadirannya di kawasan pusat aktivitas warga menjadikannya salah satu titik strategis di Jakarta.
Akhirnya, dengan kembali beroperasinya halte ini, masyarakat diharapkan bisa kembali mendapatkan layanan transportasi yang aman dan nyaman. Pemulihan fasilitas publik ini menjadi langkah awal membangun Jakarta yang lebih tertib dan terjaga.