Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyerahkan bantuan sebanyak 2.000 vial Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada Pemerintah Demokratik Timor-Leste. Penyerahan dilakukan di RSUD Ben Mboi, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (23/7/2025).
Seremoni penyerahan vaksin dilakukan sebagai respons atas permintaan resmi dari Pemerintah Timor-Leste. Tujuan utamanya adalah mendukung penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies yang tengah melanda negara tersebut.
Rabies masih menjadi salah satu penyakit zoonosis paling mematikan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, lebih dari 35.000 hingga 50.000 orang meninggal dunia setiap tahun akibat rabies, sebagian besar anak-anak.
Penyakit ini menyebar melalui hewan berdarah panas, terutama anjing dan kucing. Setidaknya 10 juta orang menerima vaksin anti rabies setiap tahunnya, dengan lebih dari 3,3 miliar orang tinggal di wilayah endemik rabies.
Penyerahan vaksin ini menegaskan peran Indonesia dalam kerja sama kesehatan lintas negara. Bantuan tersebut merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang bersifat regional dan berkelanjutan.
Wujud Solidaritas Kemanusiaan Indonesia-Timor Leste
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Andi Saguni, menyatakan bahwa penyerahan vaksin merupakan bentuk konkret solidaritas.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Hari ini kita menyerahkan sebanyak 2.000 vial vaksin anti rabies dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Pemerintah Timor-Leste,” ujar dr. Andi.
Ia menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan secara cepat menyusul permintaan resmi dari Pemerintah Timor-Leste kepada Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
“Permintaan ini datang langsung dari Pemerintah Timor-Leste, dan Menteri Kesehatan merespons dengan sigap. Ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional,” katanya.
Bantuan vaksin tersebut diharapkan dapat mempercepat pengendalian rabies di Timor-Leste. Wabah rabies di negara tersebut dinilai cukup serius dan memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Kontribusi ini juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap stabilitas dan ketahanan kesehatan kawasan Asia Tenggara secara umum.
Apresiasi dari Pemerintah Timor-Leste
Perwakilan Konsulat Timor-Leste, Cesaltina da Silva da Costa, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang disampaikan. Ia menyebutnya sebagai dukungan yang sangat dibutuhkan saat ini.
“Atas nama Pemerintah Timor-Leste, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kementerian Kesehatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini bukan hanya bentuk kerja sama teknis semata, melainkan simbol solidaritas dua bangsa yang saling terhubung secara sejarah dan budaya.
Cesaltina menekankan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan rabies dan menyelamatkan nyawa masyarakat, khususnya di daerah terdampak.
“Donasi ini mencerminkan semangat solidaritas kemanusiaan dan kepedulian lintas batas dalam menjaga kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Permintaan Dukungan Fasilitas Perbatasan
Pihak Konsulat juga berharap kerja sama antar negara ini berlanjut pada aspek teknis lainnya. Terutama, mereka mengharapkan peningkatan koordinasi dalam prosedur logistik dan karantina.
“Kami berharap koordinasi terkait fasilitas karantina di wilayah perbatasan dapat ditingkatkan, melalui dukungan dari instansi terkait seperti Karantina, Bea Cukai, dan Imigrasi di Indonesia,” tegas Cesaltina.
Bantuan vaksin tersebut akan langsung disalurkan ke otoritas kesehatan Timor-Leste untuk penanganan cepat wabah yang sedang berlangsung.
Langkah ini menandai awal dari kolaborasi kesehatan lintas batas yang lebih luas, seiring peningkatan kebutuhan kerja sama regional menghadapi ancaman kesehatan menular.
Kementerian Kesehatan RI berharap kolaborasi ini menjadi model kerja sama dalam menangani penyakit zoonosis di kawasan ASEAN.
Penyerahan 2.000 vial Vaksin Anti Rabies dari Pemerintah Indonesia kepada Timor-Leste menjadi langkah konkret solidaritas kemanusiaan yang penting. Bantuan ini merespons langsung kondisi darurat kesehatan akibat wabah rabies yang tengah terjadi di Timor-Leste.
Melalui kerja sama ini, Indonesia menunjukkan peran aktif dalam diplomasi kesehatan lintas negara, terutama dalam menjawab ancaman kesehatan menular yang tidak mengenal batas wilayah. Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk terus memperkuat peran regional Indonesia dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit zoonosis.
Diharapkan, bantuan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih strategis dan berkelanjutan, dalam membangun kawasan Asia Tenggara yang lebih sehat dan bebas rabies. Kolaborasi ini juga memperkuat hubungan erat antara Indonesia dan Timor-Leste di bidang kemanusiaan, kesehatan, dan solidaritas lintas batas.(*)