Mekkah, EKOIN.CO — Rumah Sakit Saudi National Hospital (SNH) Abeer Medical Group memberikan apresiasi tinggi kepada Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah atas dedikasi mereka.
Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama SNH, Dr. Faheem, dalam pertemuan resmi bersama tim kesehatan Indonesia di Mekkah pada pertengahan Juni 2025.
Dr. Faheem menekankan kekagumannya terhadap kualitas kerja dan profesionalisme Tim KKHI Makkah dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia.
“Kami sangat terkesan dengan kerja sama tim KKHI yang terorganisir dan mengikuti aturan yang berlaku di negara ini,” ujar Dr. Faheem.
Ia menilai respons cepat dan koordinasi efisien dari Tim KKHI menjadi faktor penting dalam keberhasilan penanganan pasien rujukan.
Kolaborasi Efektif dalam Layanan Medis
Dalam kesempatan itu, Dr. Faheem juga memuji dedikasi dokter Yudha Mathan Sakti, yang memegang peran penting dalam koordinasi visitasi RS.
“Kami berterima kasih kepada penanggung jawab visitasi RS, dr. Yudha, yang responsif dan kolaboratif dengan pihak kami,” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama antara SNH dan KKHI telah menunjukkan praktik sinergi lintas negara yang patut dicontoh dalam pelayanan kesehatan haji.
Pihak SNH juga mencatat bahwa proses koordinasi administrasi hingga medis berjalan dengan lancar berkat komitmen kedua belah pihak.
Di sisi lain, hubungan erat ini membawa dampak langsung pada kenyamanan dan keselamatan pasien jemaah asal Indonesia.
Penguatan Sinergi Lintas Institusi
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM, turut memberikan apresiasi dalam momen yang sama.
“Kami berterima kasih kepada pihak RS SNH atas kerja sama yang solid ini dalam upaya supervisi dan koordinasi,” ujar dr. Imran.
Ia menyebut kolaborasi tersebut sangat penting dalam menunjang kelangsungan layanan kesehatan rujukan di wilayah Mekkah.
Upaya ini juga berkontribusi dalam proses perizinan operasional KKHI Makkah yang turut didukung SNH selama musim haji.
Pelayanan kesehatan pun dapat lebih terstruktur, mulai dari tingkat IGD hingga rawat inap, bahkan ke perawatan intensif.
Data Pelayanan Jemaah Haji
Data gabungan SNH dan KKHI mencatat terdapat sekitar 700 jemaah haji Indonesia yang ditangani di IGD SNH selama masa haji.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 460 pasien menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit tersebut.
Penanggung jawab Tim Visitasi RS Arab Saudi Daker Makkah, dr. Yudha Mathan Sakti, merinci jenis kasus yang ditangani pihak SNH.
“Terdapat sekitar 150 pasien yang menjalani tindakan perawatan tingkat lanjut di SNH ini,” jelas dr. Yudha.
Kasus paling banyak mencakup penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan seperti ISPA dan pneumonia, serta patah tulang.
Penanganan Khusus Pasien Gawat
Sebagian pasien juga membutuhkan perawatan intensif dan ditempatkan di ruang ICU untuk penanganan darurat yang lebih lanjut.
Dr. Yudha menyebut tim medis SNH menunjukkan kompetensi tinggi dalam penanganan kasus gawat darurat pasien Indonesia.
Fasilitas yang disediakan pun telah memenuhi standar tinggi untuk pelayanan kesehatan internasional.
Kerja sama ini, menurut dr. Yudha, menjadi salah satu contoh sinergi terbaik dalam pelayanan kesehatan haji lintas negara.
Selain itu, jemaah haji Indonesia pun merasa lebih tenang karena mendapat dukungan dan perhatian penuh dari pihak medis.
Pelayanan yang Memberi Rasa Aman
Tim KKHI juga terus mendampingi pasien yang dirujuk, baik saat proses administrasi maupun selama masa perawatan di rumah sakit.
Pendampingan ini menciptakan suasana psikologis yang lebih baik bagi pasien lansia dan jemaah dengan penyakit kronis.
“Pendekatan kami tidak hanya bersifat medis, tetapi juga mendukung kebutuhan emosional pasien,” ungkap dr. Yudha.
Tim kesehatan juga memberikan komunikasi intens dengan keluarga pasien di Tanah Air untuk menghindari kekhawatiran.
Pendekatan ini memperkuat keyakinan publik bahwa jemaah haji Indonesia benar-benar mendapatkan layanan terbaik di Mekkah.
Komitmen Layanan Tanpa Kompromi
SNH bersama Tim KKHI berkomitmen memberikan layanan tanpa kompromi terhadap kualitas dan keselamatan pasien.
Kolaborasi lintas institusi ini juga menjadi bagian dari upaya perlindungan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci.
Setiap pasien yang masuk ke SNH disaring berdasarkan urgensi medis dan kondisi kronis yang dialami.
Langkah ini memastikan bahwa tindakan medis yang diberikan bersifat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pasien.
Semua prosedur dilakukan dengan mematuhi peraturan kesehatan Arab Saudi yang ketat dan terstandarisasi.
Harapan untuk Musim Haji Mendatang
Pihak KKHI berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi musim haji di tahun-tahun berikutnya.
Dr. Imran mengatakan bahwa kemitraan semacam ini sangat membantu dalam penguatan sistem rujukan haji.
“Kami akan terus mengembangkan sistem supervisi dan pemantauan agar pelayanan makin maksimal,” ujar dr. Imran.
Penguatan kerja sama ini juga bertujuan mempercepat alur penanganan pasien rujukan dari KKHI ke rumah sakit mitra.
Dengan demikian, waktu tunggu pasien dan risiko komplikasi dapat diminimalkan secara signifikan.(*)
Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di: https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v