Jakarta, EKOIN.CO – Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 resmi dibuka pada Sabtu (21/6/2025) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar. Ribuan masyarakat memenuhi area pembukaan yang diawali dengan Peed Aya atau pawai budaya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas tingginya partisipasi generasi muda Bali dalam perhelatan budaya tahunan tersebut.
“PKB menjadi ruang ekspresi kesenian dan kreativitas orang Bali dan kita lihat banyak sekali anak muda. Ini adalah satu hal yang perlu kita apresiasi,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa saat menghadiri Peed Aya atau pawai budaya sebagai acara pembuka Pesta Kesenian Bali 2025, Sabtu (21/6/2025) di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Denpasar, Bali.
PKB merupakan salah satu event budaya unggulan yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Keberadaan PKB dalam KEN membuatnya menjadi agenda wisata yang ditunggu-tunggu setiap tahun.
“Pesta Kesenian Bali juga masuk dalam Karisma Event Nusantara, (bahkan) setiap tahun masuk dalam KEN. Jadi setiap tahunnya wisatawan sudah bisa mengagendakan di tanggal berapa harus ke Bali untuk bisa menyaksikan Pesta Kesenian Bali,” ujar Wamenpar.
Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Menurut Ni Luh Puspa, penyelenggaraan PKB berdampak besar pada perekonomian masyarakat Bali, khususnya di Denpasar dan sekitarnya.
Perputaran ekonomi pada PKB 2024 yang digelar selama satu bulan tercatat mencapai sekitar Rp192,3 miliar. Angka tersebut menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi dari event seni budaya.
Selain itu, kegiatan ini juga berdampak positif pada sektor perhotelan. Tingkat hunian penginapan di sekitar lokasi PKB meningkat sekitar 2% dibandingkan hari-hari biasa.
“Jadi ini sangat baik karena langsung dirasakan masyarakat,” katanya.
Wamenpar berharap PKB dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya yang melibatkan masyarakat secara luas.
Menjadi Panggung Global bagi Seniman
PKB 2025 berlangsung dari 21 Juni hingga 19 Juli 2025 dan melibatkan sebanyak 20 ribu seniman. Mereka akan menyuguhkan ratusan pertunjukan seni yang menampilkan kekayaan budaya Bali.
Tak hanya seniman lokal, Pesta Kesenian Bali tahun ini juga menghadirkan seniman dari berbagai negara melalui ajang Bali World Culture Celebration (BWCC).
Keterlibatan seniman internasional ini memperkuat posisi PKB sebagai panggung budaya yang inklusif dan berskala global. Kehadiran mereka juga menambah daya tarik bagi wisatawan asing.
Turut hadir dalam pembukaan PKB 2025 mendampingi Wamenpar Ni Luh Puspa, yaitu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto; serta Asisten Deputi Event Nasional, Ni Komang Ayu Astiti.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung event-event budaya yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.
Pesta Kesenian Bali 2025 menunjukkan bahwa seni dan budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal yang nyata. Dengan menyedot wisatawan dan perputaran uang yang besar, PKB memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Partisipasi generasi muda menjadi indikator penting bahwa PKB tidak hanya menjaga tradisi, tapi juga menumbuhkan ruang kreatif baru yang lebih inklusif. Kolaborasi lokal dan global dalam acara ini memperkaya pengalaman budaya Bali di mata dunia.
Sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara, PKB tidak hanya menjadi kebanggaan Bali, tetapi juga milik seluruh bangsa. Pemerintah berharap daerah lain dapat mengambil inspirasi dari PKB untuk membangun kekuatan budaya masing-masing.(*)