Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah akan meluncurkan program strategis nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) pada 21 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah, sebagai bagian dari penguatan ekonomi dan ketahanan desa.
Program KDMP difokuskan sebagai penggerak utama ekonomi rakyat yang berbasis desa dan kelurahan. Inisiatif ini mengintegrasikan distribusi kebutuhan dasar seperti gas LPG, pupuk, pangan, layanan farmasi, serta keuangan digital.
Peluncuran program tersebut menjadi tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih. KDMP diharapkan menjadi solusi konkret memperkuat desa mandiri.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut ambil bagian melalui pembangunan Klinik dan Apotek Desa yang akan beroperasi dalam jaringan koperasi. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan layanan kesehatan langsung di tingkat lokal.
Hingga pertengahan Juli 2025, pembangunan infrastruktur Apotek Desa telah menjangkau 103 titik proyek percontohan (mockup) di berbagai daerah Indonesia.
Dukungan Lintas Kementerian
Dalam rapat finalisasi yang digelar di Gedung Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (15/7/2025), Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan optimisme terhadap progres pelaksanaan program KDMP.
“Jadi ini nanti akan kami intensifkan komunikasi lagi dengan para kepala desa yang ada,” ujar Budi dalam forum koordinasi tersebut yang turut dihadiri oleh kementerian dan lembaga terkait.
Sebagian besar titik apotek telah memasuki tahap akhir dan siap operasional. Pemerintah pusat mendorong keterlibatan lintas sektor untuk mempercepat realisasi dan efektivitas layanan.
Kementerian Pertahanan juga memberikan kontribusi signifikan melalui pengadaan dan hibah obat-obatan esensial guna memperkuat layanan dasar kesehatan di desa.
“Jenis obat yang disalurkan seperti Paracetamol, Asam Mefenamat, dan Cefadroxil,” ungkap Menkes menambahkan dalam rapat tersebut.
Jaminan Akses Kesehatan Merata
Data dari Kemenkes menyebutkan distribusi obat meliputi 11.537.180 tablet Paracetamol, 4.716.981 kaplet Asam Mefenamat, dan 1.200.000 kapsul Cefadroxil untuk kebutuhan awal pelayanan.
Ketiga jenis obat tersebut mencakup obat penurun panas, anti peradangan, dan antibiotik dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa.
Langkah ini merupakan respons pemerintah terhadap ketimpangan akses layanan farmasi dan medis di wilayah pelosok Indonesia.
Kolaborasi dengan industri farmasi nasional, koperasi desa, dan BUMN akan memperkuat keberlanjutan penyediaan layanan ini dalam jangka panjang.
Peluncuran KDMP juga sejalan dengan target jangka panjang menuju desa sehat, produktif, dan mandiri dalam kerangka Indonesia Emas 2045.
Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada 21 Juli 2025 merupakan strategi nasional untuk memperkuat fondasi ekonomi dan kesehatan masyarakat desa. Program ini menyatukan berbagai sektor untuk menciptakan sistem terpadu dan merata di seluruh wilayah.
Dukungan konkret dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan membuktikan bahwa lintas sektor pemerintah memiliki visi sama dalam membangun akses kesehatan dasar yang lebih adil. Pembangunan Apotek Desa menjadi tonggak utama dalam menjawab kesenjangan pelayanan.
Dengan hadirnya KDMP, pemerintah berharap tercipta sinergi berkelanjutan antara warga, koperasi, dan negara. Harapan ini sekaligus menjadi langkah awal menuju ketahanan desa dalam menyongsong Indonesia yang lebih mandiri dan inklusif pada 2045.(*)