Jakarta, EKOIN.CO – Sebuah fenomena menarik kembali terjadi di dunia digital Indonesia. Kali ini, bukan tentang selebritas papan atas, melainkan artis dadakan — orang-orang biasa yang tiba-tiba meraih popularitas besar setelah konten mereka viral dan menjadi perbincangan publik.
Orang biasa kini bisa melejit jadi selebritas berkat konten viral di medsos. Banyak figur muncul hanya karena kualitas video memikat tanpa latar belakang profesi hiburan.
Tren Viral Artis Dadakan
Sejumlah individu awalnya hidup sederhana, kini mendadak jadi sorotan setelah video mereka tersebar luas di media sosial. Tren ini menunjukkan bahwa siapa saja bisa menjadi terkenal jika videonya cukup unik atau menyentuh hati publik.
Beberapa figur berhasil meraih berbagai kesempatan, mulai dari tawaran tampil di televisi hingga merilis karya sendiri, termasuk lagu dan produk kolaborasi.
Contoh Individu yang Viral
Nissa Rizki
Awalnya dikenal sebagai pengamen gerobak. Video nyanyiannya viral hingga membuat publik terpukau. Kini ia bahkan merilis single dan mendapat dukungan beasiswa dari Ruben Onsu .
Denise Chariesta
Viral karena unggahan hangout di restoran mewah, Denise sempat menuai kontroversi dan komentar negatif. Meski begitu, ia akhirnya diundang tampil di talkshow televisi .
Alwiansyah (Alwy)
Pemuda ini viral setelah bernyanyi dangdut dengan ekspresi wajah khas yang mengundang gelak tawa. Video tersebut membuatnya mendapat perhatian khusus di media sosial .
Ade Londok
Mulai dikenal lewat video review makanan yang lucu dan jujur. Keberhasilannya membuat ia tampil di berbagai acara TV, mengokohkan statusnya sebagai seleb dadakan .
Dimas Ahmad (Dimas Ramadhan)
Dikenal setelah video jualan bakso ikan viral—netizen menyebut ia mirip Raffi Ahmad. Seakan menjadi pintu masuk ke dunia hiburan dadakan .
Persepsi Publik dan Psikolog tentang Fenomena Ini
Menurut psikolog dokter Lita Gading, fenomena artis dadakan ini merupakan efek langsung dari teknologi dan media sosial. Konten menarik bisa mendorong seseorang jadi terkenal dalam sekejap, baik secara positif maupun negatif.
“Ini kan dampak dari teknologi, orang tanpa disengaja bisa menjadi terkenal karena viral atau kontennya bagus sehingga disukai dan menjadi pembicaraan banyak orang.”
Namun, banyak dari mereka yang tidak bertahan lama. Sebab, jika tak memiliki bekal skill, pendidikan, atau inovasi, popularitas viral sering kali hanya bersifat sementara .
Dampak Positif dan Tantangan
Bagi beberapa artis viral, kesempatan baru terbuka lebar, seperti kolaborasi, endorsement, hingga beasiswa.
Di sisi lain, tekanan pasar dan ekspektasi tinggi membuat mereka harus cepat beradaptasi atau menghadapi risiko tertinggal. Penguatan mental dan dukungan edukatif menjadi sangat penting.
Kisah Konten Kreator Masa Kini
Remaja TikTok seperti Bowo Alpenliebe tersebut sebagai contoh khas artis viral generasi milenial. Ia sering tampil lewat lipsync atau tarian, dan mendulang jutaan pengikut. Popularitasnya bahkan mendorong adanya jumpa fans .
Konten kreator lain seperti duo Sinta & Jojo, Mimi Peri, dan bayi Tatan pun sempat viral karena video lucu atau menggemaskan mereka .
Media Menyikapi Fenomena Ini
Media mainstream hingga portal hiburan, seperti Liputan6.com dan KapanLagi.com, rutin menyorot kisah artis dadakan ini. Mereka mengangkat dari sisi sosok yang viral maupun analisis psikologis tentang dampak jangka panjang.
Popularitas digital kini lebih inklusif; siapa pun bisa viral jika kontennya tepat dan timing-nya pas. Namun kesuksesan jangka panjang tetap membutuhkan persiapan mental, skill, edukasi, dan inovasi.
Beberapa figur seperti Nissa Rizki dan Ade Londok berhasil melanjutkan perjalanan karier meski berangkat dari viral, membuktikan bahwa siap mental dan dukungan tepat bisa mengubah popularitas instan menjadi karier berkelanjutan.
Bagi publik, penting untuk menyikapi fenomena artis dadakan dengan bijak. Viral itu bukan jaminan kesuksesan jangka panjang.
Media dan platform digital perlu berperan dalam memberikan edukasi tentang perkembangan karier setelah viral.
Bagi sang figur viral, persiapkan bekal skill dan mental agar bisa bertahan di industri hiburan.
Dukungan dari keluarga dan orang terdekat menjadi landasan penting untuk stabilitas.
Terakhir, masyarakat selayaknya memberi apresiasi pada capaian mereka, namun tetap realistis memahami tantangan di balik layar.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v