Jakarta, EKOIN.CO – Menentukan waktu yang tepat untuk berolahraga menjadi pertanyaan umum di tengah kesibukan masyarakat modern. Aktivitas fisik yang konsisten sangat penting, namun efektivitasnya bisa meningkat jika dilakukan pada waktu yang sesuai. Hal ini juga dipengaruhi oleh ritme sirkadian tubuh.
Berbagai studi menunjukkan bahwa waktu olahraga bisa memengaruhi hasil latihan secara signifikan. Baik pagi, siang, maupun sore hari memiliki kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan waktu berolahraga sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pribadi, seperti penurunan berat badan, peningkatan kekuatan otot, atau peningkatan kualitas tidur.
Dikutip dari laman Healthline, olahraga pagi memiliki manfaat dalam meningkatkan fokus, membakar kalori lebih banyak, dan membantu konsistensi rutinitas. Sedangkan berolahraga di sore hari disebut lebih efektif untuk peningkatan performa karena otot berada dalam kondisi optimal.
Ahli fisiologi olahraga menyebutkan bahwa olahraga pagi cocok untuk mereka yang memiliki tujuan penurunan berat badan. Sementara itu, olahraga sore lebih mendukung aktivitas kekuatan dan daya tahan tubuh karena suhu tubuh sedang berada pada titik tertinggi.
Hal ini diamini oleh pelatih kebugaran, Harry Pino, Ph.D. dari NYU Langone’s Sports Performance Center, yang menyatakan bahwa pilihan waktu terbaik kembali pada rutinitas dan kenyamanan pribadi masing-masing individu.
Olahraga pagi hari, terutama sebelum sarapan, sangat efektif dalam membakar lemak. Kegiatan ini juga dapat membantu memperbaiki metabolisme dan meningkatkan energi sepanjang hari. Suhu tubuh yang masih rendah saat pagi hari justru merangsang tubuh untuk bekerja lebih keras dalam beradaptasi, sehingga pembakaran energi meningkat.
Selain itu, olahraga pagi juga memberikan manfaat psikologis, seperti peningkatan mood dan konsentrasi. Hormon endorfin yang dilepaskan selama olahraga dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
Seseorang yang rutin olahraga di pagi hari cenderung lebih disiplin dalam menjaga pola makan. Pagi hari juga relatif bebas dari gangguan dan kesibukan, sehingga lebih mudah membangun kebiasaan sehat.
Bagi sebagian orang, olahraga pagi bisa menjadi ritual pembuka hari yang menyenangkan. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas kerja dan penurunan risiko penyakit jantung serta tekanan darah tinggi.
Kegiatan seperti jalan cepat, jogging, atau senam ringan menjadi pilihan ideal untuk pagi hari karena tidak terlalu membebani tubuh.
Berolahraga di sore hari memiliki keunggulan dari segi performa. Suhu tubuh yang lebih tinggi membantu otot bekerja secara maksimal dan mengurangi risiko cedera. Pada waktu ini, tubuh juga lebih fleksibel dan kuat, memungkinkan latihan intensitas tinggi dilakukan lebih efektif.
Kekuatan dan daya tahan fisik umumnya mencapai puncaknya antara pukul 14.00 hingga 18.00. Hal ini menjadikan sore sebagai waktu favorit bagi mereka yang ingin fokus pada pembentukan otot dan latihan kekuatan.
Olahraga sore juga bisa membantu mengatur jam tidur bagi penderita insomnia. Namun, aktivitas fisik berat yang terlalu dekat dengan waktu tidur justru bisa mengganggu kualitas tidur jika tidak disertai pendinginan tubuh yang memadai.
Beberapa jenis olahraga yang cocok dilakukan sore hari antara lain angkat beban, berenang, dan olahraga permainan seperti basket atau sepak bola.
Selain manfaat fisiologis, olahraga sore juga bisa menjadi momen relaksasi setelah aktivitas harian yang padat. Ini membantu menurunkan hormon kortisol yang meningkat selama bekerja.
Berolahraga di tengah hari saat cuaca panas harus dihindari, terutama untuk aktivitas luar ruangan. Suhu tubuh yang sudah tinggi bisa semakin meningkat dan menimbulkan risiko dehidrasi, kelelahan, atau heatstroke.
Pakar kesehatan menyarankan untuk tidak melakukan olahraga berat setelah makan besar karena bisa mengganggu proses pencernaan. Idealnya, beri jeda setidaknya satu hingga dua jam setelah makan sebelum berolahraga.
Waktu larut malam juga sebaiknya dihindari untuk latihan berat karena bisa mengganggu ritme sirkadian dan kualitas tidur. Olahraga ringan seperti yoga atau peregangan bisa menjadi pengecualian.
Bagi penderita penyakit tertentu, pemilihan waktu dan jenis olahraga harus dikonsultasikan dengan dokter agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Selain itu, olahraga dalam kondisi tubuh lelah berat atau saat kurang tidur sebaiknya ditunda, karena dapat memperparah kondisi fisik dan mental.
Pagi hari cocok untuk olahraga kardio seperti jalan cepat, lari ringan, atau bersepeda santai. Aktivitas ini mendorong metabolisme dan membantu membakar kalori sejak awal hari.
Siang hingga sore hari menjadi waktu yang ideal untuk olahraga kekuatan seperti latihan beban atau HIIT (High Intensity Interval Training). Suhu tubuh yang optimal membuat gerakan lebih presisi dan risiko cedera menurun.
Yoga atau tai chi bisa dilakukan pada malam hari untuk membantu relaksasi dan persiapan tidur. Latihan ini memperlambat detak jantung dan menenangkan pikiran.
Berenang dapat dilakukan kapan saja, namun perlu memperhatikan suhu air dan waktu yang tepat untuk tubuh beradaptasi. Aktivitas air ini juga cocok bagi penderita nyeri sendi atau obesitas.
Sementara itu, olahraga tim seperti futsal, basket, atau voli bisa dijadwalkan pada sore hingga malam hari karena membutuhkan stamina dan koordinasi yang baik.
Meski waktu terbaik untuk berolahraga bisa berbeda-beda bagi tiap orang, konsistensi lebih penting daripada waktu itu sendiri. Jadwal yang tetap membantu tubuh beradaptasi dan membentuk kebiasaan sehat.
Mereka yang hanya sempat berolahraga malam hari tetap bisa merasakan manfaat jika melakukannya secara teratur. Tubuh akan beradaptasi selama aktivitas dilakukan dalam ritme yang sama setiap harinya.
Penting juga untuk memadukan olahraga dengan pola makan sehat dan tidur yang cukup agar hasil latihan lebih optimal. Gaya hidup seimbang menjadi kunci utama dari kebugaran jangka panjang.
Membuat perencanaan mingguan, mencatat progres, dan memilih olahraga yang disenangi akan meningkatkan peluang keberhasilan. Kebiasaan ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang menyenangkan dan produktif.
Dalam jangka panjang, olahraga bukan hanya soal waktu, tapi soal komitmen dan keberlanjutan. Waktu terbaik adalah waktu yang dapat dipertahankan secara konsisten tanpa beban.Bagi masyarakat yang ingin mulai berolahraga, disarankan untuk mengenali ritme tubuh masing-masing. Setiap orang memiliki waktu produktif yang berbeda, sehingga tidak harus mengikuti satu pola umum. Penting untuk mendahulukan kenyamanan agar olahraga bisa menjadi bagian menyenangkan dalam keseharian.
Memulai dengan jenis olahraga ringan dan waktu singkat dapat membantu tubuh menyesuaikan diri secara bertahap. Tidak perlu memaksakan diri pada awal, sebab konsistensi jauh lebih berpengaruh dalam jangka panjang dibanding durasi atau intensitas tinggi.
Sebaiknya hindari waktu yang ekstrem seperti siang terik atau larut malam. Gunakan pakaian dan peralatan yang sesuai serta cukupi kebutuhan cairan tubuh agar aktivitas tetap aman dan menyenangkan.
Bagi pemula, berkonsultasi dengan instruktur kebugaran atau tenaga medis bisa menjadi langkah awal yang bijak. Ini membantu mencegah risiko cedera dan memastikan program latihan sesuai kondisi tubuh.
Kombinasikan waktu yang tepat, jenis olahraga yang cocok, dan gaya hidup sehat untuk mencapai hasil maksimal. Ingat, tubuh manusia akan merespons positif terhadap rutinitas yang dijalankan dengan kesadaran dan keseimbangan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v