Jakarta, EKOIN.CO – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Discover Betawi Art and Culture Tahun 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/6). Acara ini digelar sebagai bentuk upaya pelestarian budaya Betawi di ruang-ruang strategis kota.
Acara ini menghidupkan kekayaan khas Betawi melalui seni pertunjukan, kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga cerita dari para maestro budaya. Lokasi pelaksanaannya dipilih secara strategis agar bisa menjangkau warga lokal dan tamu internasional.
Dalam sambutannya, Rano Karno mengapresiasi Hotel Borobudur sebagai mitra dalam pelestarian budaya Betawi secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga warisan budaya lokal.
“Kegiatan ini bukan sekadar festival seni, tetapi juga bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, pelaku budaya, dan sektor perhotelan. Inisiatif ini menghadirkan kekayaan budaya Betawi ke ruang-ruang strategis kota, tempat yang menjadi simpul pertemuan warga lokal dan tamu dari berbagai belahan dunia,” ujar Wagub Rano.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Balairung Sedaya yang sebelumnya telah dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan cakupan yang lebih luas dan meriah.
Menyambut Jakarta 500 Tahun
Wagub Rano menjelaskan bahwa Discover Betawi Art and Culture bukan hanya perayaan seni, tetapi bagian dari visi Jakarta sebagai kota global yang tetap berakar pada nilai lokal. Kegiatan ini dirancang menyambut usia Jakarta ke-500 tahun pada 2027.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menghidupkan ruang publik dan privat dengan nuansa budaya lokal, memberikan ruang yang layak bagi para seniman, sekaligus memperkuat jiwa Jakarta sebagai kota modern yang tetap menjunjung tinggi jati diri budayanya,” jelas Wagub Rano.
Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak dapat dilakukan pemerintah sendiri. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menggandeng berbagai pihak agar gerakan budaya ini menjangkau lebih luas.
“Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperluas gerakan budaya ini ke lebih banyak ruang dan sektor. Kita ingin budaya Betawi tidak sekadar dikenal, tetapi juga dibanggakan dan diwariskan dengan penuh kesadaran. Semoga langkah ini menjadi bagian dari perjalanan Jakarta sebagai kota global yang berkarakter, berbudaya, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Acara ini dijadwalkan berlangsung hingga Juli 2025 dan mencakup berbagai kegiatan kebudayaan yang tersebar di beberapa hotel lainnya di Jakarta.
Variasi Kegiatan dan Ragam Festival
“Kegiatan ini ditujukan untuk mengangkat kebudayaan, kuliner dan segala macam ciri khas Betawi,” ucap Rano. Hal ini menunjukkan semangat Pemprov untuk mempromosikan budaya Betawi ke tingkat nasional dan global melalui medium yang inklusif.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari kelanjutan inisiatif Balairung Sedaya yang kini dikemas dalam skala lebih besar. Formatnya pun diperluas ke sembilan hotel lain di Jakarta untuk menjangkau lebih banyak pengunjung.
Rano menyebutkan bahwa pemilihan lokasi hotel berbintang merupakan strategi agar budaya Betawi bisa dikenalkan kepada tamu dari mancanegara. Ini bagian dari upaya memperkenalkan Jakarta sebagai kota seni dan budaya kelas dunia.
Dipaparkannya bahwa rangkaian acara mencakup pertunjukan seni, sajian kuliner, kerajinan tangan, serta kisah dari maestro budaya. Ada juga lomba, bazar, dan festival yang menjadi jembatan partisipasi masyarakat lintas generasi.
Diharapkan kegiatan ini bisa menghidupkan kembali ruang-ruang kota dengan nuansa lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya yang ada di tengah arus modernisasi Jakarta.
Kegiatan Edukatif dan Hiburan Tradisional
Menurut Rano, pihaknya memahami bahwa pelestarian budaya tidak dapat dijalankan oleh pemerintah sendiri. Oleh karena itu, masyarakat diajak untuk memperluas gerakan budaya ke ruang dan sektor lain.
“Kita ingin budaya Betawi tidak sekadar dikenal. Tapi juga dibanggakan dan diwariskan dengan penuh kesadaran,” tegasnya. Seruan ini menjadi ajakan konkret kepada seluruh warga Jakarta untuk terlibat aktif.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochammad Miftahulloh Tamary, menyampaikan bahwa acara tahun ini mengusung tema “Warisan dan Modernisasi Kuliner Betawi”. Tema tersebut menjadi jembatan antara tradisi dan perkembangan zaman.
Ia menuturkan, rangkaian kegiatan akan mencakup seminar budaya, talkshow, festival kuliner Betawi, hingga kompetisi pencak silat tradisional. Parade budaya juga akan menjadi salah satu acara utama.
“Hingga Juli nanti akan ada bazar UMKM, kuliner dan aksesori Betawi serta Bogor Cafe Rasa Betawi. Kalau Parade Betawi rencananya dilaksanakan di kawasan hotel pada 22 Juni,” ungkapnya.
Kegiatan Discover Betawi Art and Culture 2025 menjadi momentum strategis untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal di tengah kota yang terus tumbuh sebagai pusat ekonomi dan wisata. Pemilihan lokasi hotel berbintang menunjukkan strategi pemasaran budaya yang menyasar kalangan internasional secara langsung.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan rangkaian kegiatan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang kekayaan tradisi Betawi. Kegiatan seperti talkshow budaya, wisata sejarah, hingga festival seni membuka ruang interaksi lintas usia dan latar belakang.
Pelibatan masyarakat dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam pelestarian budaya. Kolaborasi lintas sektor seperti ini perlu diperluas dan dijadikan model dalam perencanaan pembangunan kota berbasis budaya. Semangat ini menjadi modal kuat dalam perjalanan Jakarta menuju kota global yang berkarakter.(*)