Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memperluas promosi pariwisata Indonesia di kancah global. Hal ini disampaikan dalam Laporan Kinerja Bulanan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per April 2025 mencapai 1,16 juta.
Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,15 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2024. Adapun perjalanan wisatawan nusantara pada bulan April 2025 tercatat sebanyak 128,59 juta perjalanan.
“Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk mempertahankan capaian positif ini. Ke depan, Kementerian Pariwisata akan terus mendorong pertumbuhan wisatawan yang lebih merata dengan mempromosikan berbagai destinasi unggulan seperti destinasi pariwisata prioritas, destinasi regeneratif, dan kawasan ekonomi khusus yang mayoritas berada di luar Jawa,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti.
Ia juga menekankan pentingnya promosi yang merata ke seluruh Indonesia agar pariwisata nasional semakin inklusif dan berdaya saing tinggi.
Keterlibatan dalam Diplomasi Presiden Prancis
Widiyanti menambahkan, langkah strategis dilakukan melalui partisipasi aktif Kementerian Pariwisata saat kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia, 27–29 Mei 2025.
Keterlibatan tersebut mencakup dukungan pada agenda bilateral Presiden Macron dan Presiden Prabowo Subianto, serta penguatan kerja sama pariwisata melalui Joint Vision 2050 dan Cultural Declaration.
“Joint Vision 2050 bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata kedua negara melalui tiga pilar utama yakni peningkatan pertukaran wisatawan melalui penguatan konektivitas dan promosi pariwisata. Kemudian, pengembangan sumber daya manusia pariwisata dengan standar internasional, dan peningkatan investasi dan transformasi digital di sektor pariwisata,” katanya.
Widiyanti juga menjelaskan bahwa Cultural Declaration diarahkan untuk memperkuat pertukaran budaya kedua negara. Salah satu implementasinya adalah rencana penyelenggaraan pekan gastronomi Indonesia di Prancis.
“Dalam pelaksanaan Spouse Program di Jakarta, Kementerian Pariwisata mendukung penyelenggaraan pameran imersif bertajuk L’Art Botanique du Paradis di Museum Nasional, Jakarta,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Langkah Promosi di Berbagai Kawasan Dunia
Selain Prancis, Kemenpar aktif memperluas cakupan promosi ke Eropa, Amerika, dan Asia Timur melalui partisipasi dalam forum-forum internasional.
Pada 27 Mei 2025, Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam UN Tourism Executive Council 123rd Session di Spanyol. Dalam forum tersebut, sejumlah pertemuan bilateral digelar.
“Pertemuan bilateral berfokus pada peluang kerja sama konkret di sektor pariwisata, seperti pertukaran praktik terbaik atau best practices dan penguatan kolaborasi antarnegara,” tutur Wakil Menteri Pariwisata.
Sementara di Jepang, Kementerian Pariwisata berpartisipasi dalam World Osaka Expo 2025 pada 26–31 Mei 2025, dan menggelar forum bisnis investasi bertajuk “Health and Wellness Tourism” pada 3 Juni 2025.
“Acara ini dihadiri oleh 68 peserta yang terdiri dari perwakilan ASEAN-Japan Centre, pemerintah, serta pelaku usaha dari Indonesia dan Jepang. Dalam Forum ini, kami beserta para pelaku usaha asal Indonesia memaparkan berbagai peluang investasi yang ada di Tanah Air bagi para investor asal Jepang,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Kerja Sama Strategis dengan Tiongkok
Dalam rangkaian promosi ke luar negeri, Kementerian Pariwisata juga menjalin kerja sama dengan Tiongkok. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan pada 24–26 Mei 2025.
Kerja sama tersebut berlangsung bersamaan dengan kunjungan kerja Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang, ke Indonesia.
“MoU ini bertujuan untuk meningkatkan pertukaran kunjungan antara kedua negara secara khusus melalui kemudahan aktivitas promosi yang dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku usaha,” ujar Widiyanti.
Ia menegaskan bahwa penguatan sektor pariwisata hanya bisa dicapai melalui sinergi lintas lembaga dan negara mitra. Kolaborasi menjadi kunci kemajuan sektor ini di masa depan.
“Kementerian Pariwisata akan terus melangkah dengan prinsip keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global. Sembari memastikan bahwa pertumbuhan sektor ini sejalan dengan upaya pelestarian budaya dan lingkungan,” kata Menteri Widiyanti.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan serta partisipasi aktif dalam forum internasional menjadi bukti komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat sektor pariwisata nasional. Tidak hanya fokus pada jumlah, pemerintah juga mendorong pemerataan dan keberlanjutan dalam pengembangan destinasi.
Kementerian Pariwisata menyasar pasar global melalui kerja sama diplomatik, partisipasi dalam pameran internasional, hingga penandatanganan nota kesepahaman dengan negara mitra strategis seperti Prancis dan Tiongkok. Ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan nilai tambah sektor pariwisata Indonesia.
Dengan memperkuat branding pariwisata serta memperluas jejaring global, diharapkan sektor ini dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Strategi tersebut juga mengedepankan pelestarian budaya dan alam Indonesia sebagai nilai jual utama.(*)