Jakarta, EKOIN.CO – Sulit buang air besar atau sembelit dapat menjadi kondisi yang mengganggu, bahkan berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut paparan detil kondisi tersebut, berdasarkan berbagai sumber medis terpercaya.
Penyebab Sulit BAB
- Kurang serat dan cairan
Kekurangan konsumsi makanan tinggi serat dan cairan menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan . - Kurang aktivitas fisik
Pola hidup sedentari memperlambat gerakan usus, memperparah sembelit. - Menunda ke toilet
Menunda BAB membuat feses menumpuk dan mengeras, menimbulkan sembelit . - Efek obat tertentu
Obat seperti antasida, antidepresan, sampai suplemen zat besi dapat memperlambat pencernaan. - Kehamilan dan hormon
Saat hamil, kadar progesteron yang tinggi melemahkan pergerakan usus sehingga memicu konstipasi . - Kondisi medis
Penyakit seperti diabetes, hipotiroidisme, stroke, Parkinson, dan multiple sclerosis dapat menyebabkan sembelit kronis. - Stres dan psikologi
Stres dan kecemasan bisa menekan peristaltik usus, memperberat kesulitan BAB .
Gejala Konstipasi
- BAB kurang dari 3 kali seminggu, tinja keras atau seperti kerikil.
- Sakit saat BAB, dorongan kuat, dan tidak puas usai BAB .
- Rasa penuh atau kembung di perut, mual .
Komplikasi dan Bahaya
- Perut kembung
Penumpukan gas dan tinja menyebabkan perut terasa penuh . - Penumpukan racun
Tinja lama menyebabkan akumulasi zat berbahaya dalam usus. - Radang usus
Stagnasi tinja dapat memicu inflamasi usus, risiko tumor atau kanker puluhan tahun kemudian . - Hernia
Mengejan terus-menerus menekan otot perut, bisa menyebabkan turun berok . - Wasir (ambeien)
Tekanan lama akibat mengejan memicu pembengkakan pembuluh darah di rektum . - Fisura anus
Tinja keras bisa menyebabkan robekan kecil di anus, terasa sakit dan berdarah - Prolaps rektum
Bagian usus menonjol ke luar anus akibat mengejan terlalu kuat . - Impaksi tinja
Tinja keras menumpuk, menyumbat saluran, dan memicu nyeri hebat serta muntah . - Inkontinensia tinja
Komplikasi fisura atau prolaps bisa menyebabkan kesulitan menahan BAB . - Divertikulosis
Tekanan kronis pada usus besar memicu tonjolan kantong kecil yang dapat mudah terinfeksi . - Radang usus buntu
Sembelit berat meningkatkan risiko inflamasi apendiks . - Risiko gagal ginjal
Studi mencatat orang dengan sembelit kronis memiliki risiko penyakit ginjal. - Risiko jantung
Mengejan hebat dapat meningkatkan tekanan darah mendadak, berbahaya bagi penderita jantung . - Perforasi usus
Tekanan luar biasa saat mengejan bisa menyebabkan robekan di usus .
Pencegahan dan Penanganan
- Perbaiki pola makan
Cukupi serat—buah, sayur, sereal—dan minum minimal 8 gelas air per hari - Aktif bergerak
Olahraga rutin minimal 15 menit per hari membantu gerak usus . - Jangan tunda BAB
Segera ke toilet saat detak alami muncul - Kelola stres
Relaksasi, meditasi, atau konseling untuk menjaga keseimbangan usus . - Evaluasi obat rutin
Jika rutin mengonsumsi obat penyebab sembelit, konsultasi dengan dokter Herbal & laksatif alami
Psyllium husk, daun senna, atau rhei radix dapat digunakan jangka pendek . Obat pencahar jika perlu
Jika lebih dari seminggu tanpa BAB, konsultasi dokter untuk mendapatkan obat . Operasi
Terapi diperlukan bila ada impaksi berat, fisura kronis, atau prolaps signifikan .
Dampak Jangka Panjang
- Konstipasi berkepanjangan meningkatkan risiko masalah pencernaan, seperti impaksi dan divertikulitis .
- Kondisi bisa memicu komplikasi sistemik, termasuk gangguan ginjal dan jantung jika tidak segera diatasi .
- Menunda penanganan dapat memicu kondisi yang memerlukan intervensi medis darurat.
Penting untuk segera menerapkan pola hidup sehat: penuhi serat, cairan, dan aktivitas fisik guna mencegah sembelit.
Kenali gejala dini seperti perut kembung, tinja keras, atau nyeri saat BAB agar bisa ditangani signifikan.
Jika tidak membaik dalam 3 hari atau disertai darah, konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan.
Obat pencahar atau suplemen serat bisa membantu, namun digunakan dengan bijak sesuai petunjuk profesional.
Pada kasus berat seperti impaksi atau prolaps, intervensi medis atau operasi mungkin dibutuhkan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v