Makassar EKOIN.CO – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengapresiasi perkembangan Sekolah Rakyat di Kota Makassar yang terus menunjukkan kemajuan meski menghadapi berbagai tantangan. Ia menilai, sekolah berbasis asrama tersebut mampu memberi warna baru dalam sistem pendidikan, khususnya dalam membentuk karakter dan kemandirian siswa.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 23 Makassar, Jumat (5/9/2025), Gus Ipul mengungkapkan kebanggaannya. “Ini kali kedua saya datang ke sini. Waktu pertama kali belum ada penyelenggaraan Sekolah Rakyat, sekarang sudah berjalan dan saya bersyukur mendapat laporan dari kepala sekolah, para guru, dan kepala sentra yang mendukung penyelenggaraannya. Alhamdulillah, semuanya berjalan baik,” ujarnya.
Tantangan Adaptasi Sekolah Rakyat
Mensos menjelaskan, tantangan terbesar pada awal penyelenggaraan Sekolah Rakyat adalah proses adaptasi siswa dengan pola hidup berasrama. Menurutnya, banyak siswa yang awalnya merasa rindu keluarga atau terbiasa dengan kebiasaan rumah. Namun, seiring waktu mereka mulai terbiasa.
“Anak-anak kita masih ada yang kangen orang tua atau terbiasa dengan pola hidup di rumah. Tapi pelan-pelan, mereka mulai bisa menyesuaikan diri. Saya bangga karena kepercayaan dirinya mulai muncul. Anak-anak ini istimewa, anak-anak hebat. Kalau diarahkan dengan benar, mereka akan menjadi generasi tangguh,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, praktik baik yang sudah berjalan perlu dipertahankan. Kekurangan yang masih ada, lanjutnya, harus segera diperbaiki agar sekolah semakin optimal. Salah satu hal yang ia soroti adalah meningkatnya kepercayaan diri siswa dalam berinteraksi serta mengikuti pembelajaran.
Untuk menyamakan kemampuan siswa dari latar belakang yang berbeda, pihak sekolah menerapkan masa matrikulasi selama tiga bulan sebelum pembelajaran reguler. Dari laporan guru, program tersebut berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Konsistensi dan Dukungan Pemerintah
Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi antara kepala sekolah, guru, wali asrama, serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. “Dinamikanya pasti ada karena kita mendidik anak-anak dengan latar belakang berbeda. Maka harus ada kesediaan berkolaborasi antara kepala sekolah, guru, wali asrama, dan semua pihak yang terlibat,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengakui masih ada keterbatasan sarana dan tenaga pendidik. Pemerintah, kata dia, terus berusaha mencarikan solusi agar kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Ia mencontohkan, kebutuhan guru matematika masih belum sepenuhnya terpenuhi, meski sudah ada upaya mengisi kekurangan dengan guru yang ada.
“ Ada yang kurang tapi masih bisa di-back up oleh guru lain. Sampai sekarang kita masih melakukan seleksi untuk menambah tenaga pengajar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan pemerintah akan terus mengawal perkembangan Sekolah Rakyat yang kini telah hadir di lebih dari 100 titik di berbagai daerah Indonesia. “Saya ikuti terus perkembangan Sekolah Rakyat di 100 titik. Meski ada hambatan, semuanya pelan-pelan bisa diatasi. Konsistensi dan kolaborasi menjadi kunci,” pungkasnya.
Perkembangan Sekolah Rakyat di Makassar menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berasrama mampu melatih kemandirian siswa sejak dini. Dukungan dari guru dan wali asrama memberikan ruang bagi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Meski masih ada kendala sarana dan tenaga pengajar, semangat siswa untuk belajar tetap tinggi. Program matrikulasi yang diterapkan terbukti efektif dalam menyetarakan kemampuan antar siswa.
Kementerian Sosial menunjukkan komitmen dengan terus memantau sekaligus menambah dukungan agar sekolah ini berkembang. Harapan besar diletakkan pada konsistensi, kolaborasi, dan inovasi pembelajaran.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang tangguh, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Perjalanan panjang Sekolah Rakyat di berbagai daerah akan menjadi fondasi kuat bagi sistem pendidikan inklusif.
Dengan semangat gotong royong, seluruh pihak diharapkan terus bersinergi agar Sekolah Rakyat mampu menjadi teladan bagi pendidikan nasional. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v